20

48.5K 2.6K 75
                                        

Andra sedang berada di kamar Fajar. Hari ini hari minggu mereka tidak ada rencana kemana-mana seharian hanya di kamar. Andra sempat menelpon Gibran, namun dia lagi sibuk nemenin bininya ke Gramedia.

"Jar" Andra menoel perut Fajar.

"Hmmm" Fajar masih sibuk dengan HPnya

"Gue laper jar"

"Ya Gofood aja sono"

"Jar" Rengek Andra lagi

"Apa si berisik lu ah" Fajar masih asik dengan game onlinenya

"Gue bosen, ngentot yuk mumpung sepi"

Fajar terkejut dan reflek langsung melempar bantal di sebelahnya ke muka Andra.

"Anjing lo"

"Ayo jar gue gabut nih" Andra masih merengek

"Apasi goblok sewa lonte sana" Fajar sudah selesai dengan gamenya

"Tapi gue mau pantat lo jar"

"Sialan lo gue bukan homo"

"Tapi kita sering ciuman"

"I-itu kan kita..."

Andra langsung melompat ke atas tubuh Fajar. Ia menggunakan kedua sikunya sebagai tumpuan, agar Fajar tidak keberatan

"Wuanjing mau ngapain lo"

Wajah mereka berdua sangat dekat tinggal beberapa centi, dari dekat Fajar menyadari kalau Andra ganteng. Hidung Andra yang mancung dan alisnya yang tebal.

"Kenapa lo terpesona ya sama ketampanan gue" Ujar Andra narsis sambil menyisir rambutnya ke belakang

"Pd lu" Fajar membuang muka

Andra memalingkan wajah Fajar kembali.

"Kok lu makin hari makin gemesin si Jar"

"Bapak kau gemesin"

Andra senyum-senyum ga jelas melihat wajah Fajar dari dekat, walaupun Fajar perokok tapi bibirnya tetap berwarna merah

"Gue cium ya" Tanya Andra sambil memegang bibir Fajar, namun Fajar cuma diam sambil menutup mata.

"Gue ewe ya?" Tanya Andra lagi yang membuat Fajar membuka matanya cepat.

"Heh anjing, cium aja" Ujar Fajar tak sadar

"Cieee mau banget gue cium" Goda Andra

"Bangsat lu, minggir kaya gak berat aja badan lo"

Bukannya minggir Andra malah mencium Fajar. Setelah beberapa menit Fajar mulai kehabisan oksigen karena Andra menciumnya seperti orang kesetanan. Ia juga menggesek-gesekkan selangkangannya ke Fajar.

"Huh hah huh hah lo mau bunuh gue ha"

"Bibir lo enak Jar soalnya hehe"

"Sialan lu cabul"

Andra menyelipkan rambut Fajar yang berantakan ke samping. Celana Andra terasa sesak karena kejantanannya yang ereksi. Dengan matanya Andra mengisyaratkan kepada Fajar.

"Apa"

"Gue ngaceng berat nih bantuin ya jar"

"Gak anjing"

"Yaudah gue coli aja deh" Ujar Andra dengan raut wajah kecewa. Fajar jadi merasa bersalah. Andra beranjak dari atas tubuh Fajar dan menuju kamar mandi.

Fajar ingin memanggil Andra tapi dia gengsi. Setelah berpikir singkat Fajar memilih mengesampingkan egonya dan memanggil Andra.

"Andra"

Renald X Gibran [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang