Hidup dengan penuh bayang bayang itu seperti berada diujung tebing sekali saja melangkah kau akan terjatuh tetapi saat kau berhasil menarik diri itu hanya akan menyelematkan mu sementara karena masih akan ada tebing lainnya yang harus dilalui, mungkin seperti itu gambaran kehidupan bagi Kakashi. Tim itu, dua temannya dan satu sensei kesayangannya terus menghantui Kakashi seperti album yang terus berputar tanpa jeda.
Ia seperti menumpuk dosa dibahunya ketika rekannya pergi ia malah hidup tenang disini seharusnya yang mati adalah dirinya....
Dengan cepat pria itu menggelengkan kepalanya. Ia terlihat begitu menyedihkan. Tidak ia tidak seharusnya menjadi lemah seperti ini menyesali takdir yang terjadi dan mengeluh seperti orang yang tidak berguna ia yakin jika almarhum ayah dan gurunya mengetahui sikapnya pasti mereka akan membenci itu, dialam yang berbeda dengannya mereka pasti mengingikan Kakashi bahagia dan melanjutkan hidupnya sebagai shinobi. Tidak menjadi seseorang yang menyedihkan seperti itu.
Mereka semua tetap dan selalu ada didalam Kakashi, mereka akan selalu bersemayam dihatinya terlebih peninggalan dari Obito mata sharingan itu adalah salah satu penguat bagi dirinya untuk terus maju dan bertahan.
Kakashi menarik maskernya kemudian meneguk oca dengan berduduk santai diruang tengah apartemennya. Hari ini Kakashi akan melaksanakan misinya setelah satu pekan dia diliburkan karena terlalu kerja keras hingga rasanya Kakashi tidak peduli jika seluruh tubuh remuk redam, dikepalanya hanya ada misi, misi, dan misi. Menyelesaikannya hingga tuntas kemudian maju untuk misi yang baru. Tentu saja Sandaime melihat itu tidak akan diam saja Kakashi lebih seperti alat dan senjata bagi Konoha dari pada menjadi pasukan elit untuk mengabdi kepada desa. Kakashi menjadi sangat gelap mata.
Pria bersurai perak itu menghela nafas beratnya, setelah ditinggalkan Uchiha Itachi sebagai partner terbaiknya selama berada di ANBU Kakashi merasa kinerjanya kurang maksimal. Biasanya mereka akan bahu-membahu untuk menjatuhkan lawan dengan sekali kedipan atau tatapan mereka seperti mengetahui tak-tik apa yang akan diambil tanpa harus berbicara.
Lagi Kakashi hanya menghela, setelah mengetahui seluruh cerita dan teror Uchiha membuat Kakashi bergidik, bagaimana seorang bocah dibawah Kakashi itu melalui semuanya? Itu terlalu berat dan sangat mengerikan. Kakashi tidak bisa membayangkan hari-hari Itachi ketika dia sudah membunuh seluruh clannya. Semua itu tidak bisa ia bandingkan dengan kisah hidupnya, Itachi lebih sengsara darinya dan Kakashi tidak pantas terus megeluh dan tidak memiliki semangat hidup. Bahkan Itachi tidak menyesal dengan tindakannya dia melakukan semua itu untuk desa tercintanya. Pria yang sangat hebat.
Setelah lama melamun hingga oca itu tandas Kakashi membersihkan meja didepannya dan mencuci gelasnya, kemudian bergegas menuju menara Hokage untuk melaksanakan misinya. Setelah diberikan liburan dengan beberapa ceramah dari Sandaime-sama membuat otak Kakashi kini lebih bekerja, mata sayu kini lebih tampak hidup tidak seperti sebelumnya hanya tatapan hitam, kosong seperti tidak ada kehidupan didalamnya.
Ia ingin berterima kasih kepada Sandaime setelah menemuinya nanti. Sekarang ia ingin mampir sebentar ke taman ingin membaca buku kesayangannya sebelum nantinya dia tidak memiliki waktu untuk itu.
Icha icha adalah satu-satunya yang membuat Kakashi memahami betapa nikmatnya kehidupan, ia harus mensyukuri semua itu.
Gadis kecil dengan surai merah muda dan pita rambut yang menjutai dikepalanya tengah asik bermain pasir dan membuat istana kerajaan. Tawa ceria dan bibir mungil yang mengembang tidak akan pernah luput dari paras ayunya. Haruno Sakura memanglah masih muda tetapi visualnya sudah sangat terlihat itu semua karena mata emeraldnya yang unik dan kening lebar membuat Sakura memiliki ciri khas tersendiri.
"Aku akan membuat istana seperti didongeng kemudian membuat banyak pangeran tampan agar aku diperebutkan!" seru Sakura menepuk-nepuk pasir dihadapannya
Hingga selang beberapa detik suara tawa membuat Sakura menyerngit dan mencari cari dari mana asal suara itu, dan dilihatnya pemuda yang duduk diatas pohon dengan topeng hewan yang dia gunakan membuat Sakura tidak dapat melihat ekspresinya, ia hanya bisa mendengar tawa pecah dari pemuda itu. Alis Sakura bertauat menatap kesal pemuda yang duduk diatasnya. Jelas saja pemuda itu tertawa karena mendengar tuturan konyol Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unthinkable
FanfictionKakashi sejak kecil sudah menelan kenyataan pahit dan hidup penuh dengan kegelapan semenjak ayahnya pergi, semenjak Hatake menjadi bahan cemohan penduduk desa karena insiden yang membuat ayahnya tewas, semua hidupnya yang berwarna kini hanya ada keg...