13. Weekend

242 19 2
                                    

Brak.

"Iya Bun nanti Ezra bawa Raini kerumah." Ucap Ezra, lalu menoleh kebelakang saat suara nyaring itu terdengar. Banyak sekali orang-orang yang mengerubungi di tengah jalan.

Ezra jadi teringat ke Raini, Ezra langsung mematikan ponsel nya dan berjalan kearah orang-orang itu. Jantung Ezra berpacu semakin cepat, lalu masuk ke-kerumunan orang itu. Ezra bernafas dengan lega, Karen Itu bukan Raini.

Ezra berjalan mundur, lalu mengedarkan pandangan nya kesetiap sudut jalan. Dia menemukan Raini yang sedang berbicara dengan kakek -kakek seperti berpamitan dan berjalan kearah tukang eskrim.

Ezra langsung berlari kearah Raini dan langsung memeluk tubuh Raini dengan sangat erat. Ezra sangat bersyukur itu bukan Raini.

Raini kebingungan."Ezra itu ada apa?"

Ezra menggeleng, lalu mencium puncak kepala Raini berkali-kali dan melepaskan pelukan nya."Kamu gak papa?"

Raini menggeleng."Enggak, kamu kenapa?"

"Aku pikir kamu ketabrak Rai." Ujar Ezra.

"I-itu ketabrak?"

Ezra mengangguk.

"Inalillahi."

Ramai-ramai itu sudah hilang dan korban pun sudah di bawa kerumah sakit oleh mobil yang menabrak nya.

Ezra menggandeng tangan Raini kearah mobil nya."Kamu tunggu di dalem ya, jangan keluar." Ucap Ezra, setelah membukakan pintu mobil untuk Raini masuk.

Raini masuk kedalam mobil. Tak lama kemudian Ezra masuk kedalam mobil sambil membawa eskrim milik Raina dan memberikannya kepada gadis nya.

"Jadi kan kepantai nya?" Tanya Raini.

Ezra mengangguk."Tapi jangan jauh-jauh ya dari aku."

"Iya Ezra."


***


"Cewek lo berisik banget banget anjr." Pekik Bima kepada Fathan sambil bermain PS.

Fathan menoleh."Biarin, lagi rewel."

"BISA GAK SIH LO BERDUA GAK MAEN PS TERUS, DIKIT-DIKIT PS, PULANG SEKOLAH PS. KE BOCIL TAU GAK!!" Teriak Sisi."BERESIN NIH NANTI KAMER SI FATHAN. GUE UDAH GAK MAU NGEBERESIN LAGI."

Fathan menoleh."Ko gitu sih yang?"

"BODO AMAT!!"

Fathan tau bahwa mood sisi sedang tidak baik, lalu membuka ponsel nya dan memesan mie setan lewat grab."Udah gue pesen mie setan nya."

Sisi menoleh."Bagus."

Fathan mengangguk."Jadi jan berisik."

Sisi mengangkat kedua jempol nya.

Bima cengo."Emang gitu ya cara nya ngadepin badmood cewek?"

Fathan mengangguk."Iya lah, kalo cewek matre mah pasti mau nya shoping."

"Cewek matre mah wajar, Lo nya aja kali yang pelit."

ROMAN PICISAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang