2

511 28 0
                                    


Belajarlah mandiri, karena kebahagiaan nggak selalu bersama.

-Lytaaa

___HAPPY READING___

Laki-laki itu keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya sambil mengeringkan rambut nya menggunakan handuk kecil.

Ezra masuk kedalam ruang ganti baju, kembali lagi dengan memakai switer hitam dan celana lepis hitam. Lalu mengambil ponsel nya yang berada di atas nakas dan tengkurap di atas kasur king size nya.

"Hay manis?" Sapa Ezra kepada Raini.

Karena kedua nya sedang melakukan Vidio call.

Raini tersenyum masam.

"Aduh sakit." Ringis Ezra tiba-tiba sambil memegang pipi nya. Membuat wajah Raini langsung panik.

"Bohong nih pasti." Ucap Raini yang tadi serius sekarang datar.

Ezra menggeleng."Bener ini sakit ay."

"Bohong."

"Beneran ini sakit ay."

Tatapan Raini menjadi serius."Apa nya?"

"Sakit?"

"Iya yang mana."

"Pipi nya, minta di cium sama kamu." Ucap Ezra yang diakhiri oleh senyuman manis nya.

Raini langsung memutar bola mata nya malas. Sudah biasa Reza melakukan hal-hal yang membuat diri nya cemberut. Raini itu sangat di perlakukan seperti ratu oleh Ezra.

"Ay kamu udah makan?" Tanya Ezra.

Raini menggeleng."Bentar lagi, tinggal tungguin ayah pulang."

"Aku boleh main ke kamu?"

"Aku gak boleh pacaran zra, kan kamu tau sendiri."

Memang benar Raini belum di bolehkan pacaran oleh kedua orang tua nya. Kata nya, pacaran boleh, tapi nanti, kalo udah kerja. Kalo sekarang, mending nikmati dulu masa remaja nya dan manjakan diri kamu sendiri. Raini hanya mematuhi kedua orang tua nya. Sebab itu diri nya diam-diam menjalani hubungan dengan Ezra. Setiap kali ayah atau ibu nya menanyakan siapa Reza. Pasti Raini selalu menjawab nya teman.

"Iya-iya."

"Maaf ya." Ucap Raini.

"Ko maaf sih, ya gak papa. Inti nya nanti orang tua kamu, tinggal tau aja kalo aku langsung ngelamar kamu."

Raini tersenyum."Makasih ya, kamu udah makan."

"Belum, soal nya mau makan kamu dulu sih."

"Ko aku? Emang nya kamu kanibal?"

"Iya, kanibal yang mencintai mu."

"KA TURUN MAKAN!"

Ezra dapat mendengar suara dari Mina."Udah sana makan dulu."

Raini terkekeh."Hehehe nanti di lanjut lagi."

"Iya, selamat makan dan jangan lupa baca doa. Sekalian ambilin buat aku."

"Kamu mau?" Tanya Raini.

"Becanda."

Setelah Raini mematikan call nya. Ezra menegakkan posisi nya menjadi berdiri, lalu meletakkan ponsel nya di atas nakas dan berjalan keluar dari dalam kamar.

Ezra menemui mamah nya yang sedang membantu Bi Inah menyiapkan makanan ke meja makan."Abang mana mah?" Tanya Ezra sambil duduk.

Lusi- mamah dari Ezra."Abang kamu ada tugas ke luar kota kata nya." Ujar Lusi sambil meletakan piring ke meja makan, lalu di susul oleh diri nya duduk.

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang