Vote dulu guysss
***
Suasana di pagi hari memanglah sangat sejuk dan membuat setiap orang merasakan hal yang berbeda dalam dirinya.
Kailova sudah selesai berpakaian. Dan segera turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan. Ya, meskipun sarapannya hanya roti tawar yang dibaluri oleh selai strawberry.
Tetapi dirinya bangga dengan perubahan jam bangun tidurnya. Yang dulu kesiangan sekarang kepagian.
Kailova melirik jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 06.35 namun Samudra tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Ting tong Ting tong
Suara bel berbunyi di luar rumahnya. Nampaknya seseorang tengah bertamu di pagi-pagi hari.
Baru saja Kailova beranjak, dirinya melihat Nana berjalan menghampirinya dan sebuah paper bag di tangannya.
"Loh, Bunda. Bunda ngapain ke sini?" tanya Kailova menatap bundanya yang memakai seragam khususnya.
"Oh, jadi Bunda nggak boleh datang ke sini?" ucap Bunda berniat menyindir terhadap ucapan yang barusan Kailova lontarkan.
"Nggak gitu Bunda. Tapi ini masih pagi, trus Ayah siapa yang urus?"
"Fani ada. Buat apa jadi istri kalau nggak bisa diandalkan."
Kailova melirik paper bag yang dibawakan Bundanya. Tentu ia penasaran dengan isinya.
"Samudra mana? Udah berangkat duluan?" tanya Nana menatap sekitarnya. Pasalnya ia tak melihat wujud anak menantunya.
Kailova menggelengkan kepalanya.
"Nggak tahu tuh anak. Mungkin masih ngorok," balas Kailova rada cuek.
"Kailova nggak boleh gitu, Samudra itu suami kamu sekarang," tegur Nana. "Ya sudah, sebaiknya kamu naik ke atas trus bangunin suami kamu,"
"Saya datang." ucap seseorang yang tengah menuruni anak tangga seraya memperbaiki seragamnya. Di pundaknya terdapat tas yang tengah sampirkan.
Nana tersenyum melihatnya dan menyuruh mereka untuk sarapan. Ia mengeluarkan makanan yang telah ia masak.
"Bunda bawa nasi goreng karena bunda tahu kalau istri kamu ini masih belum bisa masak," ucap Nana pada Samudra.
Kailova menoleh dengan cepat. "Kata siapa Lova nggak bisa masak? Buktinya Lova bisa tuh masak air,"
Samudra hanya menyimak, ia menyantap nasi goreng buatan Nana.
"Bunda mau ke rumah sakit?" tanya Kailova. Ia baru saja menghabiskan sarapannya.
Nana mengangguk. "Karena itu Bunda sekalian ke sini dan bawakan kalian makanan, soalnya rumah sakitnya satu arah sama rumah kamu,"
"Emang rumah sakit jam segini udah buka?"
"Sekarang kamu ke sekolah, takutnya kalian terlambat. Bunda juga buru-buru, harus ke rumah sakit." balas Nana mengabaikan pertanyaan Kailova.
"Lo mau berangkat sama gue? Atau berangkat sendiri-sendiri aja?" tanya Kailova pada Samudra.
"Lova," tegur Nana. "Kok kamu masih pake lo-gue? Kan Bunda bilang jangan pake panggilan itu. Bunda nggak suka ngedengernya,"
Kailova nampak terkejut, ia melupakannya. "Hehe, maaf Bunda. Janji nggak lagi, suer." Kailova bercengir seraya mengangkat kedua jarinya berbentuk 'V'.
Mereka berjalan keluar rumah menuju parkiran. Terlihat supir Nana tengah menunggunya.
"Ya sudah kalau gitu, Bunda duluan ya. Kalian belajar yang benar. Samudra hati-hati ya bawa mobilnya, jangan ngebut-ngebut," ujar Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA
Teen Fiction(Sebelum dibaca, follow akun author dulu bro!) Keluarga, persahabatan, dan percintaan. Dijodohin sama ketos mantan badboy?! Bercerita tentang seorang pemuda bernama Samudra Bagaskara. Kehidupan yang tak terbilang sempurna dari segi keharmonisan kelu...