Pagi ini ada yang sedikit berbeda dari biasanya, kalau di pagi-pagi sebelumnya akan dihiasi dengan suasanya rumah yang tentram dan hanya ada para pembantu berkeliaran menyajikan sarapan pagi atau membantu tuan muda mereka untuk bersiap pergi sekolah. Kali ini berbeda, tuan muda mereka pagi ini sudah sangat cerewet sekali. Meminta ini itu kepada koki yang sedang memasak makanan. Pagi ini Taehyung yang akan menjadi koki untuk memasakkan Jihun dan Jeongguk sebagai permintaan maaf atas kesalahannya kemarin. Taehyung akan memasak menu sarapan ringan tapi cukup mengeyangkan.
Tiba-tiba Jihun sudah bangun pagi sekali, mengecek kamar Taehyung. Hampir saja dirinya menangis lagi sebelum mendengarkan suara Taehyung di dapur. Jihun bergegas pergi ke dapur dan melihat Taehyung yang sedang bersiap untuk memasak.
"Taehyung kenapa memasak?" Taehyung dan beberapa pembantu menoleh ke arah Jihun
"Hai, sudah bangun? Maaf ya membangunkanmu" Taehyung mengelus pipi Jihun sayang. "Khusus pagi ini, Taehyung akan membuatkanmu sarapan. Jihun ingin makan apa pagi ini?"
"Aku ingin nasi goreng dan sosis. Apa boleh?"
"Tentu boleh, asal sekarang Jihun mandi dan segera bersiap untuk sekolah. Nanti setelah selesai semua, nasi goreng untuk Jihun juga sudah selesai"
"Oke, Jihun akan bersiap sekarang. Ayo mba, Jihun mau mandi sekarang" Jihun menarik tangan pengasuhnya.
Taehyung kembali ke fokus utamanya, yaitu menyiapkan bahan dan segala macamnya. Pagi ini ia akan membuatkan Jeongguk roti dengan telur dan beberapa potongan buah alpukat diatas roti karena kata Mba Yeri yang bertugas sebagai koki sarapan pagi, Jeongguk tidak suka sarapan dengan nasi. Sedangkan tuan muda mereka selalu mengikuti kedua orang tuanya. Taehyung menolak bantuan dari siapapun, mereka hanya melihat bagaimana lihainya Taehyung memasak. Ini pertama kalinya ada orang kecuali para pembantu yang memasak di dapur rumah ini.
Memasak adalah hal yang Taehyunhg sukai, semua teman Taehyung akan selalu suka memakan apapun yang Taehyung masak. Taehyung sangat mahir dalam hal memasak dan membuat cake. Hidup sendiri selama beberapa tahun memaksa Taehyung untuk bisa melakukan semua hal sendiri, termasuk masalah perutnya.
Roti sudah dimasukkan di tempat pemanggang, kini giliran Taehyung untuk memotong sosis. Memasukkan setiap bumbu yang sudah diracik untuk nasi goreng. Tanpa sadar si kecil Jihun datang dengan sangat tampan dan harum.
"Aku sudah selesai mandi dan bersiap. Apa nasi gorengku sudah selesai?" tanya tuan muda cerewet itu.
"Tunggu sebentar ya sayang, setelah ini kamu bisa menyantap nasi gorengmu" jawab Taehyung dengan halus. "Duduk tenang dikursi, tunggu limat menit lagi semua selesai"
"Aku ingin disini saja, tidak ingin duduk dikursi,"
"Baiklah, mohon tenang ya,"
"Aku ingin membantumu"
"Tapi tuan Jihun, nanti pekerjaan Taehyung akan lama selesai. Terlebih tuan muda sudah ganteng begini" bibir kecil itu berubah melengkung kebawah. Taehyung melihatnya.
"Okai okai tunggu sebentar ya. Setelah roti selesai kau bisa menuangkan madu diatasnya kan?"
"Aku bisa! Aku pernah melakukan itu disekolah saat kelas memasak" Taehyung tidak kuat menahan ke imutan Jihun, tangannya ia usapkan di atas kepala Jihun dan tak lupa bergumam "good job".
Taehyung langsung meletakkan roti diatas piring dengan irisan alpukat diatasnya.
"Cahhh, kau bisa menuangkan madu diatasnya sekarang, anak pintar" Jihun menuangkan madu dengan senyum yang lebar diwajahnya.
Dari jarak beberapa meter, Jeongguk berdiri disana. Menyaksikan semuanya. Bagaimana Taehyung bekerja dengan cepat selama memasak, tidak marah saat beberapa kali anaknya mengganggunya saat memasak. Bahkan mengapresiasi apa yang dilakukan anaknya walau itu hal yang sangat kecil. Pemandangan pagi yang seperti ini sangat asing untuknya.
Hidupnya selalu monoton sedari dulu, tanpa ada perubahan. Memiliki anak juga masih membuatnya hidup seperti biasanya. Tapi kedatangan Taehyung dirumahnya, mulai membuat hidupnya melenceng dari sebelumnya.
"Selamat pagi papa, Jihun sedang membuatkan papa sarapan pagi bersama Taehyung" sapa Jihun saat menyadari kehadiran papanya disana.
Jujur ini kali pertamanya Joengguk mendapatkan sapaan selamat pagi dari anaknya dan pertama kali juga Jihun bisa tersenyum selebar ini.
"Ya, selamat pagi,"
"Papa tunggu sebentar ya, setelah ini sarapan papa selesai,"
Taehyung langsung menyuruh Mba Yeri untuk menaruh kopi milik Jeongguk di meja makan. Tak menunggu lama semua makanan untuk sarapan tersaji dengan apik. Agaknya ada menu asing disini.
"Tadi Jihun menyuruh Taehyung untuk membuatkan nasi goreng sosis. Jihun ingin makan itu untuk sarapan," Ah, Jeongguk tau sekarang.
"Kata Mba Yeri kamu tidak suka sarapan dengan nasi, jadi aku membuatkanmu sarapan ini dan soal semalam aku minta maaf,"
"Its okay. Jihun sudah baik-baik saja. Jadi lupan saja,"
Mereka bertiga makan dengan sangat lahap, walau beberapa kali Jihun akan memuji nasi goreng buatan Taehyung. Jihun ingin membawa bekal nasi goreng ke sekolahnya nanti. Tapi Taehyung berkata bahwa nanti akan Taehyung bawakan cake semalam yang belum di cicipi oleh Jihun.
Jeongguk yang melihat ini semua merasa hatinya menghangat. Ia menyukai suasana ini, menikmati saat bagaimana Taehyung menanggapi celotehan anaknya yang tiada henti. Mengajari anaknya dengan telaten untuk lebih mandiri, Jihun sama sekali tidak keberatan dengan hal itu. Mengajari anaknya untuk mengucapkan terimakasih saat pengasuhnya membantunya. Jeongguk juga menyukai sarapan buatan Taehyung ini, sangat enak rasanya. Menu sederhana yang membuatnya kenyang dan ketagihan.
Pembantu disana tersenyum sangat lebar, melihat sarapan tuan besarnya habis tanpa sisa. Ini adalah hal yang sangat langka terjadi.
Sarapan sudah selesai, waktunya untuk bersiap berangkat ke sekolah dan kantor. Taehyung seharian ini akan dirumah karena tidak memiliki jadwal apapun. Mungkin bermain dengan Junhe masuk list kegiatan hari ini. Taehyung sendiri sudah menyiapkan bekal untuk Jeongguk dan Jihun. Milik Jihun sudah Taehyung masukkan ke dalam tas sekolah dan milik Jeongguk sudah Taehyung taruh ke tas khusus bekal.
"Bawa cake ini untuk nanti kau makan ya, maaf semalam seharusnya kau bisa makan cake ini tapi malah terjadi sesuatu. Jadi bawa dan makanlah. Sudah ada beberapa potong cake dan air untuk diminum" Taehyung menyerahkan tas bekal yang di terima Jeongguk tanpa menolak. Kali pertama Jeongguk membawa bekal ke kantor.
"Trims,"
Taehyung berlalu dari hadapan Jeongguk. Membantu Jihun untuk masuk ke mobil yang akan mengantarkannya ke sekolah.
"Baik-baik disekolah ya. Bagi cakemu dengan teman dan ibu guru di sekolah ya,"
"Okay Taehyung, nanti kita bermain lagi ya,"
"Makan siang nanti aku masakkan udang ya, Jihun harus jadi anak pintar di sekolah,"
"Jihun akan jadi anak pintar dan memakan udang nanti hehe," pintu mobil ditutup Taehyung dari luar.
"Hati-hati ya pak,"
"Baik, Taehyung"
Lagi dan lagi, Jeongguk terpanah melihat bagaimana Taehyung memperlakukan anaknya dengan sangat baik. Mungkin Jeongguk akan terus berdiam diri kalau supirnya tidak memanggilnya untuk berangkat ke kantor.
Mobil Jeongguk mulai berjalan meninggalkan masionnya. Didalam mobil Jeongguk memikirkan hal yang terjadi tadi dirumah, tanpa sadar senyum tipisnya tergambar di wajahnya. Melihat bagaimana tas bekal itu ia pegang. Dikantor pasti Mingyu akan menertawainya karena membawa bekal dengan gambar tayo, bus kesukaan anaknya.
Pagi yang cerah untuk semua orang yang tinggal di masion Jeon. Hangat pagi ini membuat senyum Jeongguk terukir pertama kali.
Semoga mereka merasakan ini setiap hari.
Aku mau ucapin makasih banyak buat yang baca cerita ini, perlahan-lahan aku bakalan up cerita ini ya.
Aku punya satu cerita lagi yang masih berantakan dan akan akau up juga.
Tunggu saja yaaa kawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionJeon Jeongguk sudah memiliki dua anak dan istri yang cantik. Keluarganya yang terlihat harmonis sehingga banyak yang iri dengan kehangatan keluarganya. Kim Taehyung seorang pemilik toko kue yang tekenal enaknya dan kelembutan rotinya, pulang ke tem...