I want to stay here [Karma x Natha]

9 : Sekotak Bekal

Bisa di hitung sudah 3 bulan natha dan aira mengikuti kelas memasak. Sekarang mereka sudah cukup mahir menguasai beberapa resep masakan jepang.

"Karma-kun!" Panggil natha yang sedang menghampiri tempat karma duduk.

Dimana lagi karma beristirahat selain di bawah pohon itu kan.

Karma yang merasa terpanggil pun menoleh ke sumber suara. Natha menghampiri nya dengan senyum yang sangat bahagia.

"Ambilah" natha menyodorkan sekotak bekal yang ia bawa dengan sangat hati-hati

"Untuk ku?" Heran karma memastikan

"Ya siapa lagi jika bukan kau?"

"Kenapa aku?"

"Tidak mau? Yaudah" natha menarik tangan nya. Namun dengan cepat karma menahan pergerakan nya.

"Baiklah aku mau"

"Arigatou, bekal itu aku membuatnya sendiri jadi maafkan aku jika rasanya tidak enak"

"Hontou? Anak orang kaya seperti mu memasak?"

"Kalau bukan membuatkan bekal untuk mu, pasti dia tidak akan mau memasak. Karma-kun" potong aira yang tiba-tiba datang

"Aku?"

"Ya! Dia berusaha sampai tangan nya terluka hanya untuk sekotak bekal ini" sambung Aira mendramatis

Natha yg mendengarnya ingin sekali membungkam mulut aira. Namun tangan nya sudah lebih dulu di tahan oleh aira

"Tidak! Bukan begitu! Aku belajar memasak karena kemauan ku kok!" Elak natha meninggikan sedikit suara nya

"Hahahaha, apapun alasan mu, aku makan ya" potong karma di antara perdebatan aira dan natha

Karma pun membuka kotal bekal itu, terlihatlah isi di dalam nya yang sangat cantik.

Terdapat beberapa onigiri lengkap dengan mie dan telur di dalamnya. Tidak lupa salad, apel potong, juga strawberry kesukaan karma.

Karma yang melihat itu tidak percaya, baru kali ini ia mendapat bekal dari seseorang setelah 7 tahun pergi dari rumah.

"Urushii, arigatou nathalia-chan"

"Umm, doumo. Makanlah, dan beritahu aku rasanya" ucap natha penasaran, begitupun dengan aira

Karma memakan onigiri nya terlebih dahulu. Setelah suapan pertama karma pun terdiam. Diam karma membuat natha dan aira panik

"Kenapa diam? Masakan ku tidak enak ya?" Tanya natha khawatir

"Oishi desu ne, demo . . ."

"Demo?"

"Sudah lama aku tidak merasakan bekal seperti ini. Aku sangat terharu"