18 : karma kecil

492 51 0
                                    

"U-umm, apakah aku boleh melihat hadiah yang tsumi-san beri untuk karma?" Tanya natha yang merasa tidak enak

"Tentu, ikutlah ke kamar karma-chan. Karena hadiah-hadiah dariku tersimpan di kamar nya" ajak tsumi pada natha

. . .

Cklek!!
Suara pintu kamar karma yang begitu nyaring terdengar, karena rumah akabane sekarang sangatlah sepi.

"Waahhh.... Lucu sekali" kagum natha ketika pintu itu dibuka. Matanya fokus melihat sekeliling dengan bahagia

"Sudah lama sekali aku tidak melihat kamar ini" ucap karma yang tersenyum rindu

"Kamar ini sangat bersih, padahal tidak dipakai" ucap karin dengan senyuman nya yang tulus

"Karena setiap hari ku suruh maid untuk membersihkan tempat ini." Jawab tsumi dengan tetap mengukir senyuman nya

Kamar yang bernuansa putih dengan disertai wallpaper tembok pemadam kebakaran dan langit-langit kamar yang dicat seperti langit cerah

Tidak lupa mainan mobil yang banyak dan juga buku-buku di meja belajar nya. Kamar itu membuat natha sangat tertarik melihat nya

Diliriknya tumpukan hadiah yang dibungkus oleh kertas kado berwarna yang berbeda-beda. Natha pun menghampiri tumpukan kado itu

"Banyak sekali hadiah disini" puji natha pada tumpukan hadiah itu

"Itu adalah hadiah dari ku untuk karma. Setiap tahun aku slalu menyimpan hadiah di kamar ini dan sesuai dengan umur nya yang bertambah, berharap suatu saat ia akan membuka semuanya" jelas tsumi yang menghampiri natha

Tidak lama kemudian karin pergi dari ruangan itu karena anaknya menangis dan disusul oleh tsumi karena ada telepon mendadak

Kini, tinggal natha sendiri di kamar itu. Karena dia sendiri, ia mulai berbicara kepada karma

"Nee karma-kun, kamu sudah tau kan sekarang. Apa kamu tidak mau memaafkan orang tuamu? Ini bukan kesalahan mereka sepenuhnya, tapi trauma masa kecil nya yang dilimpahkan kepada anaknya" jelas natha yang duduk di kasur kecil milik karma dahulu

"A-aku.... Aku tidak tau harus seperti apa sekarang. Aku sangat bingung, aku lega karena aku mengetahui yang sebenarnya, aku bahagia karena mereka tidak membenci ku. Tetapi, masih ada sesuatu yang mengganjal" jelas karma dengan suara nya yang bergetar

"Suaramu bergetar karma-kun, apa kamu menangis? Menangis lah sebanyak apa yang kamu mau. Menangis lah, kamu berhak menangis setelah apa yang sudah kamu lalui. Terimakasih untuk karma ku yang sudah bertahan sampai saat ini. Kamu hebat" puji natha mencoba untuk menenangkan karma

Karena ucapan itu, karma menangis sangat kencang. Bahkan suara nya itu sangat jelas terdengar oleh natha. Natha ingin sekali memeluk karma yang sedang dalam titik rapuh nya itu.

Perlahan tangis karma mulai terhenti, ia mulai tenang. Natha pun melanjutkan melihat kamar itu dan menemukan satu kamera kecil dan ternyata ada banyak video yang terdapat didalamnya

"Nee karma-kun, ini video apa? Kau membuat video sebanyak itu?" Tanya natha penasaran

"Itu adalah diary ku, aku yang dulu malas untuk menulis, jadinya membuat video" jelas karma dengan suara yang terpatah-patah dengan isak tangis nya

"Aku ingin melihatnya, tapi ini sudah malam sekali"

"Bawa saja"

"Eh?? Apa kau serius!? Itu namanya mencuri"

"Oi, itu milikku. Dan aku mengizinkan mu untuk membawanya. Apakah itu mencuri?"

"Emm tidak"

I want to stay here [Karma x Natha]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang