part 9

177 115 162
                                    


Hiii!!!

Jangan lupa spam komen yaaa

.
.
.

"Mit, yang ini warnanya bagus buat
lo!"

"Mit, coba pake yang ini!"

"Mitha! Mitha! Kacamata hitam! Lo harus coba!"

"Mith! Mit! Sepatu putih Mit! Ayo pake!"

"MIT, LO HARUS PAKE YANG INI. Cepat sini lo!!! Cepat!! Lelet banget sih lo!"

"MITHA!! CEPAT WOII CEPAT!!"

Jun memalingkan wajahnya menatap keduanya yang berjalan lambat dibelakangnya lalu menghampiri keduanya.

"Semangat dong! Biasanya cewek-cewek juga gak bakalan capek kalo jalan-jalan belanja kayak gini," pemuda itu menarik tangan Mitha dengan tak sabar. Mitha sendiri sudah pasrah diseret-seret pemuda ini sejak setengah jam yang lalu.

Sementara Hanif sibuk menghela nafas melihat salah satu temannya yang sejak bertemu tadi tak bisa diam. Entah kenapa mereka jadi jalan-jalan bertiga begini.

"Sabarrr etdah. Baterai lo kepenuhan? Semangat benar lo, sakit kaki gue nih," keluh Mitha pada akhirnya.

"Halah, gini doang capek. Lemah lo!" Ejek Jun.

"Mit, pulang yok. Dah sore nih," ajak Hanif yang berdiri di depan Mitha, sementara gadis itu duduk mengistirahatkan dirinya.

Mitha mengangguk mengiyakan. Jun, pemuda itu langsung meraih tangan cewek itu begitu Mitha akan pergi meninggalkannya di pusat perbelanjaan itu sendirian.

"Sama gue," titah Jun. Mendadak auranya berubah jadi gelap. Kedua manik matanya beralih menatap pemuda di samping Mitha.

"Kan udah gue bilang. Lo kalau mau pulang duluan, ya pulang aja,"

Hanif maju beberapa langkah, membiarkan Mitha dibelakang menatap keduanya. Kedua mata pemuda itu membalas tatapan sengit milik Jun.

"Dia pergi sama gue, jadi pulang juga sama gue," titah Hanif dengan nada bicara sedatar mungkin.

Jun menghembuskan nafasnya pelan, lalu memegang pundak pemuda di depannya itu.

"Nih, dengar ya. Rumah lo sama dia itu beda arah. Gue gak mau lo kerepotan. Mending gue yang antar, rumah gue juga satu arah sama dia. Iya kan?" Jun memiringkan sedikit kepalanya, mengintip apa reaksi yang akan diberikan oleh cewek itu.

"Eh, kalo rumah lo beda arah sama gue, gak usah deh Nip. Gue bareng Jun aja," sela Mitha yang masuk ke perbincangan keduanya. "Kita juga tadi kan ketemunya di jalan. Jadi gapapa kalo gue pulangnya gak sama lo,"

Jun tersenyum kecil, "tuh kan. Gue bilang apa. Biar dia pulang sama gue aja,"

"Gak kok, gak ngerepotin. Beda dikit doang jarak rumah gue ke rumah lo,"

"Apaan. Beda rumah lo sama dia enam kilo ya!" Sela Jun lagi buat Hanif jadi menatap tajam ke arahnya.

"Diam bisa gak sih lo?!" Sentak Hanif berbisik.

"Kenapa? Suka lo sama dia?" Balas Jun berbisik.

"Apasih? Gaje,"

Jun menarik tangan Mitha hingga gadis itu terseret sampai ke belakang punggungnya. "Pokoknya Mitha pulang sama gue,"

"Sama gue," Hanif pun menarik Mitha kembali ke sisinya lagi.

"Gue!"

"GUE!"

"Gue!"

"Gue woi!"

Dan terjadilah aksi tarik menarik antara ketiganya. "STOP! STOOOP! GUE MAU MUNTAH!" pekik Mitha kecil untuk melerai keduanya. Jun dan Hanif melepaskan tangan gadis itu bersamaan.

"So-sorry Mith,"

"Elo sih!"

"Elo! Lo yang salah!"

"Lo tolol!"

"Astaghfirullah, gue mau terbang aja lah," keluh Mitha untuk kesekian kalinya.

Hanif menghembuskan nafasnya keras, "Mith, lo pulang sama gue aja. Ada yang mau gue bahas tentang kelas,"

"Apa?"

"Ntar aja di jalan, lagian lo mau pulang jam berapa kalo jalan sama dia? Ya kan?"

Mitha mengangguk, "okelah,"

Hanif tersenyum miring ke arah Jun, sedangkan Jun berdecak kecil menatap sini ke arah pemuda itu. Pemuda itu mendengus lalu berlari kecil ke arah meja kasir.

Jun kembali tersenyum, tangannya terulur memegang kantong berisi barang-barang yang rata-rata tadi ia lihat bersama. "Nah! Hadiah,"

Melihat Mitha yang bingung, tangan kirinya bergerak meraih tangan gadis itu. "Terima ya? Kapan-kapan lo bisa gantian ngasih hadiah ke gue,"

"Apaan. ngasih hadiah kok minta imbalan?" Cetus Hanif menatap julid pemuda itu.

Jun menatap sinis Hanif. Seperti ada kilatan petir diantara keduanya.

"Makasih ya,"

Jun mengangguk lalu melambai kecil ketika keduanya berpamitan pulang.
















"Baru mau pedekate,, udah ada aja saingan gue,"

"Baru mau pedekate,, udah ada aja saingan gue,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau tau dong kalian naik kapal yang mana.

Jun - Mitha
🙈

Hanif - Mitha
🙉

Komen dongg..

Spam next kalo mau lanjut oke😉

Saranghaee readers-nim❤️❤️❤️

Absent in Online ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang