Chapter 16

10 3 0
                                    

"Dari atas aku bisa melihat orang yang berada dibawah sana, mereka seperti semut yang berjalan kesana kemari tanpa henti." [Ray R. R.]

_____

Sesampainya di mansion Robertson, Mariam dibuat heran dengan seluruh ruangan yang gelap gulita. Mariam tidak mengerti dan tidak peduli. Dengan cepat Mariam melangkahkan kakinya menaiki anak tangga dan membuka pintu kamar Ray dengan lebar.

Tapi tubuh Mariam seketika membeku. Orang yang dicarinya saat ini sedang tertidur pulas dengan creepy doll di pelukannya serta selimut tebal yang membalut tubuh mereka.

Mariam terduduk di depan pintu, lututnya terasa lemas. Bagaimana bisa? Begitulah pikir Mariam saat ini.

Mariam mengira Ray belum sampai atau belum tidur atau baru saja sampai tapi ternyata tidak. Yang dilihatnya adalah Ray sedang tertidur pulas.

Tak ingin percaya mengingat Ray bukanlah anak yang bodoh, Mariam bangkit masuk ke dalam kamar Ray dan menutup pintu dengan rapat.

Mariam tidak tau apa alasan Ray mematikan seluruh lampu di ruangan sehingga mansion terlihat sangat gelap.

Mariam berjalan mengendap-endap membuka lemari Ray memeriksa mencari sesuatu yang terlihat mencurigakan. Tidak hanya lemari, Mariam juga memeriksa meja belajar, rak buku, rak mainan, bahkan sampai ditempat penyimpanan pakaian kotor sekalipun Mariam tetap memeriksanya mencari sesuatu yang mungkin saja baru saja Ray gunakan atau Ray ambil di acara pelelangan.

Tapi tidak. Satu pun bukti tidak Mariam temukan sehingga suara Ray berhasil membuatnya terkejut.

"Ada apa Mariam?" tanya Ray dengan suara khas bangun tidur.

Mariam membalikkan tubuhnya untuk melihat wajah Ray yang terlihat datar. Walau pun keadaan kamar sangat gelap, tapi Mariam dapat melihat wajah Ray yang disinari sinar rembulan.

"Mariam." seru Ray membuat Mariam tersentak dan berpikir keras mencari alasan yang tepat.

Mariam mengira Ray akan tetap tidur walau pun Mariam membuat suara ribut sekali pun tapi Mariam melupakan sesuatu, Ray memiliki pendengaran yang tajam. Mariam merutuki kebodohannya yang melupakan hal sepenting itu.

"Mariam, kenapa kau berdiri disana?" tanya Ray.

Mariam melirik kesana kemari mencari alasan yang tepat. Walau pun ruangan kamar sangat gelap, Ray dapat melihat mata Mariam yang berkeliaran hendak mencari sesuatu yang dapat dibuat alasan.

"Umm...aku...aku merasa...kalau aku meninggalkan sesuatu di kamarmu." jawab Mariam gelagapan.

Tak ada sahutan membuat Mariam semakin ketakutan. Aura intimidasi dari Ray sungguh terasa membuat Mariam hampir saja menjatuhkan lututnya.

"Meninggalkan sesuatu atau mencari sesuatu?"

Pertanyaan Ray berhasil membuat Mariam merasa tersudutkan. Dengan cepat Mariam menggelengkan kepalanya menangkis apa yang Ray katakan.

"Tidak bukan begitu!" elak Mariam.

"Lalu apa?" tanya Ray sembari bangkit untuk duduk dan memangku creepy dollnya.

Tatapan mata Mariam beralih menatap creepy doll milik Ray. Mariam ingat apa yang dikatakan bodyguard tadi "Boneka berambut putih tersenyum kearah kami."

Ya, tidak salah lagi. Yang dikatakan bodyguard tadi persis dengan ciri-ciri creepy doll milik Ray tapi tidak mungkin bukan creepy doll bisa bergerak sendiri dan pergi ke balai lelang?

Mariam berusaha membuang pikiran negatifnya. Mungkin saja ada boneka yang mirip dengan milik Ray. Ya, bisa jadi.

"Umm...Tuan muda. Apakah Anda baru saja keluar dari rumah?" tanya Mariam hati-hati.

The Evil Soul's Twin - [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang