20; good night, Ra!

218 48 10
                                    

Jearra dan Jayden nampaknya semakin dekat. Dekat bukan dalam artian sahabat tapi— ah pasti kalian tahu sendiri. Ini karena Jayden yang gencar mendekati Jearra. Meskipun Jearra sudah berulang kali menghindar.

Jearra selalu menghindar saat Jayden mendekati nya di hadapan teman-temannya, terlebih Anna. Jearra hanya tidak mau hubungannya dengan Anna menjadi renggang hanya karena seorang cowok.

Jearra semakin takut pada Anna, ia tidak ingin dicap sebagai cewek perebut gebetan orang. Terlebih orang itu kembarannya sendiri. Jadi sebaik mungkin ia menyembunyikan kedekatannya dengan Jayden.

Intensitas mereka bertukar pesan juga semakin sering. Bahkan hampir tiap malam mereka telponan atau video call.

Seperti sekarang ini, Jayden kembali mengirimkan chat pada Jearra.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jearra merenggut kesal membaca pesan dari Jayden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jearra merenggut kesal membaca pesan dari Jayden. Kenapa jadi Jayden yang marah? Kan harusnya Jearra.

Tapi demi apapun Jearra memang kesal dengan tebak-tebakan yang diberikan Jayden. Jearra kesal karena ia tidak paham maksud dari tebak-tebakan itu.

“Ck gak jelas banget,” gumam Jearra kesal.

“JEARRA MAKAN MALAM DULU!!” teriak Anna di depan kamar Jearra.

“IYAAA,” balas Jearra.

Jearra akhirnya turun. Sesampainya di meja makan ia menelisik ke sekitarnya sepi. Hanya ada Anna yang duduk di meja makan sambil menyendok sesuap nasi ke mulutnya.

“Tumben banget gak ada mama papa,” ujar Jearra.

“Pulang telat katanya. Mau ketemu sama temen papa dulu,” kata Anna.

Jearra hanya mengangguk tanda mengerti. Ia menghela napas lega, setidaknya malam ini ia bisa makan dengan tenang tanpa harus mendengar celotehan papanya.

The Way I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang