13

42.1K 2.6K 113
                                    

Pukul 8 pagi para siswa di sekolah Gibran sudah berkumpul di dalam kelas masing masing menunggu kehadiran guru mata pelajaran yang akan mengajar.

Begitu juga dengan Gibran yang sedang duduk sambil tersenyum di bangkunya itu semua karena jam pertama adalah mata pelajaran Mtk yang diajar Renald

"Woyyy sawan lo bos senyum senyum mulu"

"Anjing lo ndra ngagetin gue"

"Lagian lo gue perhatiin dari kemarin senyum-senyum mulu, pasti gara-gara pak Ren ngajar disini lagi ye kan"

"Apaan sih bacot banget, minggir lo"

"Dih sensian"

"Selamat pagi murid-murid"

"Pagi paaaak"

Tiba-tiba Renald memasuki kelas Gibran. Dan duduk di kursi guru.

"Yaa senang bertemu kalian kembali, setelah beberapa lama saya tidak mengajar disini karena suatu hal tapi yasudah lupakan. Hari ini kita lanjutkan materi kita mengenai limit trigonometri." Ujar Renald tanpa melirik Gibran sedikit pun, kebalikannya Gibran sedang menatap Renald dengan seksama.

"Baik pak"

"Eh Andra tolong ambilkan buku paket di perpus sejumlah orang di kelas ini"

"Iya pak" Andra langsung beranjak dari kursinya dikuti oleh Gibran

"Lo mau kemana? Bolos?" Tanya Andra

"Gue bantuin"

"Hah" Semua orang dikelas menatap Gibran heran

"Ayo buruan" Gibran menarik tangan Andra, dan saat melewati Renald Ia tersenyum, namun Renald membuang muka.

Setelah beberapa lama Gibran dan Andra datang dengan tumpukan buku yang Ia bawa dan membagikannya satu persatu

Renald memulai kegiatan mengajar belajarnya seperti biasa tanpa memperdulikan kehadiran Gibran

"Ada yang bisa jawab soal di depan ini?" Tanya Renald

Semua siswa langsung menunduk berharap namanya tidak disebut untuk mengerjakan soal di papan tulis, apalagi yang berhubungan dengan trigonometri

Namun tanpa disangka Gibran malah berdiri dan maju ke depan. Ie mengambil spidol di meja Renald dan mulai menuliskan jawaban dengan santai.

Setelah beberapa lama Gibran selesai dan kembali ke kursinya. Renald dengan ogah ogahan memeriksa jawaban Gibran dan ternyata benar.

Bagas yang notabenenya siswa terpintar di kelas itu langsung menoleh ke belakang

"Kok lo bisa si?"

Namun Gibran hanya mengedikkan bahu

"Wih bos lo kesurupan albert einstein atau begimana nih" Ujar Andra tak percaya karena selama ini dia pikir Gibran bloon sepertinya apalagi di pelajaran matematika.

"Emang lu nya aja yang bego" Ujar Gibran yang membuat Fajar di sebelah Andra tertawa cekikikan.

"Ya jadi seperti ini jawabannya"

"Saya rasa cukup sampai disini pelajaran hari ini kita lanjut minggu depan ya"

"Loh loh pak Ren kan masih ada 1 Jam" Ujar Fajar

"Gapapa anggap aja Jamkos"

Renald membereskan barang-barangnya dan beranjak pergi menuju kantor.

***

Jam istirahat para siswa dan siswi berhamburan menuju kantin, sebagian guru yang tidak membawa bekal dari rumah juga terbiasa makan di kantin berbaur dengan para murid. Bukan apa kantin sekolah mereka sangat luas.

Gibran, Andra, dan Fajar duduk di sebuah meja bundar sambil menikmati makanan mereka.

"Boss serius tadi lo bisa jawab tu soal, lo gak liat google kan"

Gibran memutar bola matanya

"Kalo lo bego bego aja jangan ngajak-ngajak orang" Ujar Fajar sinis

"Kamu kenapa sih sayang, lagi dapet ya, coba sini lihat joninya bedarah ya"

"Sekali lagi lo ngomong gue tusuk mata lo pake ni garfu"

"Buset galak amat"

"Eh eh Pak Aldo sama Pak Renald tuh Aaaaaaaa cute banget"

"Anjir mereka cocok ya jiwa fujo gue meronta-ronta padahal udah tobat kemaren"

"Duh botinya siapa"

"Pak Renald lah walaupun badannya atletis gitu tapi tetap aja wajahnya baby face kyaaaaaaa"

Begitulah percakapan meja di sebelah Gibran yang dipenuhi wanita penyuka pasangan humu

Sontak Gibran menoleh ke belakang benar saja Renald dan Aldo sedang duduk berdua di sebuah meja. Sesekali Aldo membuat Renald tertawa.

Gibran terus memperhatikan keduanya dengan hati panas. Sampai ketika saat Renald makan sebuah donat coklat namun blepotan otomatis Aldo langsung membersihkannya dengan ibu jarinya.

Kumpulan cewe fujo yang duduk di meja sebelah Gibran langsung berteriak heboh

"Wooyyyy sikirinsut sikirinsut"

"Ambilin hp gue foto woyyyyy ini momen penting"

"Yaolo yaolo mimisan gue"

"Kyaaaaaaa"

Braaaakkk

Gibran menggebrak meja

"Eh pantat Fajar" Andra latah

"Anjing lo mikirin pantat gue ya"

"Ehh ngg-ak kok"

Semua mata menatap ke meja Gibran begitu juga Renald dan Aldo. Namun Renald hanya melihat sekilaa dan melanjutkan makannya.

Gibran langsung pergi meninggalkan kantin dan pergi menuju rooftop. Disan dia duduk di kursi biasa tempatnya duduk sambil merokok. Disini jugalah Gibran dan Renald berciuman. Hati Gibran yang panas langsung mendingin kembali mengingat momen manisnya dengan Renald.

Gibran menghela nafas

"Ren gue bakal dapetin lo lagi, gimanaoun caranya"


Tbc
19/11/2022

Renald X Gibran [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang