Attention

2K 280 29
                                    

  🌼

Haii haii i'm back againn aku double update nihh hayoo siapa tadi yang bilang chapter sebelah kurang panjang dan masih kangen sama cerita ini tunjukkan dirimu🤧

Chapter ini lumayan panjang semoga ga cape yaa bacanyaa wkwkwk

So enjoy bacanyaa happy reading everyone💞

.
.
.
.

Derap langkah seorang pria memenuhi lorong dengan suara sepatu pantofel hitamnya bergema di lorong yang tengah ia lalui

Jam tangan rolex jenis sky-dweller yang melingkar di lengannya menunjukkan tepat pukul 12 malam

Sepertinya hanya ia satu-satunya orang yang masih berada disini lagipula siapa yang masih berada di perusahaan besar ini ditengah malam seperti ini selain dirinya?

Hingga sebuah teriakan menghentikan langkahnya

Sontak ia segera mendekat ke arah sumber suara dan dari tempatnya saat ini terlihat seorang wanita tengah berteriak pada seorang gadis dihadapannya yang menunduk ketakutan

Ia mencaci, menghina dan menampar gadis dihadapannya yang sudah menangis dan meminta maaf padanya

Namun meskipun gadis dihadapannya meminta maaf berkali-kali ia seolah tuli dan tetap melampiaskan kekesalannya pada gadis itu

"Jadi seperti ini sifat aslimu?" tanyanya dengan smirk di wajahnya

"Menarik" ucapnya lagi dengan menyilangkan lengannya didada dan bersandar di dinding

Ia tampaknya sangat menikmati tontonan di depannya tanpa mereka ketahui

Manik tajamnya menangkap siluet seorang gadis yang sangat ia kenal mendekat ke arah ruangan dan kemudian terdiam beberapa saat di depan ruangan tersebut

Ia menatap lekat presensi gadis berponi yang tak jauh darinya

Hingga gadis yang ia baru ketahui namanya memasuki ruangan setelah menghela nafas berkali-kali sepertinya ia tengah menetralkan emosinya

"Chogiyo"

"Siapa kau?" tanya wanita yang entah namanya siapa

Selama satu bulan ia memimpin perusahaan ini ia tak mengetahui nama-nama pegawainya hanya beberapa pegawai penting yang selalu ia panggil ke ruangannya selain itu ia tak peduli

Gadis bernama lalisa itu memperkenalkan dirinya dan membungkuk hormat padanya

Namun wanita itu memandangnya remeh dan mengusirnya seolah ia lah yang paling berkuasa disini

"Kau mengusirnya"

"Kau sudah bosan bekerja disini rupanya" ucapnya yang pasti tak akan terdengar oleh mereka

Setelahnya wanita itu kembali berteriak menghina pada lalisa yang terlihat membela gadis yang masih menangis di sudut ruangan

"Kau ingin mencari perhatian hah disini?"

"Tidak cukup para pria membicarakanmu?"

"Mereka terlalu memuja gadis biasa sepertimu apa sih yang mereka lihat darimu?" remeh wanita itu sembari melipat lengannya di dada

Wanita itu terus memaki lalisa yang diam dan tak memberi perlawanan sementara gadis yang menangis sedari tadi hanya diam tak berkutik melihat rekannya yang tengah membelanya

LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang