4

51.4K 3.6K 482
                                        

Tepat satu minggu setelah kejadian Gibran menyiram Renald dengan jus jeruk semenjak itu pula lah Renald tidak lagi memperdulikan Gibran ataupun memarahinya seperti biasa.

Entah kenapa Gibran tidak menyukainya dan selalu terbayang-bayang wajah Renald

"ARRRGHHHHHH"

"Eh ayam, Anjir lo kenapa bos sawan lo" Ujar Andra sambil mengelus dadanya

"Renald anjing" Umpat Gibran

"Cieee lagi mikirin pak Renald" Goda Fajar

"Gak ah gila, lo kira gue homo" Elak Gibran

"Enak gak di cuekin, mampus" Ejek Andra lagi sebelum kepalanya di pelintir Gibran

"Aduh aduh ampun bos lepas" Mohon Andra

"Woy yang di belakang jangan berisik Pak Renald mau masuk" Ujar sang ketua kelas yang membuat mereka semua terdiam

Tak lama kemudian Renald masuk ke kelas sambil membawa laptop di tangannya

"Selamat pagi"

"Pagi pak"

Entah kenapa melihat wajah Renald sedikit menenangkan perasaan Gibran yang tanpa sadar membuatnya tersenyum

"Kenapa lo bos tadi teriak sekarang senyum" Ujar Andra berbisik

"Fix lo beneran homo ntar malam kita nyewa cewe supaya lo balik normal lagi" Ujar Fajar drama

"Beris... "

"ANDRA" Perkataan Gibran terpotong karena suara Renald

"S-saya pak" Tunjuk Andra ke dirinya sendiri

"Iya kamu ambil buku paket mtk di   meja saya sesuai jumlah murid ini"

"Ah Baik pa" Andra berjalan keluar kelas sebelum itu dia juga dadah dadah kepada teman-temannya

.

Tak lama kemudian Andra kembali dengan penuh buku paket di tangannya

"Taro dimana pa?" Tanya Andra

"Langsung bagi aja ndra" Ujar Renald. Andra pun membagi buku paket tersebut satu persatu kepada teman-temannya 

"Ok buka buku halaman 26 kita lanjutkan pelajaran minggu lalu..."

Renald mengajar tanpa melihat sedikitpun ke arah Gibran. Hal itu sangat membuat Gibran kesal karena merasa tidak di perhatikan

"Jadi determinan matriks A adalah.... "

Dukk dukk dukk

Renald yang sedang sibuk menulis di papan tulis menoleh ke belakang. Ternyata itu ulah Gibran yang sedang memukul-mukul meja

Renald hanya memandang Gibran datar dan kembali menjelaskan materinya

"Jadi Determi.."

Dukkk dukkk dukkk Gibran masih terus memukul-mukul mejanya. Renald mencoba untuk sabar dan menarik nafasnya

"Determinan A ad..."

Duukk duuukk duuukk namun Gibran semakin menjadi-jadi karena kesal Renald langsung menghampas spidolnya

"Ok pelajaran hari ini cukup sampai disini kita lanjut minggu depan" Renald langsung membereskan barang-barangnya.

"Andra antar buku paketnya lagi di meja Bapak"

"Terima kasih Selamat pagi" Renald langsung pergi meninggalkan kelas Gibran.

Setelah Renald pergi semua teman kelas Gibran langsung memandang ke arahnya. Yang di pandang tidak ada wajah bersalah Gibran malah tersenyum

Renald X Gibran [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang