3

381 29 0
                                    

Setelah melakukan call dengan pacar nya. Ezra keluar dari dalam kamar, lalu menuruni anak tangga dan berjalan kearah kamar bunda nya.

"Bun." Ucap Ezra, setelah mengetuk pintu.

"Masuk aja bang, gak di kunci ko." Ujar Lusi dari dalam kamar.

Ezra membuka pintu, lalu berjalan kearah Lusi."Bunda nangis?" Tanya Ezra saat Lusi menghapus kedua air mata nya dan kedua mata nya pun sembab.

Lusi menggeleng."Bunda gak nangis, cuman sedih aja ngeliat kamu sama Abang udah besar."

Ezra duduk di sebelah Lusi."Kan Ezra sama Abang masih di sini Bun."

Lusi mengangguk."Kamu kenapa nyari bunda?"

"Ezra mau pamit main Bun di rumah Fathan, jam 10 pulang ko."

"Yaudah hati-hati ya bang."

Ezra berdiri sambil menyalami punggung tangan milik Lusi."Assalamualaikum Bun." Ucap Ezra.

"Waalaikumsallam." Ujar Lusi.

____

Ezra mengendarai motor nya di atas kecepatan rata-rata.

Tak lama kemudian, sampailah Ezra di depan rumah milik Fathan. Ezra melepaskan helm full nya, lalu turun dari atas motor nya dan berjalan masuk kedalam rumah Fathan.

Rumah Fathan selalu sepi, karena kedua orang tua Fathan sibuk dengan bisnis nya. Jadi jarang di rumah dan Fathan pun leluasa mengajak teman nya untuk mengotori rumah.

"Wey baru Dateng lo jam segini." Ucap Fathan menatap Ezra sekilas. Karena diri nya sedang bermain PS dengan duduk di lantai.

Sedangkan Bima sedang tiduran di atas kasur sambil memainkan ponsel nya. You now lah, pegawean Bima mah sesat.

Ezra membaringkan tubuh nya di atas sofa. Lalu mengeluarkan ponsel nya.

"Anjrt nih cewek toket nya gede banget." Sarkas Bima sambil menegakkan posisi nya menjadi duduk, lalu berjalan kearah Ezra."Liat zra, mantep gak tuh?" Tanya Bima kepada Ezra.

Ezra melihat nya sekilas dengan tak minat."Gak Sudi."

"Ya iya lah jelas, orang lo mah punya pacar cantik." Sungut Bima, lalu memperlihatkan nya kepada Fathan."Gimana Tan, mantep gak?"

Fathan tetap fokus kedunia nya sendiri."Kalo Ezra bilang ke gitu, gue juga ke gitu."

Bima mendudukkan diri nya di lantai dengan emosi."Ah lo berdua mah gak asik. Gue juga mau kali punya cewek."

"Maka nya nyari." Sarkas Ezra.

"Nyari mah gampang, yang gak gampang itu dapetin hati cewek yang sekarang." Ujar Bima.

Fathan dan Bima sudah tau, bahwa Ezra dan Raini itu berpacaran.

"Si mawar sama Wulan nganggur. Kenapa gak Lo pacarin aja salah satu nya." Saran Fathan.

Bima bergidik ngeri."Dih ogah."


***

Keesokan nya. Raini sedang menunggu Ezra untuk menjemput nya.

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang