ARBITER

[31] The FULL NAKED (11)

sori, gbisa jbjb🙏 maaf bgt. Tinggalin jejak aja. Maybe mingdep bakal w bales. Thnkyou, good nite!

.
.

𓃬 A R B I T E R 𓃬

Arbiter menatap ke sekeliling bangun tua itu. Nampak dari depan tadi tidak ada yang mencurigakan sampai ia benar-benar masuk ke dalam membuntuti Athena yang telah berjalan lebih dulu di depannya.

"Sumpah, Then. Gila kebukti! Dan seratus persen kuat buktinya kalo dia yang ngelakuin. Lo lihat aja ini, pahami." Itu Theo, salah satu tim bagian analisis yang Athena percayai. Ia menyodorkan alat pendeteksi miliknya yang terhubung dengan monitor dan alat-alat canggih lainnya.

Di samping itu, ada 11 orang lainnya yang masih sibuk mentransfer data dan menyalin bukti yang ada. Dan Dean, cowok berkacamata bundar itu sibuk menulis di situs berita yang sedang ia buka.

Athena meneliti satu persatu data yang tertampil pada monitor dan mencocokkan dengan database dan input lainnya yang dipegang oleh 10 orang, Dean bagian menulis Artikel dan mempublishnya.

"Oh my god, i can't believe this shit."

"Me too, Then. Gue waktu ngabarin lo tadi speechless. Kita semua seruangan juga nggak percaya itu terjadi dan benar-benar nggak ada kecurigaan dari publik. Btw, sori tadi lo masih kerja ya? Sori banget mungkin lo jadi nggak fokus pas dapat chat dari gue."

Athena mengangkat tangannya ke depan, "sans. Coba sini data lain yang ada di main output, ada?"

Boy berdiri dari kursinya dan meminta Athena buat duduk disana, "ada. Lengkap. Gue sama rekan lainnya berhasil bobol dan terkuak. Dari tahun lalu anjir, Then ternyata."

Athena menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. Ia menatap sekeliling dan netranya bersibobrok dengan Arbiter. Ia baru menyadari atensi pria itu yang ikut bersamanya. Lantas ia mendekat dan memeluk prianya dengan singkat.

"Anjir, jangan pacaran disini. Kita pejuang jomblo sampe akhir hayat alergi sama uwu-uwu."

Arbiter tak paham dengan tingkah laku Athena lantas memeluknya dengan kikuk. Jujur, ia menjadi agak takut sekarang.

Athena hanya tersenyum dan mengendus aroma tubuh Arbiter sebelum ia menarik dirinya menjauh lagi. Athena berjalan ke arah Dean yang sedang memangku dagunya dengan kedua tangannya.

Athena melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya, pukul 5.00 pm. Pikirnya ia tidak bisa berlama-lama untuk mengulur semua ini.

"Sekarang, Dean. Publish. Garda, kirim semua file dan buktinya ke polisi. Dan Ferdian, pastikan lo nggak kehilangan jejak sedikit pun."

Dan detik berikutnya Arbiter baru memahami sesuatu yang dimaksud Athena ketika ia melihat proyektor di dinding yang menampilkan salah satu bacaan di situs berita.

Athena menyunggingkan senyumnya tatkala ia memencet tombol power ke televisi yang berada di dekat Arbiter. Ia tersenyum seperti iblis yang membuat siapa saja akan ngeri jika menatapnya.

"I got you, anak manis."