Kakashi terbangun dari tidurnya mata onyx itu mengerjap beberapa kali untuk membiaskan pengelihatannya yang memburam kemudian mengedarkan pandangan keseluruh penjuru hutan rindang yang dimana tempat Kakashi dapat tertidur dengan pulas.
Kakashi menarik tubuhnya kemudian duduk tegap seraya memegang kepalanya yang saat ini sedikit sakit, ah ia baru ingat Kakashi baru saja berlatih karena kurangnya konsentrasi membuat tubuhnya oleng kemudian jatuh dengan kepala yang terlebih dahulu menyentuh batu untung saja kepalanya tidak bocor, itu karena Kakashi sempat menghindar tetapi keningnya dahulu yang berhasil menabrakan diri dengan batu dan berakhir Kakashi yang tersungkar ditanah dan pingsan beberapa saat. Ah insiden saat berlatih yang sudah sangat biasa.
Saat Kakashi akan beranjak dari sana terdengar suara seperti bergerombol suara itu tidak jauh berada ditempatnya. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali Kakashi memaksakan kakinya untuk melangkah. Entah kenapa dirinya merasa harus memerika suara-suara itu berada. Seperti tidak asing dan begitu familiar diindra pendengarannya.
Kakashi menyibak ranting dihadapannya untuk melihat siapa yang ada disana, kakinya melangkah kedepan saat cahaya matahari menusuk pengelihatannya seseorang memanggil namanya, "Oiii Kakashi! Dari mana kau!"
Kakashi terperanjat pria bersurai perak itu membeku ditempatnya, waktu seperti bergerak dengan lambat. Kakashi melihatnya. Tidak bukan hanya dia tetapi mereka....
"Oi kenapa kau hanya diam saja bakakashi! Kau tadi bilang ingin mencari sungai untuk minum malah menghilang selama satu jam! Kau tersesat ha?"
Pria itu dengan surai coklat dan lagak sombongnya menghampiri Kakashi menarik lengan rivalnya itu menuju tempat mereka berada.
Kakashi hanya membeku tidak melakukan pegerakan apapun, ia hanya menurut saja ketika Obito menarik lengannya menuju tempat Rin dan Minato sensei....
Apakah selama ini kejadian buruk itu hanya mimpi?
"Kakashi kau lama sekali." Wajah teduh nan manis itu mengerucutkan bibirnya
"Kakashi kau tidak berbuat aneh-aneh kan di dalam hutan? Aku hampir menyusul mu." Pria yang lebih tinggi dari mereka dengan surai kuningnya menatap Kakashi khawatir
"Yah bakakashi memang suka sekali membuat orang khwatir, kau mau caper ha?" pria yang selalu mengcapnya rival itu memasang tampang mengejek
Lagi Kakashi hanya terdiam. Ia tidak tahu harus beraksi seperti apa karena apa yang dia lihat saat ini terlihat seperti berada di dalam genjutsu dan ini terlihat sangat nyata.
"Kakashi!"
"Kakashi~"
"Kakashi."
Brak
Kakashi terbangun. Jantungnya berpacu dengan cepat napasnya memburu tidak karuan dipegang dada itu terasa sangat nyeri Kakashi meremasnya merasakan sakit yang tak tertahankan. Kakashi terbangun dengan keadaan dirinya yang sudah terjatuh dilantai apartemennya.
Mimpi yang indah tetapi menyakitkan. Sudah satu pekan Kakashi berhasil tidak bermimpi buruk seperti itu ah semua tentang mereka kini hanya menyakitkan kenapa sekarang muncul lagi? Ini benar-benar mengganggunya.
Kakashi menggerakan tubuhnya kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi ia tidak ada misi hari ini tetapi rasanya Kakashi harus pergi keluar menghirup udara pagi yang segar dan membaca serial buku icha icha yang mungkin akan membantu menghilangkan kegundahannya.
Kakashi memang tidak melakukan misi sebagai Anbu tetapi entah mengapa dirinya saat ini ingin menutup diri dan wajah itu tidak ingin terbaca dengan jelas, yah meskipun ia tidak yakin akan ada yang menatap wajahnya hingga rinci oleh sebab itu ia menggunakan topeng ANBUnya, matanya terlihat membengkak hidung yang merah dan kantong mata yang menebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unthinkable
FanfictionKakashi sejak kecil sudah menelan kenyataan pahit dan hidup penuh dengan kegelapan semenjak ayahnya pergi, semenjak Hatake menjadi bahan cemohan penduduk desa karena insiden yang membuat ayahnya tewas, semua hidupnya yang berwarna kini hanya ada keg...