Stay With Me

Ketujuh

Semakin hari Taehyung semakin dekat dengan Jihun dan Junhe, bahkan beberapa kali Taehyung terpaksa membawa Junhe ikut bersamanya karena ia akan rewel kalau tidak bersama Taehyung. Jeongguk juga mulai berubah, beberapa kali mau mengantar-jemput Jihun ke sekolah. Memilih makan siang dirumah dibanding menyuruh sekertarisnya untuk memesan makan siang untuknya. Tapi tidak ada perubahan pada Taehyung atau Jeongguk.

Taehyung memang berjanji membantu Jeongguk, tapi hanya sebatas itu saja tidak lebih. Namun kalau dilihat lebih dekat lagi, mereka seperti sama-sama saling membantu. Taehyung membantu Jeongguk lebih dekat dengan anaknya dan Jeongguk membantu Taehyung untuk pembangunan rumah dan tokonya.

Sehari setelah malam itu, Taehyung mendapatkan kabar kalau jasa kontraktor yang Taehyung percayakan untuk membangun rumah dan tokonya ternyata melakukan korupsi dan membawa semua uang yang sudah Taehyung bayarkan, tidak membayar tukang bangunan yang bekerja. Taehyung kaget mendengar berita itu. Padahal Taehyung sudah membayar lunas semua biaya pembangunan dengan uang tabungannya.

Walau Taehyung masih memiliki uang di tabungannya tapi tetap saja tidak akan cukup untuk mengulang lagi. Jeongguk mengetahui tentang hal itu. Membawa kasus Taehyung ke ranah hukum dan membantu untuk membangun ulang rumah dan tokonya.

Awalnya Taehyung hanya perlu 1 bulan berada dirumah Jeongguk, kini mundur jadi harus 2-3 bulanan. Jihun tentu orang yang sangat senang mendengar berita itu. Tandanya waktu Taehyung tinggal dirumahnya dan bermain dengan dirinya semakin lama lagi. Bukan hanya Jihun sebenarnya yang senang, semua pengasuh dan pembantu dirumah itu juga bahagia. Taehyung orang yang sangat asik dan tidak membosankan jadi mereka senang dengan keberadaan Taehyung disana, apalagi Mbak Yeri juru masak masion itu. Taehyung punya banyak menu masakan yang enak-enak. Jadi ia bisa berguru menu masakan dari Taehyung, siang hari biasanya Taehyung akan mengajaknya atau memberikan kelas membuat cookies pada para pembantu dan pengasuh dirumah. Setelahnya mereka akan makan cookies bersama.

Hal-hal kecil itu membuat bahagia dan Masion Jeon terasa sangat hidup.

Pagi hari dan sarapan sudah tersaji semua dengan apik. Tentu Taehyung yang memasak semua dibantu Mba Yeri.

"Pagi Taehyung," Jihun datang dengan mengecup pipi kiri Taehyung.

Nah, cium pipi dipagi hari adalah kebiasaan baru Jihun. Setelah mengucapkan salam kepada papa, Taehyung, pengasuh dan adiknya. Jihun akan mencium pipi mereka. Katanya, bu guru mengajarkan itu untuk memperlihatkan bahwa kita menyayangi orang-orang yang kita cium.

"Pagi juga sayang. Cepat naik ke kursimu ya,"

"Papa pagi, Jihun nanti diantar papa lagi kan?" tanya Jihun dan tentu menyuruh Jeongguk mendekat untuk mendapatkan sebuah ciuman dipipinya.

"Pagi juga. Papa akan mengantarmu, tapi tidak menjemputmu,"

"Baiklah, nanti Jihun akan dijemput supir kalau begitu," ada rasa kecewa di setiap kalimat yang dikeluarkan. Tapi tidak masalah, papanya mungkin sibuk sekali jadi tidak apa.

"Nanti mau ku jemput? Aku akan ke toko nanti, mungkin bisa menjemputmu pulang sekolah nanti," ucap Taehyung.

"Taehyung mau menjemputku?" Jihun memastikan.

"Iya, nanti aku jemput. Tapi setelah aku menjemputmu, kita kembali ke tokoku ya? Kita bisa makan siang disana, bagaimana?"

"Mau, aku mau dijemput Taehyung dan makan siang di toko Taehyung," ucap Jihun dengan senang.

"Bagus. Kalau begitu cepat habiskan sarapanmu dan papamu akan mengantarkanmu berangkat ke sekolah," suruh Taehyung pelan.

Pemandangan dimeja makan seperti ini yang akhir-akhir ini terjadi. Jeongguk menyukainya, bagaimana Taehyung dengan sabar dan telaten menghadapi segala tingkah Jihun. Memberikan masukan dan pemecahan masalah yang terjadi antara dirinya dan Jihun. Pemandangan seperti ini yang membuat hati Jeongguk selalu hangat. Perlakuan Taehyung kepada kedua anaknya, dirinya bahkan pekerjanya membuatnya rasa nyaman mulai muncul.