Renald sedang bersantai di ruang guru sambil memainkan Hpnya sampai ketika Aldo datang menghampirinya.
"Pak Renald di panggil kepala sekolah"
"Kenapa?" Tanya Renald
"Gak tau tapi tadi gue lihat ada bapak yang punya sekolahan ini di ruang Kepsek"
Deg
Renald gugup sekaligus bertanya kenapa dia bisa dipanggil. Apa dia akan di pecat?
"Oh makasih, kalo gitu gue kesana dulu ya"
"Iya hati-hati"
Renald langsung bergegas menuju ruang kepala sekolah yang tak jauh dari ruang guru. Sesampainya disana Renald langsung mengetuk pintu
Tok tok tok
"Masuk" Suara seseorang dari dalam yang Renald yakini adalah suara bapak kepsek
Cklek
Pintu terbuka yang pertama kali dilihatnya adalah kepala sekolah dan seorang Pria paruh baya yang tampan dengan setelan jas membuatnya tampak berwibawa.
"Silahkan duduk Pak Renald" Ujar Pak Kepsek mempersilahkan
Renald duduk di sofa berhadapan dengan pria itu yang Aldo bilang pemilik sekolah ini
"Kamu belum tahukan maksud saya memanggil kamu kesini?" Tanya Pak Kepsek kepada Renald. Renald menautkan alisnya lalu menggelengkan kepalanya
"Ada apa ya pak?"
"Jadi gin.."
"Kamu yang namanya Renald?" Tiba-tiba Pria itu memotong perkataan Pak Kepsek
"Iya pa kenapa ya?" Renald masih bertanya-tanya
"Jadi begini saya mau kami jadi guru privat anak saya" Ujar pria paruh baya tersebut.
"Anak bapa siapa?"
"Gibran"
Mendengar nama Gibran tanpa pikir panjang Renald langsung menolaknya.
"Maaf pak kalo itu saya gak bisa, apalagi ini Gibran belum tentu dia mau saya ajari" Basa-basi Renald padahal dia benar-benar ingin menolak tawaran tersebut.
"Dia yang minta diajarin sama kamu ke saya ngerengek-rengek" Ujar Ayah Gibran dengan kesal. Renald terpaku dia tidak bisa membayangkan wajah garang Gibran merengek seperti bayi.
"Saya akan bayar kamu berapun yang kamu mau akan saya kasih"
Renald tersenyum miring, dikira dia gak mampu kali. Namun Renald juga gak enak hati melihat Ayah Gibran yang memohon-mohon sambil menyatukan kedua tangannya.
Setelah berpikir beberapa lama dia menghembuskan nafas dalam.
"Baiklah" Jawab Renald terpaksa, semoga dia tidak menyesali keputusannya.
Mendengar jawaban Renald Ayah Gibran langsung tersenyum puas.
"Bagus, jadwal mengajar kamu satu minggu sekali di mulai hari ini. Saya akan bayar kamu per jam setelah kamu memasukkan kakimu ke dalam rumah saya. Setiap kali mengajar kamu juga harus menginap di rumah saya, " Jelas Ayah Gibran panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Renald X Gibran [End]
Teen FictionKisah murid badboy yang selalu membully guru muda yang baru pindah ke sekolahnya. Namun, lama-kelamaan timbul rasa di antara mereka berdua. Berawal dari benci Gibran berubah menjadi sosok possesive terhadap Renald. ⚠️Cerita ini bertemakan boys love...