Chapter 7 : Tragedi Tim 7

1.4K 150 6
                                    

Segalanya dimulai dari sini.

"Sebanyak apapun kau menitikan air mata itu, pada akhirnya aku yang selalu menghapusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebanyak apapun kau menitikan air mata itu, pada akhirnya aku yang selalu menghapusnya. Bukan pria yang kau cintai, maafkan aku."

Run To You - Lea Michele

-

Ujian Chuunin telah tiba sudah beberapa minggu mereka menghabiskan waktu di desa terpencil itu, Kakashi akhirnya mengumumkan kepada mereka untuk segera mengemasi barang-barang lalu mereka akan pulang, ke desa yang sudah sangat dirindukan oleh Naruto. Pria bermata sebiru laut itu terus saja merengek kepada Kakashi dengan menanyakan terus menerus kapan mereka pulang. Sepertinya Naruto mengingat jika ujian Chuunin akan diselenggarakan tidak lama lagi.

Setelah menyelesaikan misi dengan mengepung markas musuh, tim 7 telah berhasil menggugurkan musuh tanpa syarat mereka berhasil merebut kembali gulungan rahasia milik Konohagakure. Ninja yang sekelas Jounin itu tidak membuat Kakashi gentar ia sama sekali tidak memiliki rasa takut itu terbukti dengan menghabisi mereka tanpa ampun sedang murid-muridnya melihat itu hanya dapat bergidik ngeri sekaligus kagum. Karena hampir menyakiti ketiga muridnya itu Kakashi sudah kehilangan kesabarannya, ia sudah menahan diri sejak menjadi mata-mata. Karena ini adalah tim Kakashi tidak ingin menjadi egois dengan melawan musuh sendirian, ia harus membawa nama timnya dan tidak membuat usaha mereka sia-sia ketika terus berlatih tanpa henti.

Kakashi sangat bangga terhadap mereka dengan kerja keras dan hasil yang tidak sia-sia.

"Kakashi Sensei! Setelah ini kita akan mengikuti ujian Chuunin apakah kau akan ada disana dan melihat kami?" Naruto seperti biasa selalu mengisi hari-hari Kakashi menjadi lebih berisik dari sebelumnya

"Pastinya aku akan melihat kalian disana. Jadi jangan kecewakan aku ya." Kakashi tersenyum dibalik maskernya hingga sebelah matanya terpejam

Naruto memandang Senseinya dengan takjub mata safir itu berbinar-binar menandakan jika ia begitu bersemangat, setelah mengetahui rahasia dibalik mata yang tergores itu Naruto semakin mengidolakan Kakashi. Mata sharingan dan kecepatan kilatnya membuat Naruto semakin ingin berusaha keras untuk menjadi kuat dan keren sepeti Hatake Kakashi.

Kemudian mata onyx itu melirik setelah merasa terus ditatap oleh muridnya, "Kau sudah siap untuk ujian Chuunin ini?"

"Tentu Sensei! Aku akan mengeluarkan seluruh kekuatan yang ku punya dan lulus diujian Chuunin ini!"

"Hai, hai. Aku akan menantikan aksi mu Naruto."

-

Hari-hari yang selalu ditunggu para genin Konoha akhirnya ujian Chuunin berada didepan mata. Dengan semarak menyambut ujian Chuunin yang selalu diselenggarakan dengan istimewa kali ini Konoha yang menjadi tuan rumah, ninja dari segala penjuru pun datang memenuhi desa Api itu.

UnthinkableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang