[2] The EXOTIQUE (2)

3.6K 156 3
                                    

.

𓃬 A R B I T E R 𓃬

.





Setelah berberes, gue pun menuju ruang utama dan pamit ke para crew yang sedang menata peralatan agar besoknya bisa langsung di pakai lagi. Tempat pemotretan hari kedua masih di tempat yang sama. Tapi gue nggak tau hari-hari berikutnya bakalan dimana, yang jelas kalau kata Pak Braga pasti diumumkan jauh-jauh hari biar gue nggak keteteran katanya.

Gue masuk ke dalam mobil sport gue dan melajukan ke apartement gue sebentar. Gue mau ganti mobil soalnya. Ya kali jaga supermarket pake mobil gituan. Bikin terpukau orang kagak, nyempitin lahan parkiran iya. Lagian gue juga nggak bawa seragam supermarket, jadinya sekalian ngambil dan ganti mobil.

Tanpa ada ritual apapun, alias menye-menye, gue segera melesatkan ke tempat tujuan, supermarket dekat tempat pemotretan gue tadi. Sepanjang perjalanan gue bersenandung ceria dengan ditemani salah satu lagu dari Ne-Yo yang berjudul Miss Independent membuat hari ini, hari yang menyenangkan, terlepas kelakuan flirting Arbiter tadi.



"Miss independent yeah...YEAH ANJING PAKE MOGOK SEGALA!" Beruntung gue langsung sigap mengambil jalur yang agak menepi biar pengendara lain nggak terganggu.

Gue mengambil ponsel dan segera menelpon Buana, selaku pegawai bengkel langganan gue yang sedikit merangkap jadi asisten gue. Asisten dalam hal kayak gini maksudnya. Kayak mobil bermasalah di perjalanan, ban meletus, dan lain-lain.

"Halo?"


"Di bengkel, Na?"

"Iya nih, ada masalah mobil lo?"


"Hooh, gue kasih alamatnya ya. Lo ambil aja nanti minta bantuan rekan lo. Sekalian gue tf sekarang. Mepet nih, mau masuk."

"Ho oke, Then. Masih di supermarket lo?"



"Masih nanya? Udah ya, gue tutup."


"Ok, gue otw."




Setelahnya gue mengirimkan lokasi mobil gue sekaligus meng-transfer uang ke Buana sebagai imbalan. Barulah setelah itu, gue memesan ojek online yang Bike, bukan yang car.


"Permisi, Neng Athena betul?"


Gue tersenyum sembari menerima uluran helm dari bapak ojeknya.

"Iya, Pak betul. Ini saya naik ya pak."

"Weh siap neng geulis. Ke supermarket ya neng tujuannya."

"Iya, Pak. Sok atuh mangkat pak. Biar saya nggak telat. Nanti kalo telat diomelin."


Pak Ojeknya tertawa pelan sembari sedikit kencang mengendarai motornya.


"Neng udah sukses jadi model naha atuh neng masih kerja di supermarket?"

"Emang kunaon pak? Sebelum saya jadi model juga saya kerjanya di supermarket."

"Oh iya ya neng, neng Athena keren pisan euy neng. Bapak jadi minder sama neng. Udah sesukses ini masih aja mau naik motor, ojek lagi."

Gue tertawa lepas, "mobilnya mogok pak. Kalo nungguin kelamaan, jadinya saya tinggal terus saya pesen ojek aja. Milihnya mah yang motor atuh pak, biar sat set sat set."

"Bener ya neng. Neng selain geulis mah cerdas. Emang ya kata anak muda jaman sekarang mah don't judge people by its cover."

"Bapak juga nggak kalah keren ih. Buktinya tau kata-kata itu, haha." Gue tersenyum merekah sampai nggak sadar kalau sudah sampai di depan supermarket.

ARBITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang