Sakura menatap televisinya dengan datar, onigiri yang baru saja dibuatnya pun terasa hambar. Padahal ia yakin sudah memasukan segala bahan dengan benar, apakah bahan makanannya sudah membusuk? Mungkin saja karena itu cita rasanya berkurang sepuluh kali lipat.
Tetapi kemudian ia mengingat jika baru kemarin dirinya belanja bahan pokok dan kebutuhan, bukankah aneh bahan bahan makanan yang fresh sudah membusuk dengan jangka waktu satu hari? Ia yakin juga sudah menyimpannya dilemari pendingin, akhirnya Sakura hanya bisa menghela nafasnya.
Perasaanya sekarang terasa campur aduk dan rasanya Sakura tidak ingin pergi kemanapun selain diapartemennya.
Ini semua karena pria brengsek itu. Sakura harus mengambil curi beberapa hari untuk menenangkan segala pikirannya.
Gadis itu menidurkan tubuhnya kesofa kemudian menutup matanya dengan lengan putihnya, berusaha memejamkan mata beristirahat dari lelahnya kenyataan. Ia ingin tidur dengan puas untuk kesempatan cuti kali ini.
Berlarut dalam andai-andainya, tak sengaja Sakura kembali mengingat kejadian saat malam itu.
Malam sebelumnya.
PLAK
Sakura menampar pria dihadapannya, menatapnya dengan wajah merah padam. Kali ini Kakashi sudah melewati batas kesabarannya.
"Apa yang kau lakukan brengsek!" Sakura berteriak dengan deru nafas yang tak stabil akibat perbuatan mesum mantan gurunya itu
Kakashi terdiam. Pria itu menatap gadis dihadapannya, Sakura tampak akan menangis tersirat dengan jelas perasaan kecewa, hina serta amarah yang dipuncak batasnya. Rasanya Sakura siap untuk membunuhnya saat ini. Tetapi Kakashi sama sekali tidak peduli.
"Aku menyukaimu. Sakura."
Beberapa kata itu berhasil meredakan emosi yang meninggi dari Sakura, gadis itu terdiam seribu bahasa.
"Aku tau aku sangat brengsek hari ini, aku tau. Tapi aku akan lebih brengsek lagi untuk mendapatkan gadis yang ku sukai."
Sakura meneteskan air matanya yang tak bisa lagi terbendung. Pria itu sepertinya sudah benar-benar kehilangan kewarasannya
Sekarang apa ha? Merayu perbuatannya dengan kata kata cinta? Sakura memang sedang diusia remaja yang akan terlena dengan cinta tetapi tidak baginya. Menurutmu sudah berapa banyak luka yang tersemat karena namanya cinta?
Semua pria didunia ini brengsek. Dan Hatake Kakashi sudah membutikan itu.
"Kau memang brengsek, sampah, gila ,tua bangka yang sama sekali tidak beradab!! Kau kira aku akan luluh dengan kata kata pemanis mu itu untuk mendapatkan tubuhku ha?!" Suara Sakura meninggi, sekarang rasanya puncak kewarasannya sudah berakhir disini
Jika kau pernah melihat orang yang sudah berada dipuncak emosinya, marah meledak-ledak seraya menangis seperti orang yang sudah kehilangan kewarasannya, maka itulah keadaan Haruno Sakura sekarang.
"Aku tidak akan pernah ingin berada didekat mu lagi. Jangan tunjukan wajah mu itu dihadapanku kau sama sekali tidak aka---"
Kakashi memeluknya. Mendekapnya dengan erat. Menenangkan gadis kecilnya jika ia bukanlah orang jahat itu, Sakura harus mengerti sikapnya itu sebagaimana Kakashi melihatnya sebagai seorang wanita. Wanita idamannya.
Sedetik selanjutnya, Sakura menangis didekapan itu dekapan yang terasa hangat sesaat baginya.
"Aku benar benar menyukaimu, aku tidak peduli jika kau mau percaya atau tidak. Tapi yang paling mengerti aku adalah kau, salah satunya dari orang orang terpenting dan terdekatku. Jika kau tidak percaya sekarang itu tidak masalah. Karena kau terlalu marah dengan sikap kurang ajarku. Tapi yang harus kau tau, aku tidak akan melepaskanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unthinkable
FanfictionKakashi sejak kecil sudah menelan kenyataan pahit dan hidup penuh dengan kegelapan semenjak ayahnya pergi, semenjak Hatake menjadi bahan cemohan penduduk desa karena insiden yang membuat ayahnya tewas, semua hidupnya yang berwarna kini hanya ada keg...