Keduapuluh

1.1K 91 6
                                    


Rupanya semalam tak hanya makan malam romantis disalah satu restoran langganan Jeongguk seperti rencana awal. Mereka terlalu hanyut dengan suasana intim yang mereka bangun. Jadi selepas makan malam, butuh waktu 30 menit untuk sekedar basa-basi bercerita keseharian saat keduanya tak bertemu lalu berakhir di apartemen milik Jeongguk. Tempat pertama mereka memadu kasih atau bisa dibilang tempat keduanya melakukan hubungan orang dewasa kalau kata Jihun, meski anak itu tidak begitu paham kegiatan apa yang orang dewasa itu lakukan.

Baekhyun sendiri sedikit gelisah saat Taehyung dan Jeongguk tak kunjung kembali saat jam melebihi waktu yang mereka ucapkan sebelum pergi. Chanyeol seakan paham hasrat masa muda, memaklumi kalau dua adiknya mungkin tak kembali pulang malam ini. Entah terhenti dimana, ia tak ingin tahu. Toh kalau terjadi apapun, baik Jeongguk dan Taehyung paham konsekuensinya. Mereka bukan anak kecil yang akan lari dari tanggung jawab, Chanyeol malah berharap angan-angannya terkabul. Akan ada seorang bayi yang hadir di keluarga besar mereka. Pasti sangat lucu sekali.

"Kenapa kamu cekikikan disana?" tanya Baekhyun sensi menatap keanehan suaminya.

"Tidak. Aku tidak cekikikan," sangkal Chanyeol.

"Mataku belum rabun, Chanyeol?!" jawaban sewot yang Baekhyun berikan.

Chanyeol terus menyangkal ucapan suaminya, ia paham bahwa Baekhyun sedang khawatir. Jadi daripada suaminya semakin sensi dan mengomentari kelakuan anehnya, Chanyeol memilih menarik Baekhyun ke kamar untuk segera pergi tidur dengan berbagai argumen yang akhirnya membuat suaminya mengalah.

Nanti Jeongguk dan Taehyung harus berterimakasih dengan jasanya semalam ini. Chanyeol sudah berkerja keras menidurkan Jihun dan Junhe yang berubah menjadi cerewet malam ini, ditambah Baekhyun yang juga ikut sensi dengan dirinya. Pangeran Chanyeol sangat lelah malam ini, mendekap suaminya agar tidak banyak bicara dan segera tidur itu adalah pilihan yang tepat saat ini.

Diapartemen sendiri sudah tak terdengar suara desahan saling bersaut-sautan. Malah terdengar suara air yang dinyalakan yang berasal dari kamar mandi. Kalau dikira keduanya melakukan hubungan badan dikamar mandi, jawabannya salah. Yang terjadi hanya Jeongguk yang sedang mandi dan Taehyung sudah terlelap tidur dengan tubuh bersih usai bercinta tadi.

Mereka hanya melakukan satu kali setelah Taehyung mengeluh lelah dan berakhir tidur meninggalkan Jeongguk yang masih ingin bermain lagi. Namun melihat wajah lelah Taehyung, Jeonggukpun tak bisa memaksakan keinginannya. Ia paham bahwa tunangannya sangat lelah usai mengurus kedua anaknya, ditambah Junhe yang semakin besar dan aktif sekali. Tak jarang Taehyung akan tertidur lebih dahulu saat malam hari.

Jeongguk sendiri sudah cukup puas usai pelepasannya tadi. Bukan menjadi masalah kalau ia harus bersolo di dalam kamar mandi yang paling penting tak membebani Taehyung.

Toh mereka masih ada disini sampai besok pagi kan. Jeongguk masih bisa mengajak Taehyung bermain di pagi hari seperti dulu lagi. Kalau begini, Jeongguk semakin tak sabar untuk segera menikahi Taehyung jadinya.

Jeongguk kembali ke dalam kamar dengan tubuh segar dan rasa puas setelah pelepasan sekali di kamar mandi dengan membayangkan Taehyung. Jeongguk menyadari ia tak pernah semesum ini dulu, bahkan membayangkan tubuh mantan istrinya dulu ia tak pernah. Baru dengan Taehyung ia selalu membayangkan tubuh lelaki itu, apalagi dulu saat mereka pertama kali melakukan. Jeongguk terbayang sampai ke dalam mimpinya. Sungguh candu sekali tubuh Taehyung dan Jeongguk sadar akan hal itu.

Daripada memikirkan hal mesum tentang Taehyung, lebih baik ia tidur ketimbang miliknya bangun lagi dan membuat tak nyaman.

"Selamat tidur sayang," ucap Jeongguk sebelum menarik Taehyung kedalam pelukannya. Jeongguk tidur dengan senyum yang menempel diwajahnya, harum rambut Taehyung membuat tidurnya nyenyak setiap malam. Ia sendiri tidak tahu bagaimana jadinya kalau tak bisa menghirup aroma ini lagi, bisa gila rasanya kalau dipikirkan kembali.

Taehyung sendiripun semakin menenggelamkan tubuhnya kepelukan hangat Jeongguk tanpa disadari. Tubuhnya reflek melakukannya.

Hingga matahari mulai terlihat kembali, tanda pagi mulai datang. Perut Taehyung serasa diaduk tiba-tiba, ia segera berlari menuju kamar mandi tanpa bisa dicegah. Membangunkan Jeongguk dari tidur lelapnya. Memuntahkan seluruh isi perutnya hingga menyisahkan angin. Jujur Taehyung sedikit lelah harus berada di posisi ini dengan muntahan yang tak kunjung berhenti. Jeongguk yang sedaritadi memijat belakang leher Taehyung beberapa kali bertanya cemas, namun hanya dijawab gelengan saja oleh Taehyung.

"Aku sudah menghubungi dokter untuk kemari. Seokjin sedang pergi kerumah ibu mertunya," Jeongguk menaruh kembali ponselnya usai berbicara dengan seseorang disana. Melihat Taehyung yang lemas, menaruh kepalanya diatas closet kelelahan. "Tidur diranjang ya, aku bikinin teh biar berkurang mualnya,"

Menggendong Taehyung kembali ke ranjang mereka, Jeongguk yakin bahwa asam lambung Taehyung sedang kambuh. Beberapa hari sebelumnya Taehyung sering sekali telat makan atau bahkan meninggalkan makan siangnya hanya untuk menemani Jihun yang mulai aktif mengikuti lesnya. Bukan sekali dua kali Taehyung begitu, hampir setiap hari. Wajar saja kalau ia begini. Terakhir kali asam lambungnya kambuh, Baekhyun sampai harus membawa Taehyung untuk beristirahat di rumah sakit dan membuat Jihun menangis kesetanan, takut terjadi hal yang buruk pada Taehyung sama seperti mendiang mamanya.

"Obat asam lambungku ada kan?" tanya Taehyung.

"Aku bawa. Mau makan itu? Tunggu bubur pesananku dulu ya, baru minum obat," ucap Jeongguk yang hanya dijawab gerakan tangan. Taehyung sangat lemas dan hampir tak memiliki tenanga. Masa bodoh kalau nantinya Jeongguk akan mengomelinya kembali. Saat ini ia butuh tidur karena tiba-tiba saja kepalanya jadi pusing juga.

"Tidurlah, nanti aku bangunkan kalau dokter sudah memeriksamu. Aku mau bikin teh sekaligus mengambil makananmu,"

"Hmm,"

Sebelum pergi, Jeongguk menyamankan posisi Taehyung lalu mengecup keningnya. Mengatur suhu ruangan senyaman mungkin. Membersihkan kekacauan didalam kamar mandi. Dokter kenalannya masih lima belas menit lagi datang, ia punya beberapa menit untuk mempersiapkan kebutuhan Taehyung.

Jeongguk bahkan sudah tak memikirkan soal ide semalam, ia total khawatir dengan keadaan tunangannya. Mungkin setelah ini ia akan menghubungi Baekhyun untuk meminta persetujuan membawa Taehyung kerumah sakit kembali untuk memberikan istirahat yang berkualitas disana. Ia jadi merasa bersalah memabawa Taehyung menginap tanpa persetujuan Baekhyun.

Haiii! Maaf baru kembali!
Jujur aku sedikit sibuk kemarin dan akhir-akhir ini, cukup banyak waktu yang tersita sampai aku susah buat nulis. Bahkan ini aku punya beberapa waktu dan langsung ku kebut.
Tahun lalu aku udah nulis untuk chap ini tapi sayang ilang, entah aku lupa gimana plotnya atau udah banyak cerita di catatanku.
Aku nggak banyak berharap sama pembacaku, cuman semoga kalian senang sama chap ini.
Berdoa aku mulai sedikit-sedikit lanjut nulis lagi.
Semoga kalian sehat dan baik-baik saja!
Sampai ketemu lagi di chap selanjutnya, mungkin setelah ini tinggal beberapa chap akan tamat. Aku nggak janji juga akan lgsg bahagia, tapi nggak janji juga bakalan kasih konflik ringan atau berat. Kalian cukup tunggu dan nikmati aja ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang