10. Diajak susah oleh Fathan

244 20 0
                                    


Raini masuk kedalam rumah nya, lalu menaruh semua belanjaan nya di atas meja ruang tamu.

Sekarang keadaan rumah sepi, karena Mina pergi kerumah orang tua nya dengan membawa Kenzo, sedangkan Anggoro belum pulang dari kerja nya.

Raini naik keatas anak tangga dan masuk kedalam kamar nya. Seperti biasa diri nya membersihkan tubuh nya terlebih dahulu dan setelah selesai. Raini sudah memakai baju santai nya.

Raini menatap ke jam dinding yang menunjukkan pukul 4 sore."Tidur dulu kali ya enak nya." Guman Raini, lalu berjalan kearah kasur queen size nya dan membaringkan tubuh nya di atas kasur yang empuk itu.

***

Sisi mendengus kesal, karena diri nya sedang mendorong motor Supra milik Fathan yang mogok. Sedangkan Fathan malah asik bermain game di ponsel nya, tanpa membantu pacar nya yang kesusahan.

"Yang bener aja gue harus dorong motor butut sialan lo ini." Kesal Sisi."Sedangkan yang punya motor enak banget malah main game." Cerocos Sisi."WOUY!!" Teriak Sisi kepada Fathan.

"Sabar yang, bentar lagi menang." Ucap Fathan tanpa menoleh ke Sisi.

Sisi menghela nafas nya panjang, lalu mendorong motor itu, sehingga jatuh ke aspal.

Fathan langsung menoleh ke motor nya, lalu menatap Kearah Sisi."Motor kesayangan gue." Pekik Fathan sambil membuang ponsel nya kesembarangan arah dan berjalan kearah motor nya yang tergeletak mengenaskan di aspal."Oh tidak." Ucap nya dengan ekspresi wajah yang ingin menangis lebay.

"Maafin mamah sisi ya, dia jahat ke kamu." Ucap Fathan sambil mendirikan motor Supra itu.

Sisi berkacak pinggang sambil memperhatikan Fathan."Setres." Ucap Nya."Udah cepet, pesen taksi ke apa ke yang sekira nya bisa pulang cepet."

Fathan mensetandar-kan motor nya."Tenang sayang, kita pesen grab aja." Ucap nya, lalu merogoh-rogoh saku celana nya tetapi tidak ada."Hp gue." Lanjut nya.

"Tadikan hp di buang sendiri sama lo." Ujar Sisi.

"Astaghfirullah." Ucap Fathan sambil menepuk jidat nya sendiri."Udah lah gak papa." Lanjut Fathan."Eh grab Noh yang." Tunjuk nya kepada Grab yang seadng berjalan kearah nya.

Fathan langsung memberhentikan Grab tersebut."Lagi kosong mang?" Tanya Fathan, setelah grab itu berhenti.

Mang grab itu mengangguk."Iya, emang nya kenapa?"

"Anterin kita berdua pulang dong bang."

Mang grab itu langsung maju duduk nya."Gass, biar ke cabe-cabean." Ucap nya.

Fathan menoleh kearah Sisi."Yang ayok."

Sisi menunjukan diri nya sendiri, lalu ke tukang grab."Gebet tiga?" Tanya nya.

Fathan mengangguk."Udah cepet, lo mau pulang gak?"

"Yaiya sih, tapi."

Fathan langsung menarik tangan Sisi."Cepat naik."

Sisi langsung naik duluan.

Saat Fathan ingin naik, tapi di urungkan niat nya."Eh tunggu, ko Lo di tengah sih yang. Nanti mang grab nya keenakan lagi." Ucap Fathan, lalu mengangkat tubuh Sisi dan meletakkan nya ke aspal.

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang