4

341 26 2
                                    

Di kelas XII MIPA 4. Guru fisika sedang membahas materi nya.

"Bolos aja yuk?" Ucap Bima yang sudah tidak kuat mendengar penjelasan dari Guru.

Fathan mendelik."Lo aja sana, kita belajar dulu bentar mah."

"Kan kita udah pinter, ngapain sih belajar."

Fathan menoyor jidat Bima."Pinter pala lo peang "

"Ck. Udah ayok."

"Lo aja sana nyuk."

Bima langsung membalikan tubuh nya."Nzra." Panggil Bima kepada Ezra. Tetapi Ezra sedang menelungkupkan kepala nya di lipatan tangan yang berada di atas meja. Bima menghela nafas nya kasar."Percuma masuk kelas, kalo tidur."

"Bima." Panggil Bu fisika. Membuat Bima terpekik kaget

"Iya Bu kenapa?" Tanya Bima.

"Dari tadi ibu perhatiin, kamu ngobrol terus."

"Ko tau, bukan nya ibu tadi lagi ngejelasin ya." Sarkas Bima.

"Kamu gak tau? Kalo ibu punya mata yang ketutup sama kerudung?" Tanya Bu Fisika.

"Engga soal nya kan belum di kasih tau!" Ucap Bima."Tapi keren." Lanjut nya sambil bertepuk tangan.

"Ya Allah berilah kesabaran untuk hamba mu ini." Ucap Bu Fisika, lalu menerangkan kembali

***

Keempat gadis itu sedang berjalan menuju kantin.

Raini memberhentikan langkah nya, saat notif pesan berbunyi.

-Ezra

| Sini ke rooftop


"Kenapa Rai?" Tanya Wulan kepada Raini.

Raini mendongak sambil mematikan ponsel nya."Engh- aku di suruh ke perpus."

"Yaudah, nanti tinggal nyusul aja." Sarkas Mawar.

Raini mengangguk."Yaudah aku duluan ya." Ucap nya dan berjalan pergi.

Sisi menggelengkan kepala nya."Baisa anak kutu buku."

Wulan menoyor kepala Sisi dari sambil."Gitu-gitu juga temen kita blog."

_____

Raini sudah berada di rooftop dan melihat Ezra yang sedang duduk diatas sofa dan di meja ada sebungkus plastik kresek yang berwarna putih.

"Hay cantik." Sapa Ezra sambil melambaikan tangan nya kepada Raini.

Raini tersenyum dan duduk di sebelah Ezra."Ada apa panggil aku kesini?"

"Ya makan atuh bep." Ucap Ezra, lalu mengambil sesuatu dari dalam plastik kresek."Tada." Lanjut Reza sambil memperlihatkan sebuah roti. Lalu membuka nya."Nih."

Raini menerima nya."Makasih Eza."

"Sama-sama sayang." Ujar Ezra, lalu membuat roti milik nya.

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang