⚠️part ini tidak diperkenankan untuk ditiru ⚠️
Happy reading!
***
Samudra berjalan dengan sangat berwibawa dengan sebelah tangan memegang tas nya dan yang sebelah dimasukkan ke dalam saku celananya. Samudra selalu tampil rapi jika berangkat ke sekolah. Hari yang lalu Samudra selalu berjalan menelusuri koridor sekolah bersama teman-temannya. Namun, kini Samudra hanya seorang diri.
Tak heran jika Samudra selalu menjadi titik pusat dari banyaknya pasang mata. Selain pintar dan jago berantem, Samudra juga sangatlah tampan.
Wangi maskulin menyeruak masuk ke dalam indra penciuman siswa-siswi saat Samudra berjalan melintasinya. Bahkan mereka sudah sangat hapal dengan aroma parfum yang digunakan Samudra.
Samudra semakin mempercepat langkah kakinya. Tas nya ia selempang di bahu kirinya. Dan di batang hidungnya terdapat sebuah kacamata lensa. Mata Samudra memang sedikit bermasalah namun, tidak separah orang di luar sana.
Samudra menarik kursinya lalu mengambil pulpen dan buku hitam dan mulai menulis sesuatu di permukaan buku tersebut.
Tok tok tok
"Masuk." ucap Samudra sedikit meninggikan suaranya.
Samudra mendongakkan kepalanya menatap orang tersebut dan ternyata dia adalah pak Yanto.
"Ada apa ya, pak?" tanya Samudra setelah meletakkan pulpen tersebut.
Pak Agus menduduki kursi di hadapan Samudra lalu beliau terdiam sejenak memikirkan kata apa yang harus ia katakan agar Samudra mau mendengarkannya.
"Ehm... Begini Samudra. Kedatangan bapak ke sini untuk kembali menanyakan--"
Samudra menyela dengan berkata, "OSN?"
Pak Agus sedikit menarik ujung bibirnya. Ternyata Samudra sudah mengetahui tentang apa yang akan ia katakan.
"Iya Samudra, bapak sangat menunggu jawaban dari kamu. Guru-guru di sekolah sangat mengandalkan kepintaran mu, Nak." ucap pak Yanto.
"Banyak yang lebih pintar dari saya, bapak silakan pilih mereka saja."
Mata pak Agus menatap liar di sekelilingnya. Ia sedang berpikir, balasan apa yang tepat ia katakan agar Samudra mau menerima tawaran tersebut.
"Setiap sekolah akan memilih tiga siswanya untuk berlomba Olimpiade Sains Nasional tingkat SMA. Pihak sekolah sudah menentukan orang tersebut dan salah satunya itu kamu, Samudra."
Samudra terdiam memikirkan tawaran tersebut. Ini kesempatan dirinya untuk membuktikan kepada sang Mama bahwa dirinya telah berubah. Dan bisa menjadi anak yang berprestasi.
"Kalau boleh tahu, ketiga orang tersebut siapa saja, pak?" tanya Samudra.
"Kamu, Bima dan Bimo."
Samudra berpikir sambil memijat pangkal hidungnya.
"Dan pihak sekolah juga memiliki satu cadangan. Kami lakukan ini hanya untuk mengantisipasi jika diantara kalian bertiga ada yang dadakan sakit atau tidak bisa ikut dalam lomba tersebut." ujar pak Agus menjelaskan.
"Siapa cadangannya?" tanya Samudra.
"Rahara Ratuliu. Dia anak IPA 3. Sebenarnya kami memilih Rahara untuk jadi perwakilan sekolah namun, Bima dan Bimo adalah anak kembar jadi otomatis jika yang satu tak ikut maka yang satunya juga tidak bakalan mau ikut. Maka dari itu, kami menjadikan Rahara sebagai cadangan."
"Bagaimana nak, Samudra?" tanya pak Agus memastikan.
"Saya tidak bisa janji, nanti saya kembali kabarin bapak."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA
Fiksi Remaja(Sebelum dibaca, follow akun author dulu bro!) Keluarga, persahabatan, dan percintaan. Dijodohin sama ketos mantan badboy?! Bercerita tentang seorang pemuda bernama Samudra Bagaskara. Kehidupan yang tak terbilang sempurna dari segi keharmonisan kelu...