8

246 25 1
                                    

Keempat gadis itu sedang duduk di meja sambil menunggu pesanan nya datang.

"Hem Rai, tadi ucapan gue gak usah di masukin ke hati ya." Ucap Wulan tiba-tiba. Ia menjadi merasa bersalah.

Raini mengangguk."Kalem aja."

"Nah gitu dong, Jan berantem sesama besti." Sarkas Mawar.

"Dateng juga yang di tunggu-tunggu." Ucap Sisi. Saat dua pelayan menaruh pesanan makanan nya di atas meja.

Keempat gadis itu memakan nya sambil bergosip.

"Lo kenal Naila kan?" Tanya Mawar.

"Naila, Ade kelas?" Tanya Raini.

Mawar mengangguk."Iya, dia hamil."

Wulan membulatkan mata nya."Masa?"

"Serius, terus malah gak nikahin sampe Sekarang udah dapet 6 bulan." Ujar Mawar.

"Sih gak di nikahin ngape?" Tanya Sisi, lalu memakan stik kentang nya.

"Kata Ema nya sih, percuma di kawinin pasti semua yang nanggung keluarga Naila." Ucap Mawar."Lo semua udah tau kan, kalo keluarga Naila ke pesugihan gitu. Mungkin kalo nanti anak nya Naila cowok, pasti bakal di jadiin tumbal."

"Anjrt masa gak di nikahin, nanti gimana apa kata tetangga." Celetuk Raini.

"Ya tetangga udah tau lah, malah gempar di komplek gue." Ujar Mawar.

"Terus si Naila suka keluar gak?" Sarkas Sisi.

"Gak lah, pasti malu. Apalagi belum di kawinin." Ujar Mawar.

___


"Makasih ya, hati-hati di jalan." Ucap Raini.

"Siap." Ujar mawar.

Raini langsung turun dari dalam mobil, lalu melambaikan tangan saat Mawar membunyikan klakson mobil kepada nya. Di saat mobil itu sudah pergi, Raini masuk kedalam gerbang rumah nya.

"Pantes aja akhir-akhir ini suka pulang telat sama fokus ke hp, jadi ini kelakuan kamu mas di belakang aku. Inget, kamu itu udah punya anak tiga."

Saat mendengar suara ocehan itu, Raini langsung bergegas masuk kedalam rumah nya. Dan melihat Ibu dan ayah nya yang sedang bertengkar.

"Hp itu di gunain nya buat ngejalanin bisnis, bukan malah ngeliat susu gede?!" Ocehan Mina yang sedang memarahi Anggoro.

"Kenapa sih?" Tanya Raini.

Kedua orang itu langsung menoleh dengan kompak.

"Liat ayah kamu, dia selingkuh dari ibu." Ucap Mina, lalu menangis.

Raini menatap kearah ayah nya dan dileher nya ada banyak bercak merah. Akhir-akhir ini kedua orang tua Raini selalu bertengkar dan yang selalu menjadi saksi pertengkaran itu selalu Raini.

"UDAH DI JAGAIN SAMPE SEMBUH, TAPI KENYATAAN NYA KEBEBASAN ITU MALAH KAMU SALAH GUNAIN!" Teriak Mina.

"Ayah gak selingkuh Bu." Ujar Anggoro.

"Terus kalo gak selingkuh, terus itu apa yang tadi nya nama nya nonok Sekarang orang cantik." Ucap Mina."Ibu juga tau yah, kalo ibu tuh jelek, seengak nya hargai ibu sebagai istri."

"Udah Bu, ayah gak selingkuh." Elak Anggoro dengan kekehan.

"Udah ka, ibu mau ke luar negri aja, kamu jagain ayah aja. Ibu mau bawa Kenzo sama wengki aja." Ucap Mina.

Nah yang begini-nih yang Raini tidak suka. Diri nya selalu tidak di utamakan oleh ibu nya, diri nya merasa bukan anak kandung dari ibu nya."Udah, kalo mau cerai-cerai aja, Raini mau istirahat cape." Ucap Raini dan berjalan pergi.

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang