END

776 34 4
                                    

Semua para tamu undangan sudah berkumpul, ruangan itu di dekorasi dengan sangat mewah dan indah. Apalagi pernikahan ini di datangi oleh pebisnis-pebisnis besar.

Ezra menjabat tangan pak penghulu.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Ezra Fernando bin Reno Fernando dengan Raini Claudia Marisa binti Anggoro Pramana dengan maskawin cincin sebesar 20 gram. Di bayar tunai." Ucap pak penghulu.

"SAH." Ujar Ezra. Membuat teman-teman nya langsung tertawa.

Raini langsung mencubit pinggang Ezra dan Ezra menoleh dengan tersenyum.

Pak penghulu menggeleng.

Ezra berdehem."Saya terima nikah dan kawin nya Raini Claudia Marisa dengan maskawin berupaya cincin sebesar 20 gram. Di bayar Tunai."

"Gimana para saksi sah?" Tanya pak penghulu.

"SAHHH!" UCAP SEMUA NYA.

"Alhamdulillah.", Ucap pak penghulu dan Ezra dan Raini."Silakan cincin nya di pasang di jari manis masing-masing." Lanjut Pak penghulu.

Ezra memakaikan cincin ke jari manis milik Raini dan Raini menyalami punggung tangan milik Ezra.

Lalu Raini memakaikan cincin ke jari manis milik Ezra dan Ezra mencium kening Raini.

Semua nya bertepuk tangan.

***



Kedua pasangan yang sudah sah menjadi suami istri itu sedang didalam kamar. Dengan Ezra yang duduk di atas sofa sambil menyenderkan tubuh nya di kepala sofa. Sedangkan Raini sedang membuka resleting belakang gaun nya, tetapi terbuka juga.

"Hm Zra bantuin dong." Ucap Raini sambil menoleh kearah Ezra.

Ezra berdiri lalu berjalan kearah Raini dan membantu membukakan Resleting gaun nya. Ezra menenggak ludah nya susah payah, saat melihat punggung mulus milik istri nya.

"Udah belum Zra?" Tanya Raini.

Ezra langsung menggelengkan kepala nya."Udah. Aku dulu ya Rai yang mandi." Ucap Ezra dan langsung berjalan kearah kamar mandi dan masuk kedalam.

Raini menatap cengo kearah Ezra."Aneh." Guman Raini.

Tak lama kemudian Ezra keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. Lalu Raini masuk kedalam kamar mandi.

Ezra sudah memakai baju santai nya, lalu ia ingin naik keatas kasur, tapi terhenti. Kalo di pikir-pikir ini malem pertama ia dengan Raini. Seketika Ezra langsung tersenyum."Gue Harus latihan gimana ngajak nya." Guman Ezra.

Lalu Ezra merebahkan tubuh nya di atas kasur dengan menyamping dan tangan kiri yang ia topangan ke kepala nya."Rai aku minta jatah." Ucap Ezra, lalu tersenyum dan menegakkan kembali posisi nya menjadi duduk."Ah lebay." Lanjut Ezra.

Lalu Berdiri dengan kedua tangan yang ia silangkan di depan dada."Sunah Rasul ayok neng." Ucap Ezra dengan satu mata yang ia kedipkan."Ih jember anjir." Pekik Ezra.

Lalu duduk di depan kasur dengan duduk manis."Rai ini malem pertama kita ayok dong." Ucap Ezra, lalu merasa geli sendiri dan tiduran di atas kasur sambil memukul-mukul kasur.

"Kamu kenapa Za?" Tanya Raini yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi.

Ezra langsung diam dan mengutuk diri nya sendiri, lalu menegakkan posisi nya menjadi duduk."Gak pa-." Ucapan Ezra terhenti, saat melihat Raini menggunakan baju tidur piyama dress yang di atas lutut.

"Za." Panggil Raini sambil melambaikan kedua tangan nya kearah Ezra. Lalu duduk di sebelah Ezra.

"Hm Rai." Panggil Ezra.

"Iya?"

"Inikan kita udah nikah ya udah sah, jadi......."

"Jadi apa Zra?" Tanya Raini bingung karena Ezra menjada ucapan nya.

Ezra gelisah dan malu."Malem pertama."

Kedua pipi Raini langsung merah."Harus sekarang ya?"

Ezra mengangguk.

Kedua mata itu saling menatap satu sama lain. Perlahan Ezra mendekatkan wajah nya kewajah Raini. Kedua bibir itu benar-benar melumat dan mengulum nya sangat dalam. Sampai-sampai Raini tidak bisa mengatur nafa nya, karena Ezra tidak memberikan ruang sedikitpun untuk Raini bernafas.

"Enghhh." Nafas Raini terengah-engah, saat Ezra melepaskan tautan nya."Zra-." Panggil Raini, tetapi Ezra langsung mencium nya kembali.

Ezra merebahkan tubuh Raini ke kasur nya dan Raini melingkar kedua tangan nya di leher Ezra.

Raini membuka kedua mata nya dan langsung mendorong tubuh Ezra hingga terpental kesamping dan langsung lari kearah kamar mandi.

Ezra menatap bingung Raini dan langsung menyusul Raini."Rai." Panggil Ezra sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Raini membuka pintu kamar mandi dan memasang wajah lesu."Zra." Panggil Raini.

"Kenapa?" Tanya Ezra sedikit memasang wajah panik.

"Aku."

"Aku apa?"

Raini menatap Ezra."Kaya nya kita tunda dulu deh malem pertama nya."

"Kenapa?"

"Aku sekarang halangan Zra, baru lagi tadi."

"Hah?" Pekik Ezra masih bingung."Jadi, jadi kita gak bisa sekarang gitu?"

Raini mengangguk dengan sedih.

"Di paksa aja gak papa meren."

Raini langsung memukul pundak Ezra."Enak aja, Gak boleh."

Ezra menyenderkan tubuh nya di tembok dengan lesu."Yaudah kita tidur aja." Ucap Ezra, lalu merangkul pundak Raini.

Kedua nya tidur di atas kasur king size dengan berpelukan.

Takdir tidak ada yang tau, bahkan tidak ada yang bisa melawan nya. Sesuatu yang memang di ditakdirkan untuk kita, sejauh apapun kita melangkah dan berpisah, pasti akan bertemu kembali di titik terbaik menurut takdir. Ntah itu kembali menjadi kita atau hanya sebatas saling menyapa dan teman.

______TAMAT______

AKHIR NYA TAMAT JUGA YA.....

MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN SEMUA YANG UDAH DUKUNG AKU SAMPAI SEKARANG. DAN MAAF BILA ADA KATA-KATA YANG TIDAK ENAK UNTUK DIDENGAR ATAU MENYINGGUNG PERASAAN KALIAN, SEKALI LAGI AKU MINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA.

SAMPAI BERTEMU DI CERITA AKU SELANJUTNYA...

BYEBYE SEMUA NYA
AKU SAYANG KALIAN SEMUA...
SEHAT SELALU ORANG BAIK.

SEE YOU...







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang