Kesembilanbelas

1.6K 143 11
                                    

Kata orang jangan terlalu gembira dengan sesuatu, entah kabar bahagia atau keadaan yang membahagiakan karena takutnya badai yang akan datang menghantam membuat seseorang itu tak kuat menompangnya atau bahkan melaluinya. Seperti saat ini, kemarin mereka sempat berbahagia dengan hubungan Taehyung yang baru mendapatkan restu serta lamaran romantis membuat siapapun iri dan ingin berada diposisi yang sama. Entah sebagai Jeongguk atau si Taehyung. Malaikat mungkin juga iri memandangnya bagaimana kedua insan ini bahagia dan akhirnya cobaan datang dengan dahsyatnya.

Kabar yang dibicarakan oleh Baekhyun membuat alam sadar Taehyung seakan kembali. Tak ingin membuat kedua anaknya semakin khawatir, ia menitipkan keduanya ke Taeyong untuk beberapa menit sebelum pergi kerumah sakit. Mengatakan hal baik agar keduanya tak curiga. Jihun semakin besar jadi akan sulit untuk membohongi anak itu, ditambah dengan kecerdasan yang dimiliki. Jadi berbagai cara Taehyung lakukan untuk menutupi keadaan buruk Jeongguk. Taehyung bilang kalau Jeongguk hanya luka sedikit tapi perlu beristirahat, rumah sakit juga tak baik untuk Junhe jadi opsi penitipan di tempat Taeyong adalah yang terbaik dan Jihun seakan paham.

Menunggu dengan sabar didepan pintu ruang operasi, Taehyung benar-benar tak tenang. Segala panjatan doa ia ucapkan demi keselamatan yang terkasih, bahkan tak sedetikpun ia tak berdoa. Baik Chanyeol dan Baekhyun juga melakukan hal yang sama, Chanyeol berjalan kesana kemari menunggu dengan takut didepan pintu. Begitu pula Baekhyun yang terdiam menatap termenung. Ketakutan-ketakutan mulai mendatanginya, pikiran buruknya menjalar kemana-mana. Yang ditakutkan bisa saja terjadi, bukan tidak percaya. Baekhyun hanya mencoba realistis saja dengan keadaan setelah penjelasan Chanyeol tentang keadaan Jeongguk tadi.

"Taehyung,"

Tak ada jawaban, hanya deheman yang didapat oleh Baekhyun. Ia sangat tau kalau Taehyung sedang berdoa.

Mendekat kearah Taehyung, memeluk tubuh ramping adiknya. Baekhyun berusaha tegas.

"Kalau nanti ternyata, kenyataannya kita dipaksa buat ikhlas. Kakak mohon kamu juga ikhlas ya sayang," ujar Baekhyun lirih.

Mencoba melepaskan diri dari pelukan kakaknya, Taehyung tahu kemana ucapan kakaknya ini. Ia tidak ingin pasrah untuk saat ini. Dirinya yakin memiliki Tuhan yang pasti akan mendengar doa umatnya, Taehyung masih ingin berusaha dan dirinya yakin kalau didalam sana Jeongguk juga sedang berusaha dengan maksimal.

Taehyung ingin kembali berdoa, meminta kepada Tuhannya. Namun pintu ruang operasi dibuka, dokter dan dua asistennya keluar menemui keluarga Jeongguk. Chanyeol yang melihat dokter berjalan kearah Taehyung dan Baekhyun, mulai mendekat. Ingin tahu soal keadaan Jeongguk juga.

"Saya meminta maaf, tim saya sudah bekerja semaksimal mungkin. Namun pendarahan hebat yang dialami oleh pasien tidak berhenti. Maafkan saya dan tim saya sekali lagi, kita berusaha semaksimal mungkin. Namun Tuhan berkehendak lain," dokter dan kedua asistennya bahkan membungkukkan badannya. Meminta maaf. Hancur lebur seluruh hati dan tubuh Taehyung, Jeongguknya menyerah rupanya.

Taehyung menangis histeris, memohon untuk berusaha sekali lagi. Ia butuh berita bahwa operasinya berhasil bukan malah sebaliknya. Chanyeol juga sama hancurnya, begitu pula Baekhyun yang sekarang memeluk Taehyung mencoba memberikan kekuatan. Semua orang disana hancur menatap Taehyung yang menangis dengan histeris.

Taehyung tak banyak meminta, ia hanya ingin Jeongguknya kembali, itu saja.

Bagaimana nanti Taehyung harus menjelaskan kepada kedua anak Jeongguk.

"Sayang, hei. Taehyung sayang," panggilnya lirih, seperti suara Jeongguk. Taehyung mencari asal suara itu.

"Jeongguk," panggilnya.

"Hei sayang, kenapa? Bangun ayo," panggil Jeongguk kembali.

Hingga Taehyung akhirnya membuka matanya dengan keadaan wajahnya yang sudah banjir air mata. Terbangun dari tidurnya, Taehyung menatap Jeongguk yang ada didekatnya. Memeluk seerat-eratnya, tak mau melepaskan.

"Sayang kenapa? Lepasin dulu pelukannya, jelasin ke aku,"

Jeongguk yang memang berniat pulang lebih awal dari biasanya, niatnya ingin mengajak Taehyung makan malam berdua. Tadi pagi ia sudah meminta tolong Baekhyun dan Chanyeol untuk menjaga kedua anaknya selama ia dan Taehyung keluar. Namun bukan senyuman serta pelukan, Jeongguk mendapati Taehyung yang tertidur dengan tangisan dan lirihan memanggil namanya.

Jihun berkata kalau Papinya tertidur saat menemani mereka tidur siang, tetapi saat Jihun dan adiknya bangun, Taehyung masih tetap tertidur. Merasa tidur Papinya teramat nyenyak, Jihun tak ingin membangunkannya, ia paham mungkin Papinya perlu tidur yang panjang.

"Bermimpi buruk?" tanya Jeongguk sekali lagi.

"Hmm, sangat buruk. Aku sampai tak ingin mengingatnya lagi," jawab Taehyung.

Jeongguk menghapus bekas air mata Taehyung.

"Jangan diingat. Lupakan ingatan buruk semuanya, ayo bersiaplah. Malam ini kota akan makan diluar,"

"Berdua?"

"Iya berdua, aku sudah lama tak menghabiskan waktu bersamamu, berdua,"

"Jihun? Junhe?"

"Tenang, aku sudah menitipkan mereka kepada orang yang amanah," Taehyung tersenyum, ia paham siapa orang yang dimaksud.

"Kita bersiap berdua?" goda Taehyung.

"Ha?"

"Ya, kita mandi berdua. Kamu sama aku, di kamar mandi yang sama," Taehyung rupanya pintar menggoda sekarang.

Tak membuang waktu, Jeongguk mengunci kamar ini supaya tak ada yang masuk. Ia tentu tak akan pernah menolak ajakan Taehyung yang satu ini.

Diangkatlah tubuh Taehyung untuk memasuki kamar mandi mereka, kedua lengan Taehyung mengalung indah dileher Jeongguk.

"Aku mencintaimu," ujar Taehyung.

"Aku juga mencintaimu," balas Jeongguk.

Didudukkan Taehyung diatas meja sebelah wastafel, Jeongguk mempertemukan bibir keduanya. Ia sungguh mencintai lelaki ini hingga seluruh darah dan tubuhnya. Berterimakasih bahwa Tuhan memudahkan jalannya hingga saat ini.

Di dalam ciuman mereka, Taehyung juga bersyukur bahwa semua hanya mimpi. Karena sampai saat ini Jeongguk masih berada di genggamannya dan pelukannya. Taehyung berharap mereka abadi bersama hingga maut memisahkan. Taehyung hanya ingin menua bersama Jeongguk dengan anak-anak mereka sebagai pelengkap. Tak terlalu banyak pintanya, hanya itu.

Mereka benar-benar mandi, saling mengosok serta membersihkan badan satu sama lain. Tak ada yang aneh dan macam-macam. Karena Jeongguk dan Taehyung juga ingin menghabiskan waktu berdua ditengah kesibukan keduanya.

HIIIIII,
Maaf banget aku baru up sekarang wkwkw. Aku terlalu terlena bermain twitter jadi lebih aktif disana. Terlebih lagi beberapa bulan ini aku kayak susah mikir ide buat cerita ini.
Mungkin beberapa part akan tamat cerita ini.
Pokoknya tinggal tunggu seneng-senengnya aja deh.
Ehhhh tapi mungkin ada satu lagi konflik, bisa bikin mereka gagal nikah atau lainnya xixixi
Byeee, sampai ketemu di update an aku yang terbaru yahhhh!!!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang