1 : Tidak adil

1.7K 105 30
                                    

"Malam minggu kaya gini emang paling enak haluin karma" gumam seorang gadis dengan bahagia sembari melempar badannya ke ranjang

Gadis berambut hitam panjang sebahu yang tengah asyik berguling-guling di ranjang nya itu bernama Reyla.

Reyla adalah seorang AnimeLovers dan sangat maniak dengan lelaki dua dimensi apalagi Akabane Karma yang slalu ia sebut dalam setiap tidur nya.

Wanita ini sangat enggan melirik lelaki nyata dan hanya fokus pada poster karma yang tertempel di seluruh penjuru tembok kamar nya

Reyla POV

Hi nama gw Reyla Renata Agnisha, Panggil aja lala. Gw siswa kelas 2 SMA di salah satu sekolah yang ada di Indonesia.

Karena gw gk jago bergaul teman gw cuman sedikit. Bukan hanya sedikit tapi memang hanya punya satu sejak kecil.

Tapi gw gk peduli. Karna yang gw peduliin hanyalah karma!. Ya karma! Lelaki dua dimensi yang sangat tampan.

Andai saja karma nyata. Tuhan jika karma tidak bisa nyata maka nyata kan lah saya di dunia karma! Gw maksa!

Author POV

"Ceklek!"

Suara pintu kamar Reyla terbuka dan menampilkan seorang gadis berambut pendek dengan memakai kacamata yang tidak terlalu bulat namun sangat cocok dengan proporsi muka nya. Dia adalah Shacala Harumi Rashirina, satu satunya sahabat yang reyla punya.

"Yo! manusia kurang adab. Shacala istri sah yuuma datang!" Teriak shacala dan langsung duduk di meja belajar reyla

"Bacot! Ganggu bat lu"

"Ntar aja halu nya , nonton ulang Ansatsu gas?"

"Gas!" Ucap Reyla dan langsung menatap shacala antusias

"Sebelum nonton beli cemilan dulu biar apdol. Cepet siap - siap gw mau pesen taksi online dulu"

"Okeh" menirukan gaya karma

Skip! saat di dalam mobil

"Btw kita udah nonton Ansatsu berapa kali sih?" Celetuk Reyla memecah keheningan

"Emm . . . 18 kali deh kaya nya."

"Buset banyak bat, tapi kok ga bosen ya?"

"Karna ada ishogai yuuma jadi tidak bosan hahaha"

"Apasi bagusnya ishogai, kece an karma dari siapapun juga kali"

"Heh! Ishogai tuh ikemen ya! Dia pasti menarik"
(Ikemen = pria tampan)

Di tengah perdebatan mereka tiba-tiba terlihat sebuah mobil melaju kencang dari arah berlawanan. Supir yang tidak sempat menghindar dan akhirnya menghantam mobil yang ditumpangi Reyla dan Shacala. 

Kedua mobil itu hancur seketika beserta orang yang ada di dalamnya.
Penduduk yang melihat kejadian itu langsung menelpon polisi dan ambulan.

"Ugh apa yang terjadi. Kepala gw sakit sekali" ucap Reyla yang tersadar dari pingsan.

Reyla mencoba menggerakkan badan nya yang terasa patah. Saat melihat sekitar ia kaget dengan pemandangan di hadapannya sekarang.

Melihat tubuhnya dan shacala berlumuran darah. Dan nafas dia pun terengah-engah seperti berada di ujung kematian.

Reyla yang shock itu langsung menangis dan marah pada apa yang terjadi.

"Kenapa!? Kenapa harus seperti ini!? Kenapa hidup gw berakhir seperti ini!? Tuhan memang tidak adil." Batin Reyla yang berteriak

"Ya tuhan! Gw belum nikah! Gw masih muda! Gw masih belum melihat semua sisi di dunia ini. Kenapa tuhan langsung meminta gw dan shacala kembali!?"

"Gw mohon, kasih gw dan shacala satu kesempatan lagi untuk hidup. Gw gamau mati seperti ini! Gw mau mati dengan dikelilingi keluarga. Mama papa pasti sedih jika gw mati seperti ini"

"Tuhan. . . Jika engkau masih punya hati, jangan buat siswi SMA kaya gw mati di umur muda. Gw masih mau merasakan masa masa anak SMA bersama shacala"

Kata kata seperti itu terus terucap di batin Reyla. Ia terus menangis dan kesadaran nya pun sudah tidak sepenuhnya lagi. Ia semakin pusing karena darah terus mengalir dari tubuhnya.

"Haah sepertinya itu tidak mungkin. Yah setidaknya gw bisa memikirin karma untuk terakhir kalinya." Gumam Reyla yang sudah tidak sanggup bertahan lagi.

Reyla menggenggam tangan shacala yang dingin dan menutup matanya. Kata kata terakhir yang ia ucapkan "trimakasih shaca"

Ambulan dan polisi pun datang untuk menyelamatkan korban kecelakaan. Namun semuanya sudah terlambat. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan itu.

"Ugh terang banget. Ini cahaya surga ya? Eh tunggu, orang kaya aku masuk surga?" Gumam nya seraya perlahan membuka matanya.

"Natha!! Yokatta kamu sudah bangun. Neesan sangat khawatir. Jantungmu sempat berhenti berdetak" teriak seorang perempuan berambut emas panjang yang di ikat ponytail. Dengan cepat ia memeluk wanita yang disebut natha itu.

"Natha?" Tanya nya heran

"Ini dimana? Dan kenapa aku bisa berbahasa jepang dan mengerti bahasa jepang? Padahal tiap hari hanya baca subtitle" pertanyaan berantai pun mulai menghujani orang di depan nya sekarang.

"Ah mungkin karena benturan keras saat kamu terjatuh. Jadinya kamu hilang ingatan. Ini dirumah sakit dan aku Ardelia, kakak perempuan mu." Jelas Ardelia

"Ardelia? Kakak perempuan? Hilang ingatan? Hah!? Apa apaan ini semua!? Ini tidak masuk akal!?" Ia tidak mengerti dengan situasi yang dialami nya sekarang

"Tunggu, mengapa tangan ku sangat putih dan halus. Ini bukan tubuhku, atau jangan-jangan aku masuk ke isekai seperti di anime yang pernah ku lihat." Batin nya

"Kaca mana kaca!?" Seru gadis itu

Dengan cepat Ardelia memberikan kaca yang ia bawa di tas nya. Saat melihat kaca, betapa kaget nya ia. Wanita yang terlihat di kaca itu bukan wajah reyla. Melainkan wanita lain.

Wanita dengan rambut panjang lurus berwarna perak dan mata coklat berkilau, kulit putih mulus yang terawat juga bibir yang berwarna merah muda meskipun sedang sakit. Ini memang bukan tubuh asli reyla, namun dia senang dengan tubuh nya yang sekarang.

"Nama , namaku siapa?" Tanya nya dengan ber akting seolah-olah hilang ingatan.

"Namamu Natha, Noriko Nathalia. Adik perempuan ku yang cantik" ucap Ardelia.

"Jadi sekarang nama ku Nathalia. Baiklah! Panggil aku natha!"

Natha pun melempar beberapa pertanyaan kepada Ardelia. Sebagai bekal dasar nya di dunia yang baru ini.

Setelah berbincang dokter pun menyuruh natha untuk beristirahat karena baru bangun dari koma nya.

"Haah sayang sekali aku tidak masuk ke dalam anime Ansatsu kyoushitsu. Padahal aku sangat ingin bertemu karma. Yasudah lah, intinya aku sekarang adalah siswi kelas 2 SMP di Jepang" Batin natha sembari menatap langit langit rumah sakit.

Karena merasa jenuh natha pergi ke taman rumah sakit sendirian. Ditaman ia duduk dan mencoba beradaptasi dengan kehidupannya yang baru.

Merasa sudah cukup ia pun ingin kembali ke kamar nya.

"Brukk!!"

Bahu natha bertubrukan dengan salah satu pasien disana.

"Ah maaf saya tidak sengaja. Tadi saya melamun" ucap gadis yang kira kira seumuran dengan natha. Gadis itu berambut coklat Panjang yang terurai cantik dengan mata nya yang berwarna hijau emerald terlihat sangat indah.

"Maaf kan saya juga karena tidak melihat kedepan" balas natha dan membantu wanita itu

"Cantik sekali. Apa wanita disini cantik cantik ya? Tapi , aku merasa tidak asing dengan nya? Ada apa ini!?" Batin nata yang heran ketika sedang membantu gadis itu

TBC. . . .


I want to stay here [Karma x Natha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang