11. Bertengkar dengan sifa

258 21 1
                                    


Mobil itu berhenti tepat di hadapan Raini.

"Selamat pagi cantik." Sapa Ezra, saat sudah membuka kaca mobil nya dan turun dari dalam mobil

"Pagi Za." Ujar Raini.

Ezra mengambil alih Kantong plastik kresek besar dari tangan Raini, lalu menaruh nya di jok belakang mobil dan membukakan pintu mobil untuk gadis nya masuk."Silakan, kereta kencana sudah siap."

Raini tersenyum geli."Terimakasih tuan raja." Ujar Raini sambil masuk kedalam mobil.

_____


Setelah sampai di gerbang belakang. Raini clingak-clinguk dan tidak ada siapa-siapa."Aku duluan ya."

Ezra mengangguk."Hati-hati."

Ezra mengambilkan bungkusan plastik di jok belakang dan memberikan nya kepada Raini."Assalamualaikum jangan."

"Assalamualaikum." Ucap Raini sambil mengambil plastik tersebut.

"Waalaikumsallam lontri."

Raini turun dari dalam mobil.

***


Ezra memarkirkan mobil nya di parkiran dan keluar dari dalam mobil. Lalu datanglah dua motor, dengan satu motor nya ada dua orang yang berbeda gender.

Shitt!!

Sisi langsung menabok kepala Fathan yang masih menggunakan helm. Karena Fathan langsung mengerem mendadak, membuat posisi sisi maju kedepan. Sisi langsung turun dari atas motor Fathan."Raini dah Dateng Za?"

"Iya." Ujar Ezra

Sisi langsung pergi tanpa berpamitan kepada si kunyuk Fathan.

"Selamat pagi kawan." Rangkul Bima kepada Ezra.

Ezra memutar bola mata nya."Kita gak kenal."

___


Sisi dapat melihat Raini yang sedang menyusun makanan di meja depan kelas, tapi dekat lapangan. Karena setiap kelas harus membuka stand makanan nya masing-masing."Keras banget lo Rai." Ucap Sisi, lalu mengambil risol dan membuka nya."Beli." Lanjut nya dan makan.

Sisi menggeleng."Mawar belum Dateng."

"Iya sayangQu."

Satu persatu siswa-siswi berdatangan. Bahkan meja yang milik XII MIPA 4 sudah terisi penuh oleh stan makanan, ada rujak, es dan segala macam.

Di STAN meja kelas itu ada 5 siswi dan 2 laki-laki.

"Berapaan ini?" Tanya seorang siswi bersama teman nya, sambil menunjukan kearah piscok dan risol milik Raina.

Mawar mendongak."5k semua, tapi kalo buat lo mah 50 rebu bae nay."

Nayla mendengus."Yeh, beli dua dong picok sama Risol."

Mawar langsung membungkuskan picsok dan risol, lalu memberikan nya kepada Nayla."Nih."

"Pas ya." Ujar Nayla sambil memberikan uang sebesar sepuluh ribu kepada Mawar.

Mawar mengangguk."Yoi."

"Eh itu ruzak berapaan?" Tanya Raini kepada Sifa.

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang