Seminggu sudah Taehyung tinggal di Masion Jeon. Selama seminggu juga semua orang yang ada disana semakin dekat dengan Taehyung, kecuali Jeongguk tentunya. Tapi banyak perubahan yang terjadi pada Jeongguk selama seminggu ini, ia setiap hari akan pulang kerumah untuk sekedar makan siang, tak jarang juga Jihun akan bermain diruang kerjanya, dan Jengguk tidak pernah mempermasalahkan itu semua.
Keadaan Masion Jeon sangat hangat dan lebih hidup sekarang, Jihun akan selalu mengekori kemana Taehyung pergi. Berkat Taehyung juga, Jihun menjadi anak yang lebih mandiri dan cerewet sekali. Ia sudah bisa memakai baju sendiri, berkata dengan sangat sopan kepada pengasuh atau para pembantu. Taehyung selalu membawakan Jihun bekal sesuai keinginan anak itu, baik Jihun atau Junhe sudah terbiasa dengan kehadiran Taehyung disisinya. Tidak ada drama susah makan, susah mandi atau Junhe yang rewel tidak ingin tidur siang dan menyemburkan makanannya. Semua aman sampai detik ini.
Kehadiran Taehyung di Masion Jeon seolah malaikat baik hati yang membuat siapapun akan suka dengan dirinya.
Kehadiran Taehyung menghangatkan suasana, mampu mendekatkan Jeongguk dan Jihun.
Kehadiran Taehyung juga mampu menggetarkan hati Jeongguk tanpa disadari siapapun.
Rumah adalah tempat yang sebenarnya paling Jeongguk hindari, tapi tidak bisa karena ada tanggung jawabnya disana yaitu Jihun dan Junhe. Namun kini, rumah adalah tujuan utamanya untuk pulang setelah lelah seharian mengurusi masalah kantor yang tidak pernah selesai.
Kini saat Jeongguk datang, Jihun akan menyambutnya dengan senyum yang lebar dan pelukan manis. Dia akan selalu berkata "papa mandi dan ganti baju dulu ya, Jihun tunggu diruangan papa ya," dengan maksud ia akan bermain di ruanganku. Aku tersenyum melihatnya dan bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Selesai semuanya, aku akan ke ruang kerjaku dan mendapati anakku sudah bermain dengan asik disana.
Akan ada secangkir teh herbal dan susu untuk Jihun tentunya, semua itu sudah disana setiap aku baru datang. Jihun bilang bahwa Taehyung yang menaruhnya disana dan Taehyung sendiri sudah keluar untuk menidurkan Junhe. Kalau dipikir-pikir dia melakukan segala hal yang seharusnya istriku, Sora lakukan. Taehyung hanya orang asing disini, tapi dia lebih bisa memperhatikanku dibanding istri Jeongguk sendiri.
Ngomong-ngomong tentang Sora. Dia belum pulang dari Paris, malah dia akan disana dengan kurung waktu yang sangat lama. Awalnya Taehyung curiga kenapa sahabatnya itu tidak pernah menelfon atau menanyakan kabar anaknya lewat dirinya. Bahkan terkesan tidak begitu peduli dengan anaknya saat beberapa kali Taehyung melakukan komunikasi lewat ponselnya. Keingin tahuan Taehyunh terjawab lewat mulut para pengasuh atau pembantu dirumah ini.
Katanya sedari dulu Sora dan Jeongguk seperti orang asing yang terpaksa hidup berdampingan dirumah ini. Tidak pernah ada komunikasih atau sebuah cinta di dalamnya. Semua terjadi karena keterpaksaan semata. Jihun dan Junhe adalah korban disini. Mereka hadir tanpa cinta, mereka dilahirkan karena keharusan. Jihun bahkan selama ini tumbuh tanpa ada cinta dari kedua orang tuanya, beruntung pengasuhnya selalu ada disisinya. Menemaninya sepanjang hari, Junhe mungkin masih terlalu dini untuk memahami semuanya. Diusia enam bulan ini, Junhe hanya akan fokus pada susu dan makanannya. Tidak bisa berpikir tentang hal lain, tidak seperti Jihun yang lebih paham dengan apa yang terjadi kepada kedua orang tuanya.
Taehyung menangis mengetahui semua ini. Bagiamana kehidupan Sora, Jeongguk, bahkan kedua anaknya. Taehyung tidak bisa menyalahkan Jeongguk atau Sora disini. Katakan mereka juga korban dari keegoisan keluarganya, tapi Taehyung tidak bisa membenarkan kelakuan mereka yang lepas tangan kepada anak-anak mereka dan mempercayakan anak-anaknya kepada para pengasuh.
Setelah ini, Taehyung berjanji untuk mulai memberikan keduanya perhatian yang selama ini tidak mereka dapatkan. Agaknya Taehyung ingin mengajak Jeongguk turut adil dalam memberikan anak-anaknya sebuah kasih sayang. Mungkin malam ini, Taehyung akan memberanikan diri berbicara dengan Jeongguk.
Jeongguk terlalu serius dengan pekerjaannya sampai lupa dengan kahadiran satu makhluk lain diruangan itu. Saat jam menunjukkan pukul 10 pm, Jeongguk baru ingat kehadiran anaknya diruangan itu yang sudah tidur tengkurap dengan mainan yang masih berserakan. Sudah berapa lama anaknya tidur dengan posisi seperti ini, pasti sangat lelah sekali sampai-sampai bisa tertidur begini. Diangkatlah tubuh mungil Jihun untuk dibawa ke kamarnya, ini bukan kali pertama Jeongguk menggendong anaknya dalam posisi tertidur begini. Dulu pernah saat pulang dari belanja bulanan, Jihun juga tertidur di dalam mobil.
Perjalan ke arah kamar Jihun, Jeongguk bertemu Taehyung yang baru keluar dari kamar anak keduanya.
"Dia tertidur?"
"Ya, aku akan membawanya ke kamarnya," Taehyung mengekori Jeongguk yang berjalan kearah kamar Jihun.
Mereka sampai dikamar Jihun, Jeongguk meletakkan Jihun dengan sangat hati-hati. Takut pergerakan kecil dapat membangunkan anaknya, selesai itu Taehyung langsung menyelimuti tubuh Jihun dan mengatur suhu ruangan kamar itu. Semua yang dilakukan oleh Taehyung tidak pernah lepas dari pandangan Jeongguk.
"Ayo kita keluar, biarkan dia tidur." Taehyung dan Jeongguk keluar dari kamar Jihun.
Berjalan berdampingan berdua terasa canggung, sebelum Jeongguk kembali keruangannya. Taehyung menahannya.
"Ada yang perlu aku sampaikan kepadamu. Bisa kita bicara?" pinta Taehyung.
Mereka memilih dapur sebagai tempat bicara, Taehyung membuatkan teh untuk mereka minum. Ditaruhlah satu teh didepan Jeongguk dan satu digenggamannya.
"Maaf kalau aku ikut campur atau ingin tahu, tapi bisakah kamu mulai lebih memperhatikan Jihun dan Junhe?" pinta Taehyung langsung tanpa basa-basi. "Maaf kalau aku berbicara langsung tanpa basa-basi. Aku hanya tidak ingin kamu menyesal nantinya"
"Apa maksudmu?"
Taehyung menejaskan apa maksud dari pembicaraannya kali ini. Tentang perkembangan anak dan peran orang tua mereka dalam hal ini. Taehyung hanya tidak ingin Jeongguk maupun Sora menyesal karena tidak memberikan peran penting mereka dalam kehidupan anaknya. Jihun bukan orang yang rewel atau susah untuk diatur, dia termasuk anak yang sangat patuh dan penyayang. Jeongguk mungkin tidak menyadari hal itu, Jeongguk juga tidak menyadari bagaimana anaknya tumbuh selama ini. Taehyung ingin Jeongguk mulai saat ini tahu bagaimana pertumbuhan anak-anaknya. Baik Jihun maupun Junhe.
Jeongguk mencerna segala perkataan Taehyung, ada sisi baiknya dari perkataan Taehyung saat ini. Mungkin tanpa Jeongguk sadari ia memperlakukan anaknya sama seperti kedua orang tuanya memperlakukannya. Jeongguk kecil dianggap investasi oleh orang tuanya. Tidak diperbolehkan memilih dalam hal apapun. Orang tuanya sudah mempersiapkan segala untuk Jeongguk, tugasnya hanyalah meraih prestasi yang bagus. Bahkan saat besarpun Jaongguk harus menjadi orang yang menguntungkan, di nikahkan dengan salah satu anak kolega yang di yakini akan memberikan dampak besar pada perusahaannya. Tidak peduli bagaimana kehidupan pernikahan anaknya, yang terpenting adalah keuntungan yang didapat. Jeongguk hidup dengan pola pikir seperti itu. Semua tertanam dengan baik di otaknya.
Tanpa di sadari dia melakukan hal yang sama, semua teman Jeongguk selalu mengingatkan tentang perlakuan Jeongguk kepada anaknya. Jangan sampai memperlakukan anaknya sama seperti dirinya dulu. Namjoon bahkan selalu bertanya tentang anaknya dan hal yang paling disukai anaknya. Tapi Jeongguk tidak pernah bisa menjawabnya.
Kini kehadiran Taehyung mengubah semuanya. Jeongguk bisa menjawab pertanyaan Namjoon dengan pasti tanpa ragu. Walau komunikasih dengan anaknya tidak berjalan sangat baik tapi sedikit ada perubahan pada mereka.
Agaknya Jeongguk akan mengikuti anjuran Taehyung ini. Semua belum terlambat. Jeongguk juga ingin sedikit dekat dengan anaknya. Meski baru sekarang, setidaknya ia memulai dari sekarang. Taehyung sangat senang sekali dengan respon yang diberikan Jeongguk.
Malam hari di dapur dengan secangkir teh, mereka berdua berbicara. Taehyung akan mengajari Jeongguk mengenal anaknya lebih dekat. Berkomunikasih dengan anaknya yang lebih baik. Semua masalah yang terjadi, mereka berdua menyelesaikannya. Bersyukur ada Taehyung disini yang mau membantunya.
Makasih buat kalian yang mau baca cerita aku hehe
Maaf banget aku lama up ceritanya, soalnya aku takut bakalan engga feel gitu hihi
Makasih juga buat yang kasih vote juga. Tunggu dengan sabar ya aku up cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionJeon Jeongguk sudah memiliki dua anak dan istri yang cantik. Keluarganya yang terlihat harmonis sehingga banyak yang iri dengan kehangatan keluarganya. Kim Taehyung seorang pemilik toko kue yang tekenal enaknya dan kelembutan rotinya, pulang ke tem...