[4] The EXOTIQUE (4)

2.3K 158 4
                                    

Halooo, how was your dayyy?!!??!?!
.
.

𓃬 A R B I T E R 𓃬


Gue berjalan lebih dulu dibandingkan Arbiter yang sedang mengikuti gue dari belakang. Gue mengiyakan permintaannya dengan syarat dia tidur di sofa.

"Lagian lo kurang kerjaan banget deh nungguin gue selama itu di supermarket." Omel gue seraya memasukkan pin ke dalam pintu apartemen gue.

"Ngapain gue nungguin lo selama itu. Gue balik dulu kali ke rumah. Ganti mobil jadi avanza. Bisa heboh ntar gue pake ferrari gue terus mampir ke supermarket terus nungguin lo?"

"Ya kalo lo pulang lagi, terus balik lagi motivasi lo apa?"

"Ya biar ketemu lo lagi aja sih."

"Nggak jelas. Arbiter orang yang ternggak jelas!"

Baik gue ataupun Arbiter, kita sama-sama masuk ke dalam apartemen gue. Gue mempersilahkan dia meletakkan barang bawaannya di meja sudut dan menyuruhnya buat cuci kaki, cuci muka, atau mandi sekalian. Gue mah belakangan nggak apa-apa. Nyiapin sofa buat tempat tidurnya dia misalnya.

"Fyi, gue tadi otw dari rumah jam sebelasan, Then. Kali aja lo kepo."

"Dih enggak ya! Buruan dipake kamar mandinya. Habis itu gue."

"Ini beneran gue duluan?"

"Iya, Biteeeer."

"Haha gemes banget sih." Setelah berkata seperti itu, Arbiter segera melesat ke kamar mandi. Sedangkan gue membuka satu kantong kresek yang isinya makanan setelah menata sofa buat tidurnya Arbiter nanti. Termasuk bantal sama selimut.

17 menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Disana ada Arbiter yang bertelanjang dada  dan hanya memakai boxer calvin kleinnya dengan rambut yang sedikit basah. Di tangannya ada handuk kecil putih yang ia gunakan untuk menggosok-gosokan rambutnya biar cepat kering.

Gue menahan napas sejenak. Meskipun kemarin udah lihat dalamnya Arbiter, ya itupun kancingnya cuma dikancingin 2 aja alias gue bisa lihat tapi masih ketutup. Tapi sekarang???

"Biter nggak mau pake baju dulu?" Tanya gue hati-hati seraya sedikit menutup mata.


"Lupa. Baju gue masih di dalem tas tuh." Jawabnya enteng dan mendekat ke arah gue.

Gue yang segera tersadar karena tas dia ada di meja dekat gue, pun bergegas menjauh darinya.

Arbiter tertawa terbahak-bahak seraya mengusap wajahnya kasar dengan handuk, "besok juga lo bakal lihat gue kaya gini lagi, Then. Chill."

"Ya kalo gue lihatnya besok, ngapain lo reveal sekarang monyeettt??? Mana cuma ada lo sama gue doang ini disini."

Arbiter berdecak lantas memakai kaos putih polosnya dalam satu sentakan, "halah, kemarin lo nempel banget sama gue. Nyadar nggak sih kaki lo nyenggol adek gue?"


"Anjing. Nggak mau denger apa-apa lagi dari lo, Biter??!!!! Gue mau mandi bye."

Sebelum gue benar-benar menutup pintu kamar mandi, gue sempat mendengar Arbiter tertawa nyaring di luar sana.

"Lo panas banget sih, Then. Sayang nggak sih kalo nggak main sama gue?"

"ARBITER SINTINGGGGG!!"




Brakk!!










𓃬 A R B I T E R 𓃬








ARBITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang