Renald tampak sibuk memilih-milih novel yang ingin dibelinya. Sekarang dia lagi di Gramedia. Kali ini dia sendiri karena Gibran bilang dia mau main futsal dengan teman-teman bengkelnya.
Gibran sempat mengajak Renald, tapi Renald malas dan lebih memilih ke Gramedia mencari-cari buku.
Setelah membayarkan nominal bukunya, Renald bergegas menuju toilet yang ada di mall ini karena kebelet pipis.
"Ahhhh" Renald mendesah lega saat menuntaskan hajatnya. Tiba-tiba disebelah urinoirnya juga ikut berdiri seorang pria. Renald tidak asing dengan mukanya. Setelah diingat-ingat pria itu adalah Justin, orang yang tidak disukai Gibran.
Diluar dugaan Renald, Justin malah mengedipinya mata sebelah. Renald hanya memandang aneh Justin dan berlalu ke wastafel.
Saat Renald asyik mencuci tangan, Justin juga ikut berdiri disebelahnya.
"Sendirian aja? Gibran ke mana?" Ujar Justin, tetapi Renald hanya menoleh sekilas dan tidak menanggapinya.
"Sombong banget pacar Gibran, sama aja kek Gibran"
Renald tidak menghiraukan Justin dan mengambil paper bag yang berisi buku-bukunya dan ingin berlalu pergi. Namun, Justin malah mencegat tangan Renald.
"Buru-buru banget tungguin gue dong"
"Apaan si sok akrab banget" Renald menepis tangan Justin kasar.
"Mau makan bareng? Gue sendiri nih?"
"Gak" Tolak Renald mentah-mentah.
"Kalau ngewe gimana? Gue belum pernah nyoba sama cowo?"
Renald lagi-lagi menatap Justin aneh. Dia heran kenapa Justin tiba-tiba mengajaknya berhubungan intim. Memangnya dia pikir segampang tiu.
"Sorry kalaupun gue homo, lo bukan tipe gue" Ujar Renald menohok yang membuat Justin tak percaya.
"Serius gue bukan tipe lu" Secara Justin cukup tampan, perawakannya 11 12 dengan Gibran.
"Kalo gini tipe lu gak" Justin membuka celana jeansnya menampilkan kejantanannya yang tidak ereksi tapi sudah cukup besar.
"Anjing ngapain lo" Renald langsung membuang muka. Untungnya hanya mereka berdua di dalam toilet.
"Gimana? Kontol gue masuk kriteria lu gak?" Ujar Justin polos
"Goblok" Renald langsung berlalu pergi dengan cepat meninggalkan Justin.
Renald berjalan sendiri di dalam mall yang cukup ramai ini. Di kejauhan Justin tampak berusaha menyusul langkah Renald dan akhirnya mereka berjalan beriringan.
"Gimana?" Tanya Justin lagi.
"Ckkk jangan ikutin gue"
"Yaelah sekali-kali ngentot sama orang gapapa kali kalau Gibran gatau, lo mana tau juga kalau Gibran juga sering main sama orang di belakang lu"
Deg
Renald menghentikan langkahnya.
"Pertama, Gibran gak mungkin gitu. Kedua, kalau pun gue harus ngentot sama orang seenggaknya bukan sama lo. Ketiga, stop ikutin gue"Renald mempercepat langkahnya. Bodo amat dengan Justin. Ia membiarkan Justin mengekorinya.
"Btw nama lo siapa? Pelan-pelan dong jalannya"
Renald cuma diam. Kakinya melangkah masuk ke dalam KFC, Renald lapar. Selain itu, dia ingin membelikan Gibran makan siang dan akan Ia antar ke tempat futsal nantinya.
"Lo ngajakin gue makan?"
"Dih PD"
Renald memesan sesuatu sedangkan Justin dengan Pdnya duduk disebuah kursi. 5 menit kemudian Renald membawa nampan pesanannya dan tentunya tidak ke meja Justin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Renald X Gibran [End]
Teen FictionKisah murid badboy yang selalu membully guru muda yang baru pindah ke sekolahnya. Namun, lama-kelamaan timbul rasa di antara mereka berdua. Berawal dari benci Gibran berubah menjadi sosok possesive terhadap Renald. ⚠️Cerita ini bertemakan boys love...