"AKH!"
Seperti biasa, entah mengapa para penjahat tak pernah absen menghajarnya. Semenjak menjadi pahlawan super yang memegang kekuatan elemental, sulit rasanya dia menemukan ketenangan barang sehari saja. Seringnya, entah dari mana, musuh selalu datang, ingin membunuhnya, merebut kekuatannya, atau bola kekuatan miliknya---Ochobot. Yang mana pun, tak ada yang menguntungkan baginya.
Awalnya, dia selalu bersenang-senang, tapi lama-kelamaan kesal juga. Seperti sekarang. Alien dari luar angkasa yang memakai zirah superbesar menyerangnya, menembakkan laser berkali-kali, juga memukul menggunakan tangan besarnya. Beruntung, dia bisa menghindari serangan dengan kekuatan petir. Sayangnya, sejak tadi serangannya tidak mempan.
Sudah di banyak kesempatan dia mencoba mengatur jam kekuatannya agar menggunakan kekuatan elemental tahap kedua, tapi selalu gagal. Padahal, dia melawan bos alien itu berdua dengan Fang, sementara Gopal, Yaya, dan Ying melawan anak buah alien sialan itu.
"Kau tak apa-apa, Boboiboy?" tanya Fang saat dia tiba di hadapan Boboiboy. Alien raksasa itu terlihat jatuh telentang, kesulitan bangun akibat baju zirah berat yang dia kenakan.
Fang sendiri membantu Boboiboy berdiri, lalu memegang kedua pundak Boboiboy, sambil menatap dalam sepasang iris cokelat di depannya. "Kau baik-baik saja? Apa kau terluka?"
Ini yang paling Boboiboy benci dari dirinya. Saat Fang menatap dalam matanya, dia akan terpaku, tak mampu berkutik, bahkan hanya ingin menjawab "ya" rasanya begitu sulit. Iris semerah darah itu membuatnya hanyut, seakan ditarik ke alam lain, menghilangkan kesadarannya akan sekitar, menciptakan ilusi sendiri di mana dia bisa memiliki alien berparas tampan di depannya.
"Boboiboy! Oi, Boboiboy!"
Suara Fang sontak membuyarkan lamunannya. Laki-laki berwajah manis itu mengangguk kuat. "Aku baik-baik saja!" jawabnya lantang membuat Fang mengerutkan kening heran.
"Awas, Fang!" teriak Boboiboy saat alien itu berhasil bangkit, lalu meluncurkan tembakan laser ke arah Boboiboy dan Fang. Spontan, Boboiboy langsung menarik Fang menghindar, jatuh berguling beberapa kali di atas tanah, lalu berakhir membentur salah satu pohon di ujung taman.
Berusaha bangkit walau sekujur tubuh terasa sakit, Boboiboy sejenak melirik Fang yang berdiri sambil memegangi lukanya. Dia tahu, lengan Fang sempat tergores tembakan laser tadi. Dapat dilihat, darah mengalir di lengan putihnya yang tidak tertutup kain.
Baru saja hendak menyerang, Boboiboy dikejutkan dengan kehadiran Ying di hadapannya yang memperlambat gerakan si alien, disusul Yaya yang memukul alien itu bertubi-tubi setelah Gopal merubah zirahnya menjadi kerupuk ikan. Seketika, senyum Boboiboy mengembang. Terutama, saat tiga alien itu lari tunggang langgang, memasuki pesawat luar angkasa yang tadi mendarat asal-asalan.
****
"Selesai. Sakit, Fang?"
"Hm? Sedikit."
Boboiboy meringis menatap luka di lengan Fang, walau dia sudah membersihkan dan membalutnya dengan kasa. Mata bulatnya mengerjap pelan, secara tidak sopan pandangannya mulai mengarah pada wajah Fang, memperhatikan tiap detailnya dari samping. Dia tidak pernah bosan melakukannya walau setiap hari, bahkan tak jarang juga dipergoki.
"Boboiboy, aku sudah memeriksanya. Jam kekuatanmu baru, jadi kamu tidak bisa menggunakan kekuatan tahap kedua sesuka hati walau kamu sudah melengkapi tahap pertama. Kamu harus latihan lebih dulu untuk menguasainya."
Bola kekuatan kuning yang paling Boboiboy sayang menjelaskan, robot kuning itu menghadap penuh pada Boboiboy yang memasang wajah murung.
"Tapi ... bagaimana?"
"Kamu harus pergi ke tempat yang dipenuhi sumber tujuh kekuatan elementalmu."
Tepukan di pundaknya membuat Boboiboy menoleh, ditatapnya wajah tampan Fang yang tersenyum ke arahnya. "Tak apa, aku akan bersamamu."
"Jangan lupakan kami, Boboiboy. Kami akan membantumu, tenang saja."
Senyuman mengembang di bibir mungil Boboiboy, menatap teman-temannya yang selalu mendukung dalam segala situasi. "Tapi ... bagaimana dengan bumi? Bagaimana kalau---"
"Sstt .... Di sini akan baik-baik saja. Mereka kemari mencarimu. Otomatis, mereka pasti mengejarmu. Jangan khawatirkan bumi, khawatirlah pada dirimu sendiri. Banyak orang yang ingin menjaga bumi, tapi dirimu sendiri, hanya segelintir." Fang memotong ucapan Boboiboy dengan menempelkan jari telunjuknya di depan bibir Boboiboy. Kedua mata Boboiboy sampai membulat terkejut, terlebih saat melihat sorot khawatir yang Fang pancarkan. Apakah dia sedang bermimpi?
Tanpa bisa dicegah, semburat merah muncul di pipinya. Dia langsung memalingkan wajah, lalu menghela napas. "Baiklah, aku akan pergi. Untuk menjaga bumi, aku harus menjadi lebih kuat lagi."
_______________________________________________
I'am back. Kali ini nggak update tiap hari. Sesuai mood gue aja. Kalau gue mood, gue update. Hehe. Gue bosen sama cerita non elemental, jadinya balik lagi ke elemental. Fufufufu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seven Elemental's (FangBoy)
FanfictionBL [COMPLETED] _____________________________ Boboiboy, si pemilik kekuatan elemental, setelah mengganti jam kekuatan harus kembali memulai dari awal, mendapatkan kekuatan-kekuatan yang pernah dia gunakan sebelumnya _______________________________ Fa...