18. Hary?

174 18 1
                                    

Ezra dan Raini sedang duduk di sofa usang yang berada di rooftop. Sambil memakan roti nya masing-masing.

"Kamu pasti cape ya za latihan terus?" Tanya Raini.

"Mau gimana lagi, kan ini emang udah kewajiban ay." Ujar Ezra."Pasti kamu kesepian ya, karena tiap malem gak ada yang bisa kamu chat."

Raini mengangguk."Gak papa, kan kamu nya mau lomba. Jadi, harus semangat latihan nya."

Ezra tersenyum, lalu mengelus puncak kepala gadis nya."Kalo kamu bosen, bisa chat aku aja ya Rai, Pasti aku bakal dateng."

"Kan kamu latihan za."

"Ya gak papa."

Raini menggeleng."Gak, aku gak mau ganggu latihan kamu buat lomba nanti."

"Gimana kalo malem kamu nemenin aku latihan aja?"

"Kan aku gak boleh keluar malem Za."

Ezra menepuk jidat nya sendiri."Oh iya lupa."

"Emang latihan setiap hari ya Za?" Tanya Raini. Lalu meminum susu kotak yang rasa stroberi.

Ezra menggeleng."Dua kali sehari, tapi kalo malem setelah dua hari aku latihan malem sama yang lain."

Raini mengangguk paham.

***


Wulan mengacak rambut nya frustasi."Bener-beenr tuh guru, gue udah ngelakuin semua dengan benar. Dia dengan enteng nya bilang salah." Sewot Wulan."Dimana letak kemanusiaan dia." Lanjut Wulan, lalu memakan bakwan milik Mawar.

"Kenapa si lo su?" Tanya sisi.

"Kan b. Indo di suruh bikin makalah, kelompok gue udah bener dah tuh bikin nya. Kata nya gak ada nama dia nya di skripsi nya, jadi salah."

Mawar mengelus dada Wulan, membuat Wulan terpekik kaget."Yang sabar, orang sabar pantat nya lebar."

Wulan langsung memukul lengan Mawar."Lagi kesel nih gue."

"WOUY!!" Teriak Bima saat masuk kedalam kantin.

Brug

Bima terjatuh kelantai, karena tali sepatu nya di pijak oleh Fathan. Membuat semua siswa-siswi menoleh dan langsung tertawa.

"Ampun dah." Guman Bima dan perlahan berdiri."ADA GOSIP ADA GOSIP!" Teriak Bima.

"Apaan?" Tanya salah satu siswi.

"NURUL MANA NURUL, ADA YANG CINTA SAMA DIA TADI LEWAT BRANDA FBI!" Teriak Bima.

Salah satu dari siswi itu mengangkat satu tangan nya."Gue Nurul, siapa?"

Bima menoleh."Bentar nih gue kirim ke grup anak nepus." Ucap Bima dan memainkan ponsel nya.

Suara notif pesan dari semua siswa-siswi berbunyi masing-masing dan langsung tertawa terbahak-bahak, saat melihat sebuah foto yang di kirimkan oleh Bima.

Suara notif pesan dari semua siswa-siswi berbunyi masing-masing dan langsung tertawa terbahak-bahak, saat melihat sebuah foto yang di kirimkan oleh Bima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang