Setelah beberapa minggu persiapan, tibalah saatnya. Malam ini acara pensi dimulai dan akan ada perform Tulus.
Renald sangat antusias karena dia sangat ngefans dengan tulus. Sekolah Gibran tampak ramai sebab konser ini dibuka untuk umum. Banyak anak muda dari sekolah lain yang juga ikut menonton.
Puluhan stand bazar makanan berjejer rapi yang dijaga tiap kelas sekolah Gibran.
Renald baru saja sampai di sekolah bersama Gibran menggunakan mobil sportnya.
"Gibran buruan" Ujar Renald antusias yang sudah berada di luar mobil
"Sabar sayang" Gibran keluar dari mobil dan merapikan rambut Renald.
"Gak mau makan dulu?"
"Gak ntar telat gak kebagian tempat" Ujar Renald terburu-buru sambil menarik tangan Gibran.
Dia lupa kalau sekolah ini punya Ayah Gibran dan Gibran ngundang tulus karena Renald sendiri yang bilang.
Gibran tersenyum tipis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lo mau duduk dimana? Di atas panggung juga bisa"
Renald ngelag sebentar dan baru tersadar.
"Oh iya ya"
"Yaudah yuk makan dulu gue laper" Tanpa sadar Renald menarik tangan Gibran. Mereka berdua berjalan melewati kerumunan dengan Renald yang masih setia memegang tangan Gibran tanpa canggung.
Beberapa mata menatap mereka heran. Tapi tidak mereka perdulikan. Mereka seolah tenggelam dalam dunianya sendiri.
"Kita ke stand kelas lo aja" Ujar Renald. Gibran hanya mengangguk kini Ia merangkul pundak Renald sambil berjalan.
Mereka berdua sampai di stand kelas Gibran, dan tebak siapa yang sedang menjaga yup Andra dan Fajar beserta temannnya sedang sibuk melayani pembeli.
"Buset bos nempel mulu kek prangko" Ujar Andra pas menyadari kehadiran Gibran dan Renald
"Bacot"
"Pak Ren mau apa?" Tanya Fajar
"Itu baby crab aja sama sosis yang gede" Ujar Renald
"Emang sosis Gibran gak gede pak Ren" Goda Fajar
"Heh" Renald memelototi Fajar.
"Mau apa lagi sayang" Tanya Gibran.
"Beli minum yuk"
"Ayo"
Setelah membayar, mereka berdua berjalan menuju stand lain mencari minuman. Suasana bazar agak sesak dipadati pengunjung, mereka berdua berjalan membelah kerumunan. Sampai ketika seseorang menyapa Gibran.
"Buset jadi bener lo ngegay sekarang" Seorang pria yang tak dikenali Renald berdiri di depan mereka di belakangnya tampak beberapa teman-temannya.
"Ngapain lo kesini" Gibran mengeraskan rahangnya.
"Terserah gue kan ini terbuka untuk umum"
Seseorang tampak membisiki laki-laki itu
"Bos ini sekolah punya bapak dia"
"Oh pantas" Ujar laki laki itu sambil tersenyum licik dan membuang puntung rokoknya lalu menginjaknya
Renald tampak bingung dari gelagatnya Gibran tidak suka dengan dia.
"Ngomong-ngomong pacar lo manis juga, walaupun gue bukan homo kaya lo tapi kalo sama dia bisa diperhitungkan, buat gue ya" Ujar pria itu sambil mengedipkan mata ke arah Renald.

KAMU SEDANG MEMBACA
Renald X Gibran [End]
Teen FictionKisah murid badboy yang selalu membully guru muda yang baru pindah ke sekolahnya. Namun, lama-kelamaan timbul rasa di antara mereka berdua. Berawal dari benci Gibran berubah menjadi sosok possesive terhadap Renald. ⚠️Cerita ini bertemakan boys love...