Mencair

1.7K 192 9
                                    


Makan siang telah usai 50 menit yang lalu, menyisahkan Baekhyun yang sedang sibuk di dapur padahal semua alat makan sudah dibersihkan oleh asisten rumahnya. Chanyeol sendiri sedang keluar sebentar ke supermarket depan, membeli beberapa bahan dan daging untuk Jihun dan Junhe. Yaps, sedang ada dua bocah yang ada dirumah itu. Jeongguk sedang pergi ke luar kota dan baru pulang besok karena memang ada pekerjaan yang tidak bisa diwakilkan, dengan terpaksa Jihun dan Junhe dititipkan kepada Taehyung. Memang bisa dititipkan lagi ke pengasuh mereka dirumah, tapi Taehyung sendiri tidak tega. Jadi terpaksa sekali Baekhyun mau menampung dua orang itu.

Taehyung sedang menidurnya dua bocah itu di dalam kamarnya, jadi sekarang terasa sepi lagi rumahnya. Tidak seramai saat mereka bangun tadi. Beruntung kedua anak Jeongguk tidak terlalu merepotkan, mereka akan membersihkan mainannya sendiri dan menatanya ulang saat sudah tidak dipakai. Jadi memudahkan untuk siapapun. Tidak susah diberitahu dan selalu menurut bak anak pintar yang manis. Baekhyun juga tidak terlalu jahat seperti ibu tiri di film cinderella, masih baik dan penuh kasih sayang.

Tiba-tiba terasa ujung bajunya ditarik beberapa kali. Baekhyun menoleh, melihat siapa pelaku utama penarikan bajunya.

Ternyata pelakunya adalah Jihun yang mendongak menatapnya dan masih dengan tangan yang berada di ujung bajunya.

"Boleh aku meminta buah strawberry?" pinta anak itu dengan sopan.

Baekhyun hanya diam menatapnya. Masih terasa canggung bila berada di dekat Jihun karena dulu ia sempat menolaknya mentah-mentah.

"Apa boleh?" Jihun sampai harus mengulang pertanyaannya.

"Tentu, duduk di meja makan. Aku akan membawakan buahnya," ujar Baekhyun. Buah strawberry sudah dipotonginya tadi, Taehyung terbiasa makan buah yang sudah dipotongi. Dulu pernah memakan buah utuh dan membuatnya tersedak, jadi Baekhyun selalu memotongi buah sebelum dimakan oleh Taehyung.

Mengambil buah dan menaruhnya diatas piring plastik anak-anak yang ada dirumahnya. Piring milik Jihun memang. Beberapa potong buah dan segelas susu yogurt kesukaan Jihun sudah siap disajikan.

"Ini, makan dengan pelan. Setelah itu kau harus tidur siang," ucap Baekhyun.

"Mau menemaniku makan?" pinta Jihun sekali lagi.

Baekhyun segera duduk dihadapan Jihun. Tidak ada salahnya kan menemani bocah ini. Mungkin Jihun memang tidak suka makan sendirian.

Meraka duduk berhadapan, Baekhyun sibuk melihat Jihun makan dan fokus anak itu juga pada potongan strawberry.

"Aku tidak begitu menyukai strawberry,"

"Lalu?"

"Taehyung sangat menyukai ini. Kita selalu membeli ini setiap pergi belanja, karena ini buah kesukaan Taehyung. Aku pernah memergoki Papa yang memberikan Taehyung buah ini, padahal jatah harian Taehyung sudah habis. Aku dan Junhe juga memiliki jatah harian, Junhe suka sekali makanan manis. Jadi Junhe hanya boleh makan manis beberapa biji saja, tidak boleh lebih," ujar Jihun yang di dengar oleh Baekhyun dengan seksama.

"Tadi pasti kamu juga melihat aku yang diam-diam memberikan Junhe coklat, saat Taehyung tidak ada. Aku hanya tidak tega melihat Junhe yang ingin memakan coklat tadi, untung saja dia sudah tidak ingin lagi setelah aku memberikan coklat itu, jangan bilang hal ini kepada Taehyung ya? Aku takut Junhe malah tidak boleh makan coklat lagi, tapi kalau aku yang di marahin itu tidak masalah," jelas Jihun.

Baekhyun seperti terhantam sebuah beton besi setelah mendengar perkataan Jihun. Anak usia 5 tahun ini bisa berpikir baik tentang adiknya, tau apa yang adiknya suka dan menjadi tameng untuk adiknya. Jihun tahu bahwa mencuri adalah sebuah kesalahan dan ia menyadari itu, namun sikap baiknya adalah ia mau mengaku di hadapannya. Berkata bahwa ia yang salah dan coklat itu kesukaan adiknya. Baekhyun jadi kembali berpikir, mungkin Taehyung salah karena meniduri dan menyukai orang yang sudah beristri. Tetapi saat ini Jeongguk adalah seorang single, duda dengan dua anak kecil yang amat menyukai adiknya.

"Apa kau menyukai adikku?"

"Ehm, sangat menyukai. Bahkan Junhe tidak bisa jauh dari Taehyung, kemarin saat tidak ada Taehyung, dia rewel seharian. Papa sampai kualahan mengatasinya," jelas Jihun dengan buah yang perlahan habis dimakannya.

Jihun bahkan menjelaskan tentang Taehyung yang selama ini merawat dirinya dan adiknya. Tidak lupa juga merawat Papanya yang payah itu. Membuat Papanya tidak cuek dan dingin lagi, Jihun sangat menyukai keluarganya yang sekarang. Jalan-jalan bersama, piknik atau ke tempat bermain kesukaannya. Taehyung bahkan membuatkannya camilan yang enak-enak.

Semua ucapan Jihun adalah jawaban segala gunda dan ketakutan yang Baekhyun rasakan. Bagaimana anak usia 5 tahun bisa begitu tulus mencintai adiknya. Baekhyun seperti sedang mengaca lewat Jihun sekarang.

Dulu saat usianya baru 5 tahun, Taehyung terlahir menjadi adiknya. Ia benar-benar menyayangi Taehyung lebih dari apapun. Selalu ingin pulang cepat dan menemui Taehyung. Baginya, memiliki Taehyung dihidupnya adalah sebuah anugerah yang tidak pernah bisa dilupakan sama sekali.

"Apa kau mau berjanji padaku?"

"Janji?"

"Iya janji,"

"Janji apa?"

"Sini ku bisikan,"

Jihun turun dari kursi dan berjalan ke arah Baekhyun. Tepat ditelita Jihun, Baekhyun mengucapkan permohonannya.

"Jangan biarkan Papimu sedih ya?"

"Hm, aku berjanji tidak akan membiarkan itu terjadi,"

"Bagus sekali. Kau memang anak pintar,"

"Tentuuuu Appa!"

"Appa??" Baekhyun bertanya.

"Iya, Appa, Baekhyun Appa. Aku memanggil paman Chanyeol dengan sebutan Daddy dan paman Baekhyun, aku panggil Appa. Sekarang aku punya banyak orang tua. Yey!"

Baekhyun total terdiam. Ada perasaan bergerumu di dalam dadanya. Selama ini, dirinya tidak pernah mau memiliki anak karena trauma yang dimilikinya. Tentang perselingkuhan orang tuanya, kematian mamanya dan tentu kelahiran Taehyung. Tidak siap dan ketakutan-ketakutan itu seolah menghantuinya. Namun ucapan bermakna Jihun menghantam semuanya. Memberikan percikan kebahagiaan dalam dirinya. Airmatanya perlahan keluar.

"Kau tidak ingin memeluk Appamu?"

"Tentu aku ingin,"

"Sini, peluk Appamu,"

Jihun masuk kedalam pelukan Baekhyun yang hangat ini. Senyumnya tidak pernah pudar sama sekali.

Setelah ini, Baekhyun akan meminta Chanyeol untuk kembali pindah kesini. Tidak lagi melarikan diri.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang