Chapter 10

13 5 2
                                    

"Karena aku merasa tidak ada urusan ya aku makan saja." [Ray R. R.]

______

"RAY!"

Ray yang sedang makan es krim ditemani Vara tersedak sampai membuatnya terbatuk-batuk dan mengeluarkan air mata. Vara membantu Ray dengan memijat tengkuk lehernya.

Kay, Key dan Randa datang menghampiri Ray yang sedang duduk di kursi taman dengan wajah garangnya.

Terlihat wajah mereka babak belur, tidak sepenuhnya hanya saja dihiasi dengan plester luka bergambar anak ayam membuat Ray dan Vara sontak tertawa terbahak-bahak.

"Apa yang lucu hah?" tanya Randa dengan geram.

"Wajah kalian....ada...anak ayam ahaha." tawa Vara sembari memegangi perutnya yang terasa kram.

Vara mereka lupakan, fokus utama mereka adalah Ray dan lihatlah anak itu dia malah tertawa seperti orang yang tidak memiliki beban saja dan itu sukses membuat tanduk iblis keluar dari kepala si kembar dan Randa.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu?" tanya Ray saat merasakan aura kemarahan dari ketiganya.

Randa berlutut menghadap Ray dan memegangi dagunya, "Kau tanya kenapa?" tanya Randa dengan lembut. Tiba-tiba sentuhan didagu Ray berubah menjadi cengkraman.

"Kemana kau kemarin?"

"Kemarin? Kapan?" tanya Ray.

"Saat kami sedang membelamu, kau kemana? Lari?" tanya Randa dengan geram.

Kay dan Key setia berdiri di belakang Randa mempersiapkan bogem mentah untuk Ray. Bagaimana pun mereka mendapatkan luka memar dan masuk kasus itu karena Ray.

Vara yang melihat suasana semakin runyam pun berusaha menenangkan ketiganya, "Tenang! Ray tidak tau apa-apa." bela Vara.

"Tidak tau apa-apa? Memangnya dia masih kecil? Lihat, tubuhnya bahkan lebih besar dari pada Randa dan kau bilang dia tidak tau apa-apa?" tanya Kay.

Tiba-tiba Kay merasakan aura membunuh menunjuk ke arah dirinya dan itu berasal dari Randa, "Kalau kau mau minta bogem mentah, nanti aku kasi. Jangan bandingkan tubuhku dengan tubuh bocah sialan ini." ujar Randa dengan wajah kesalnya.

Kay hanya bisa cengir kuda sembari bersembunyi di belakang adiknya.

"Memangnya apa yang Ray lakukan? Bukankah kalian berkelahi dengan Marvis? Kenapa jadi bawa nama Ray?" tanya Vara tak terima.

Randa menghembuskan napasnya dengan kasar dan berdiri membuat Ray harus mendongak untuk bisa melihat wajah Randa.

"Aku tanya, saat kami berkelahi kau ada dimana?"

"Saat itu aku sedang makan."

"APA!"

Jawaban polos dari Ray sukses membuat Randa dan si kembar membuka mulut mereka lebar-lebar. Mereka tak percaya, saat mereka sedang berusaha membela Ray, Ray malah seenaknya makan. Sungguh keterlaluan.

"Kau sedang makan? Saat kami adu tinju?" tanya Key tak terima.

"Iya. Memangnya kenapa?" tanya Ray.

Randa tertawa hambar menatap Ray dengan tatapan membunuh, "Kau tanya kenapa?" tanya Randa sembari membunyikan jari-jarinya.

Melihat hal itu dengan cepat Vara berdiri di depan Ray menjadi benteng untuk Ray, "Apa yang akan kau lakukan Randa? Jangan macam-macam! Kalau kau ingin menyakiti Ray, kau harus melewatiku dulu!" ujar Vara.

Randa dan Vara saling bertatapan tajam seperti ada aliran listrik di kedua mata mereka sedangkan Ray hanya bisa duduk manis dengan pandangan tertutup punggung Vara.

The Evil Soul's Twin - [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang