Kesebelas

2.4K 267 8
                                    

Sebuah Rencana

Jeongguk sudah duduk manis diruang tamu apartemen Jaehyun, dengan Taeyong dan Jaehyun yang menemaninya.

"Ada apa, Gguk? Tumben amat lo nyariin tunangan gue?"

"Bisa jelasin ke gue, Taeyong?" ucap Jeongguk dingin. Membuat Taeyong bergedik takut.

"Jelasin apa, Gguk?" Jaehyun bingung dengan maksud Jeongguk.

"Lo pasti udah tau kan maksud kedatangan gue ke sini. Jadi jelasin semua ke gue," Jeongguk menatap Taeyong penuh dengan intimidasi.

Dengan terpaksa Taeyong menceritakan semuanya.

"Gue awalnya ketemu Sora, dua bulan sebelum Taehyung pulang ke Korea. Kita lagi di cafe yang sama. Awalnya gue engga tahu kalau itu Sora, karena kita emang engga kenal sedeket itu. Tapi dia tahu kalau itu gue, dia jalan ke arah gue dan minta gabung dimeja gue. Tiba-tiba engga ada angin atau hujan dia cerita tentang penyakitnya. Gue gatau tapi gue iba dan simpatik sama dia. Dia frustasi sama keadaan dia dan Taehyung telepon dia waktu itu. Mereka omong-omongan lama, masih ada gue juga disana. Terus dia pamit pulang, sebelum pergi. Sora minta nomor ponsel gue," jelas Taeyong diawal.

Jeongguk dan Jaehyun mendengarkan dengan seksama walau Jaehyun agak bingung dengan keterlibatan tunangannya disana.

"Dua hari kemudian dia ngehubungi gue, ngajak ketemu. Di cafe tempat kita kemarin dia minta tolong ke gue. Minta tolong semuanya. Minta gue bantu dia buat rencana yang dia susun. Dia cerita juga sama gue, cerita tentang kalian dan anak kalian. Gimana kalian nikah atas perjodohan, gimana dia yang suka sama lo tapi dia engga bisa bikin lo balik suka sama dia, sedangkan dia engga punya waktu lama lagi untuk berjuang buat lo suka sama dia, dan gimana hubungan dia sama anak-anaknya. Dia sedih, dia nangis waktu itu. Nyesel karena engga coba deket sama anak-anaknya, tapi bersyukur kalau nanti dia meninggal, anak-anaknya engga akan sedih terlalu lama. Gue inget gimana sefrustasinya dia waktu itu," ucap Taeyong menjelaskan tentang pertemuannya dengan Sora.

"Kamu kok engga cerita ke aku, Sayang?" ucap Jaehyun yang sedari tadi mendengarkan semya cerita Taeyong.

"Maaf, aku sudah berjanji saat itu sama Sora," ucap Taeyong sedih.

"Terus kenapa bisa Taehyung ada dirumah gue? Itu salah satu rencana kalian?" desak Jeongguk.

"Iya. Sora yang minta Taehyung buat tinggal dirumah kalian, dia tahu gimana sifat Taehyung dan sesuai rencana juga Taehyung akhirnya bisa deket sama anak-anak dan lo juga. Taehyung juga korban disini, bahkan Sora sengaja bikin toko sama rumah Taehyung lama selesai biar lo sama dia makin lama habisin waktunya. Semuanya udah direncanain sama Sora. Papa Sora tahu semuanya, dia tahu umur anaknya engga lama lagi dan dia juga setuju sama ide anaknya. Sorry kalau gue seolah dukung rencana jahat Sora, tapi gue juga mikir. Gimana anak lo saat ditinggal ibunya dan lo sendiri ga deket sama anak lo. Gue setuju sama Sora karena gue tahu gimana rasanya jadi anak yanh terbuang. Taehyung mungkin bisa nyembuhin luka anak lo, jadi Sora udah pertimbangin ini di awal," jelas Taeyong lagi.

Baik Jeongguk dan Jaehyun masih termenung mendengarkan keseluruhannya.

Tidak mempercayai rencana ini. Bagaimana Sora menjalankannya dengan sangat rapi sekali. Tanpa membuatnya curiga.

"Gue tau kalau lo mulai ada rasa sama Taehyung. Begitu pula dengan Taehyung. Dia sampai rela keluar dari rumah biar perasaan buat lo sama anak-anak lo engga semakin besar dan dia jadi perusah dirumah tangga lo. Dia engga mau ikutin jejak mamanya jadi dia kepaksa keluar, padahal tiap hari selama dua minggu ini. Taehyung selalu khawatir sama keadaan anak-anak lo," Taeyong menjelaskan keadaan Taehyung yang selama ini tinggal di aprtemen miliknya.

Taeyong berjalan menuju kamarnya. Membuat dua orang yang masih setia duduk ditempat semula bertanya-tanya.

Kembali lagi ke tempat awal dengan membawa sepucuk surat ditangannya.

"Ini surat yang ditulis oleh Sora. Di dalam surat itu, Sora minta buat Taehyung jadi orang tua anak-anaknya. Dia nulis semua alasannya dan nyuruh lo kasih ke Taehyung,"

Jeongguk mengambil surat itu dan bergegas membaca surat yang tertulis.

Ini tulisan Sora, Jeongguk sangat hafal sekali.

Belum selesai membaca, Taeyong berkata dengan muka panik setelah membaca pesan yang diterima.

"Sora drop. Hanbin mengirimi aku pesan, menyuruh kita kesana. Tubuh Sora sudah tidak menerima apapun sekarang. Sudah waktunya alat-alat itu dilepaskan,"

Wajah Jeongguk berubah pucat pasih. Ini moment kedua ia akan kehilangan seseorang didepan matanya. Dulu ibunya dan kini istrinya.

Jaehyun yang menyadari keadaan Jeongguk segera mengambil alih untuk menyetir ke rumah sakit.

Mereka bertiga berangkat kerumah sakit dengan perasaan yang berkecambuk.

Jeongguk memiliki kesempatan terakhirnya, untuk melepaskan istrinya sesuai haknya. Mungkin untuk terakhir kalinya, Jeongguk akan mencium istrinya dengan sayang.


Maaf pendek banget, ini awalnya mau part cerita tentang rencana Sora tapi mending masuk ke alur cerita part aja.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang