Met baca buat ayang-ayangku semua❤️
Mmwah❤️
Jangan lupa klik vote dulu ya cantik😉☺️
.
.PLAKK!
"Gara-gara kamu.." Chia, ibu dari Mitha dan Mika, wanita berusia hampir menginjak usia 40 tahun itu menunjuk-nunjuk wajah putrinya setelah menamparnya.
"Gara-gara kamu anak saya meninggal!" Chia menatap nyalang putrinya itu.
Mitha berusaha agar suara tangisnya tidak terdengar. Chia sekali lagi melayangkan tangan kanannya untuk menampar Mitha, akan tetapi Pradipta datang dan menahan tangan istrinya.
"Chia! Udah cukup! Mitha itu masih anak kamu!" Bentaknya.
"Mas! Gara-gara anak ini," Chia mengarahkan telunjuknya tepat ke depan wajah Mitha.
Gara-gara anak ini, mendengarnya saja sudah cukup untuk membuat hati Mitha nyeri.
"Berhenti nyalahin Mitha, Chia! Mitha itu anak kamu. Lagian itu semua cuma kecelakaan,"
"Arrrghhh, kenapa bukan kamu aja yang mati?!" Chia pun pergi keluar dari rumah dan meninggalkan ayah dan anak itu berdua di ruang itu.
Mitha hanya bisa terisak tanpa bisa membalas perkataan ibunya. "Mamaa.... Maafin Mitha.."
Pradipta memeluk putri satu-satunya itu dan mengusap punggungnya. "Maafin mama ya. Mama nggak maksud gitu,"
Mitha menggeleng. "Mitha yang salah, harusnya Mitha yang ada di posisi Mika, hiks,"
.
Belum genap 100 hari, keluarga Pradipta memutuskan untuk pindah dari rumah itu dan meninggalkan Mitha sendiri di rumah barunya. Pradipta sendiri memutuskan untuk menjauh dari Mitha karena tidak tahan dengan Chia yang selalu memukuli anak semata wayangnya itu.
Sejak saat itu juga, sifat Mitha berubah 180 derajat. Mitha menjadi gadis yang ceria dan hangat kepada semua seolah-olah jiwa Mika ada bersamanya.
.
"Tadi, cowok yang gayanya kayak preman yang ngantar kamu itu siapa?" Tanya ayahnya membuat Mitha meneguk ludahnya secara paksa.
"Pacar kamu?" Tanyanya lagi.
Yang ditanya masih diam, sibuk menyusun kata-kata agar sang pacar terlihat lebih baik di mata ayahnya.
"Kok diem?"
"Emm, itu.." gumam Mitha.
"Ya kalau memang itu pacar kamu dan dia baik sama kamu, it's okay. Asal kamu dan dia tau batasan. Mungkin gayanya aja yang memang kayak jamet kuproy, mungkin di dalam hatinya dia baik," sela Pradipta disaat Mitha ingin menjelaskan.
"Papa.." rengek Mitha tak terima.
"Kan bener, pacar kamu," Pradipta kembali menyesap kopi hitamnya sambil mengamati ekspresi wajah Mitha yang kesal sendiri karena pacarnya diejek.
"Tapi dia pintar kok, kalo gak salah kelas satu dia juga sering ikut olim," balas Mitha tidak mau kalah.
Pradipta mengangguk mengiyakan apa kata putrinya. "Katanya jam 7 mau pergi, gak siap-siap?" Tanya Pradipta membuat mata Mitha membola.
"Kok papa tau?"
"Iyah, papa ngintip dikit tadi," jawab Pradipta cuek, lalu melenggang pergi ke lantai atas meninggalkan Mitha yang tak bisa berkata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absent in Online Class
Teen FictionYeonjun TXT - Yeji Itzy - Hyunjin Straykidz Lokal teenfiction x fanfiction ------------------------------------------ Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat banyak tempat jadi ditutup termasuk kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah h...