32; kecewa

248 44 35
                                    

“Kenapa tuh muka kusut amat?” tanya Juna saat Jayden memasuki kelas.

“Evano mana?” bukannya menjawab, Jayden malah bertanya keberadaan Evano.

“Belum dateng. Tumben banget lo nanyain dia,”

“Ck gue mau nanya sesuatu sama dia,”

“Nanya apaan?” tanya Juna.

Jayden menghela napas panjang, ia menatap Juna, “Jearra nolak gue. Katanya dia jadian sama Evano,”

Juna melotot. Jearra benar-benar tidak mendengarkan saran dari Juna kah? Padahal Juna sudah menceramahi Jearra panjang lebar.

Jearra tetaplah Jearra yang keras kepala.

Juna sampai tidak tahu harus dengan cara apa lagi ia memberi tahu Jearra.

“Dia beneran nolak lo?” tanya Juna tidak percaya.

Jayden mengangguk dengan lesu. Karena sebenarnya pun Jayden tidak percaya kalau Jearra menolak dirinya.

“Tapi gak mungkin dia jadian sama Evano,” kata Juna.

Karena setahu Juna, Jearra tidak mempunyai perasaan apapun pada Evano.

“Nanti gue coba ngomong sama Jearra deh,” kata Juna.

“Thanks Jun,”

_____________

“Jearra kemana?” tanya Juna saat dirinya sudah berada di kantin dan bergabung bersama teman-temannya yang lain.

Jayden yang datang bersama Juna pun bingung karena tidak melihat sosok Jearra.

“Jearra gak masuk. Gue juga gak tau dia kemana,” kata Raina yang notabene teman sekelas Jearra.

“Gak masuk? Kembaran lo kenapa?” tanya Juna sambil menatap Anna yang tengah memasang wajah datarnya.

Mina diam-diam melirik ke arah Anna. Cewek itu ingin tahu Anna akan menjawab apa.

“Izin, dia pergi ke rumah nenek,”

Mina tersenyum tipis. Untuk urusan berbohong, sepertinya Anna adalah juaranya.

“Kok tumben lo gak ikut?” tanya Juna curiga.

Karena biasanya jika pergi ke rumah neneknya, Jearra dan Anna akan selalu pergi bersama.

“Ya— ya gue lagi gak mau ikut aja,” kata Anna.

“Lo gak bohong kan?” tanya Juna penuh selidik.

Gerak-gerik Anna yang membuat Juna curiga. Karena pada dasarnya Juna tahu jika Anna berbohong.

“Ya enggaklah,” kata Anna dengan nada ketusnya.

“Pulang sekolah gue mau nyusulin Jearra,” kata Juna yang membuat Anna melotot lebar.

“Juna jangan aneh-aneh deh!” seru Anna.

“Loh kenapa? Lagian udah biasa juga,”

Mina tersenyum melihat Anna panik sendiri. Mina sudah menebak pasti Juna tahu kalau Anna sedang berbohong.

“Gak apa-apa kali Na, biar Jearra pulangnya sama Juna,” kata Alisa.

The Way I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang