part 12

146 81 117
                                    

Haloo semua!!!

Selamat membaca part ke 12 ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca part ke 12 ❤️

.

Gadis dengan rambutnya yang di cepol itu berjalan malas ke arah pintu rumahnya, memasukkan kunci lalu memutarnya hingga pintu berwarna putih itu terbuka.

Hampa.

Pagi-pagi sekali ibunya sudah pergi meninggalkan rumah tanpa pamit, lantas untuk apa tadi malam kembali ke rumah?

Capek.

Padahal tadi siang di sekolah seru sekali, pikirnya. Mereka makan siang bersama ditraktir wali kelasnya. Kata Bu Citra, "Ibuk mau traktir kalian sebagai perayaan terakhir masa kejombloan ibuk. Nanti kalau kalian udah dapat undangan jangan lupa datang ya."

Sontak semuanya langsung berseru riuh memberi ucapan selamat.

Mitha menggeser layar ponselnya melihat foto yang baru saja dikirim di grup kelas. Cerah dan hangat, walaupun baru pertama berkumpul.

Berbeda dengan bangunan yang sekarang ia tempati ini. Sepi juga dingin. Mungkin terakhir sekitar dua tahun yang lalu rumah ini sempurna.

Mitha menatap salah satu sudut rumahnya tempat dimana terakhir kali banyak orang berdatangan dengan wajah sendu. Tiba-tiba saja suara histeris ibunya terdengar lagi di indera pendengarannya. Suara dan suasana bagaimana ibunya menyalahkannya atas apa yang terjadi.

Mitha berdecak, perasaan kacau dan tidak tenang itu datang lagi. Dengan lengan yang menutupi matanya, dia bergumam lirih tidak jelas, "Bener. Harusnya. Kenapa bukan gue aja? Kenapa harus kakak?"

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Dentingan suara notifikasi dari ponselnya tidak berhenti. Tangan gadis itu terjulur ke meja yang ada di sampingnya mengambil benda pipih itu.

"Apa sih ganggu aja, orang lagi sedih juga," gerutunya.

Jun

Jun: P

Jun: P

Jun: P

Jun: P

Jun: P

Jun: P

Jun: P

Jun: woi

Jun: woi

Jun: woi

Ada sekitar dua puluhan pesan seperti itu yang datang dari Jun dan masih bertambah.

Ngomong-ngomong, nama kontaknya pemuda itu sudah berubah di ponsel Mitha. Lagian sekarang sudah mulai sekolah offline, jadi setiap pagi gak perlu nyepam buat nyuruh dia ngisi absen kan?

Absent in Online ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang