Kang Telat Absen 🪚🔨
Seperti biasa|
|Apaan yg seperti biasa
Absen lo|
|Kok cuek sih?
|Nyepam dongMls|
|Kalo gk nyepam gue gak mau ngisi absen
Serah|
Mitha menutup aplikasi chatnya lalu kembali lagi dengan bukunya. Rasa jenuh sekolah online ini membuat moodnya jadi buruk berkali-kali lipat.
Tugas yang terlalu banyak. Tugas yang diberikan tidak tepat waktu. Tugas yang harus dikumpul tidak sesuai jadwal. Ulangan harian yang jarang sesuai jadwal. Semuanya sesuai dengan kehendak guru.
Bahkan hari Minggu pun tidak terasa seperti hari libur.
Drrrrttt
Ponselnya bergetar tapi gadis itu tidak berniat mengangkat panggilan itu dan membiarkannya sampai mati sendiri.
Drrrrrrrtttt
Gadis itu mendecak seraya memutar bola matanya malas. Tangan kirinya mengambil benda pipih itu lalu mengusap tombol hijau yang ada di layar.
"Apa sih??!" Gerutunya sambil menggembungkan kedua pipinya.
"Mit, ini vidcall bukan telpon biasa," kata suara itu dari seberang sana.
Lagi-lagi Mitha merutuki dirinya sendiri. Belakangan ini memang sering tidak fokus. Gadis itu menaruh ponselnya secara horizontal dan membiarkan pemuda itu dengan kegiatannya.
"Kenapa hm?" Tanya Jun lembut. Mitha hanya menatapnya tanpa ada niat membalas pertanyaan itu. Lalu merunduk kembali sibuk mencatat di bukunya.
"Mitha, mitha kenapa?" Pertanyaan itu membuat gadis itu mendelik tajam ke arah lawan bicaranya.
Ah, kenapa pemuda ini tiba-tiba menjadi lembut begini?
Mitha menghela nafasnya berat. "Lo ngapain sih?" Tanya gadis itu dengan nada bicara tidak suka.
Nampak dari layar pemuda itu menyugar rambutnya kemudian mengusap-usap mata sebelah kirinya. "Kita morning call dulu,"
"Morning call pala lo,"
"Napa sih? Sensi amat. Pms lo?" Jun kembali tidur lalu menarik selimutnya hingga menutupi setengah wajahnya. "Kenapa gak nyepam lagi?"
Pertanyaan itu sukses membuat Mitha meletakkan pulpennya lalu menatap wajah pemuda itu. "Jangan buat gue emosi pagi-pagi dengan pertanyaan lo yang gak guna itu,"
"Nanti kangen nyepam gue. Kita September sekolah loh,"
"Ih ngapain juga gue harus kangen? Ya bagus sekolah. Gak perlu gue pagi-pagi harus ngechat lo buat nyuruh lo absen," gadis itu mendadak diam tak ingin melanjutkan siraman rohani untuk pemuda itu.
Tangannya kemudian memangku dagunya, mendadak memikirkan hal bodoh yang selama ini dia lakukan.
"Kenapa juga ya selama ini gue bersusah payah nyuruh dia absen? Kenapa gak gue biarin aja? Kenapa? Ck, gue kenapa sih? Gue kenapa harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar??? Kenapa juga gue nurut banget lagi sama buk Citra untuk ngingatin org absen. Kalo dia gak mau absen ya udah, biar aja nilainya yang jelek. Lo gak perlu repot Mit. Ayo Mitha. Kita harus menjadi anak yang tegaan," tangannya mengepal dengan wajah penuh semangat.
"Lo pasti bisa," gumamnya yang terdengar oleh Jun.
"Bisa... Ngapain?" Tanya Jun bingung.
"Kepo lu kek dora,"
"Emang dora kepoan?" Tanya pemuda itu dengan lugunya.
"Iya! Makanya nonton!" Jawab Mitha dengan menaikkan satu oktaf suaranya.
"Santai santai gak usah ngegas, gue belum budeg,"
Mitha membereskan bukunya lalu mengambil buku pelajaran yang lainnya. "Sana kek, lo gak ada kerjaan apa? Siapin kek tu tugas lo," omel gadis itu.
"Udah semua tuh," balas pemuda itu cuek.
"Hah? Elo? Masa iya? Lo aja kerjaannya telat mulu. Bangun selalu siang. Gimana nyelesainnya coba? Gue yg rajin gini aja gak bisa nyelesain semuanya dengan cepat. Lagian lo malam-malam ngapain sih? Kenapa selalu telat bangun pagi?" Pertanyaan beruntun dari Mitha membuat pemuda itu kembali bangun dan menyibakkan selimutnya.
Paginya benar-benar cerah hari ini.
"Kepo lu kek dora," balas Jun sambil tertawa.
"Ya udah kalau gak mau jawab. Gue juga gak peduli," jawab Mitha tak acuh.
"Ngapain manyun-manyun gitu ha? Kek bebek lo. Jelekkk," ejek Jun. "Senyum dong,"
"Males,"
"Cium nih," kata-kata Jun lagi-lagi membuat Mitha membulatkan matanya.
Mitha mengambil buku paketnya berlagak akan memukuli pemuda itu, "Gue lempar ya lo lama-lama Jun,".
Jun hanya mencibir sambil mengeluarkan lidahnya.
"Beneran lo gue udah siap semua tugas. Gak tau aja lo jadwal gue belajar tu malam-malam. Makanya pagi-pagi tu tidur,"
"Malam-malam tu harusnya buat tidur. Lo tau gak sih kalau begadang itu gak sehat, bisa memicu timbulnya berbagai penyakit," Jun diam-diam tersenyum hanya mendengar suara gadis itu tanpa melihat wajahnya karena Mitha yang sedang mencatat.
"Contohnya?" Tanya Jun.
"Daya ingat kita tu nanti turun, terus apa lagi ya? Bentar gue searching dulu," gadis itu meminimalis layar video callnya lalu beralih menuju aplikasi pencarian.
"Terus berat badan jadi naik, bisa menyebabkan kematian. Wih, bahaya juga ya," gumamnya, juga jadi tersadar akan perbuatannya sendiri yang belakangan ini terus begadang. "Nih, begadang tu pokoknya gak bagus. Harusnya tu lo lebih peduli sama diri lo. Jangan nyusahin orang lain,"
"Ciee peduli sama gue," celetuk pemuda itu.
"Musnah sana,"
Jun tertawa lagi, mungkin hobinya kini berganti menjadi menjahili gadis yang kini ia lihat dari layar ponselnya.
"Makanya bangunin gue, jangan lewat spam doang. Gue agak susah bangunnya,"
"Ih, bangun sendiri lah. Emang gue mak lo?"
"Soon emak dari anak-anak gue. Jadi harus latihan mulai dari sekarang,"
Mitha mengusap dadanya sambil menghembuskan nafasnya, "Astaghfirullah, berikanlah hambamu ini kesabaran agar tidak terus mengumpati ciptaanMu yang lain ini ya Allah,"
"Aamiin," sambung Jun.
Mitha menatap datar pemuda itu. "Udah ah gue mau lanjut nugas, gue matiin ya,"
"Gak mau gue temanin?" Tawa pemuda itu.
"Gak, makasih. Yang ada gue tambah gak fokus liat muka lo,"
"Kenapa?"
"Nanya mulu lo. Gue matiin yak,"
"Ehhh bentar-bentar. Tunggu dulu," jari jempol Jun bergerak ke layar kamera menutupi kamera itu hingga layarnya berubah menjadi gelap.
"Sekarang dekatin layar hapenya ke telinga lo," pinta Jun.
"Buat apa?"
"Udah lakuin aja, ini biar lo tambah semangat. Gue jamin,"
Mitha segera menempelkan layar ponselnya ke telinganya tanpa memikirkan apapun.
"Mmuach, semangat cantik nugasnya,"
Panggilan diputuskan secara sepihak.
Mitha menahan nafasnya untuk beberapa saat. Kemudian terbatuk karena menahan nafas terlalu lama. Suara kecupan itu masih terngiang di dalam pikirannya.
"JUNA BRENGSEKKKKKKK,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Absent in Online Class
Teen FictionYeonjun TXT - Yeji Itzy - Hyunjin Straykidz Lokal teenfiction x fanfiction ------------------------------------------ Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat banyak tempat jadi ditutup termasuk kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah h...