21

40.5K 2.2K 27
                                    

Gibran dan Renald sedang berada di kantin belakang sekolah begitu juga dengan Andra dan Fajar. Ini semua atas usul Renald karena dia tak nyaman makan di kantin sekolah.

Kabar hubungan Gibran dan Renald sudah tersebar di kalangan murid-murid dan guru-guru. Tapi guru-guru memilih diam tidak ada satupun yang mencoba bertanya kepada Renald. Sedangkan Aldo mulai menghindari Renald semenjak kejadian itu.

"Kok cara lo jalan aneh jar" Tanya Gibran yang sedang makan mie instan saat melihat Fajar berjalan meminum es cekeknya. Fajar yang sedang meminum tea jusnya langsung salah tingkah.

"Aneh apanya?" Tanya Fajar pura-pura tidak tahu

"Kek habis...." Gibran menoleh menatap Andra di sebelahnya. Sedangkan Andra pura-pura melihat ke arah lain sambil bersiul

"Woy lo habis ngapain Fajar" Gibran meninju lengan Andra pelan.

"Ng-gak kok cuma gue ewe dikit"  Andra memelankan suaranya di akhir kalimat.

"HAH" Ujar Renald terkejut, sedangkan Gibran geleng-geleng kepala

"Parah lu ndra temen sendiri"

"Lagian dia juga yang mau"

Plaaakk

"Heh anjing lo yang maksa gue" Ujar Fajar emosi

"Tapi kan lo yang manggil gue, ndra pelan pelan ya" Ujar Andra mempraktikkan cara Fajar ngomong

Bughhh

Satu bogeman melayang di wajah Andra.
"Bajingan"

Fajar langsung pergi meninggalkan Andra yang sedang mengusap pipinya yang sakit. Ternyata bogeman Fajar tidak main-main.

"Lu si ngentot aja taunya kejar sono" Ujar Gibran. Andra cengengesan dan langsung berlari mengejar Fajar.

"Mereka pacaran?" Tanya Renald

Gibran hanya mengedikkan bahu
"Mau rokok yang?" Gibran menawarkan Rokok kepada Renald yang hanya dibalas dengan gelengan kepala.

"Kalo rokok ini" Gibran mengarahkan tangan Renald ke selangkangannya.

"Cabul"

"Pak Renald kami gapapa kam ngerokok disini" Tanya seorang murid kepada Renald.

"Iyaaa asal jangan ngobat sama ngelem ya kalo rokok masih bisa bapak toleransi"

"Makasih pak" Segerombolan anak itu langsung mengeluarkan rokok dari saku seragamnya dan merokok bersama-sama hingga kepulan asap memenuhi warung tersebut.

"Mereka dibolehin aku dulu dimarahin" Ujar Gibran cemburu.

"Itu kan beda"

*

"JAR" Gue cariin juga ternyata disini. Fajar sedang duduk di kursi rooftop sendirian.

Andra duduk di sebelah Fajar. Tapi Fajar hanya diam dan membuang muka tidak ingin menatap Andra.

"Jar lu marah"

"...."

"Sayaang"

"Bacot lu sana, berisik gue mau sendiri"

"Pantatnya masih sakit ya, maafin gue ya"

"Lo mau gue dorong sampe jatuh ke bawah ha" Baru saja Fajar ingin meninju Andra. Tapi ketika melihat wajah Andra yang lebam sambil tersenyum membuatnya mengurungkan niat.

"G-gue keras banget ya tadi sampai biru gini"

"Gapapa yang, biar lu belah dada gue juga, gue tetep cinta" Ujar Andra gombal

"Sialan lu" Fajar menampar pipi Andra yang lebam pelan

"Aduhhh"

"Eh eh eh gak sengaja"

Cup

Andra mengambil kesempatan saaat Fajar lengah dan menciumnya.

"Anjing"

"Iya sayang gue juga sayang sama lo"

"Bacot, lo gak mau obatin noh pipi lo" Ketus Fajar

"Kalo bukan lo yang ngobatin gue gak mau"

"Dih si anjing ngelunjak, yaudah ayo" Fajar beranjak dari tempat duduknya menuju uks

"Mau gue gendong gak jar, lo ngangkang gitu jalannya, berarti hebat banget genjotan gue kemarin sampe lu gini" Andra mulai lagi menggoda Fajar. Fajar yang pada dasarnya emosian ingin marah tapi dia mencoba menahannya.

"Duduk" Ketus Fajar, titah Fajar menyuruh Andra duduk di atas ranjang saat sudah berada di uks.

"Gue ambil es batu dulu di kantin buat ngompres lu tunggu sini" Baru saja Fajar ingin pergi tiba tiba  Andra menarik tangannya hingga Ia jatuh di atas ranjang bersama Andra. Andra dengan cekatan menutup gorden ranjang tersebut.

"Anjing lu mau ngapain"

"Ga, kita pacaran dulu disini" Ujar Andra sambil memeluk Fajar dengan erat.

"Nanti ada yang liat bego" Fajar berontak

"Udah tenang gak keliatan" Fajar melunak dan menikmati pelukan Andra di perutnya sampai akhirnya mereka berdua tertidur di ranjang uks.

*

Di kantor Renald berpapasan dengan Aldo. Tidak seperti biasanya Aldo selalu menyapanya dengan riang dan bersemangat namun kini Aldo lebih banyak diam.

"Eh do ntar sore ngegym yuk" Ajak Renald

"Eh Ren gak bisa gue ada janji sama Mila"

"Oh gitu ya, kalau besok gimana?"

Aldo tampak berpikir
"Gue gak bisa janji Ren, coba lo ajak Gibran aja"

Biasanya Aldo yang sangat bersemangat mengajaknya pergi ke Gym namun sekarang dia malah menolak tawaran Renald.

"Oh yaudah deh, habis ni lo ngajar dimana"

"X Mipa"

Setelah itu hening
"Kalau gitu gue duluan ya" Renald hanya mengangguk melihat punggung Aldo yang mulai menjauh

"Aneh kok Aldo kek ngehindarin gue ya" Ujar Renald dalam hati.

*

Bel pulang sekolah berbunyi. Para murid berhamburan keluar kelas menuju lapangan. Sebelum mereka pulang mereka dikumpulkan di lapangan karena ada pengumuman penting.

"Anak-anak maksud kami mengumpulkan kalian disini adalah mengingat satu minggu lagi sekolah kita berulang tahun maka pihak osis akan mengadakan kegiatan pensi dan banyak lomba antar kelas lainnya dan tahun ini atas anggaran dana dari pemilik sekolah maka sekolah kita mengundang artis ibukota yaitu Tulus mohon seluruh warga sekolah dapat berpartisipasi dalam acara ini bukan hanya osis"

Seketika sorak gembira bergema di lapangan acara ini selalu dinanti-nantikan tiap tahunnya karena Ayah Gibran selalu mengundang artis top tahun kemarin saja Ia mengundang Lyodra dan sekarang Tulus

Bukan hanya itu ada banyak rangkaian acara di acara ultah Sekolah Gibran ini dimulai dari bazar, festival, pameran, dan yang paling ditunggu adalah night mate dimana para siswa membawa pasangannya masing-masing ke acara

"Buset bos bapak lu ngundang Tulus" Ujar Andra di sebelah Gibran.

"Renald suka Tulus jadi gue nyuruh bokap ngundang"

"Anj beruntung banget Renald. Undang kangen band juga dong" Bujuk Andra

"Siapa lo"

Andra menggerutu mendengar jawaban Gibran.

Tbc
8/01/2023













Renald X Gibran [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang