36; nonton

217 45 30
                                    

“Hallo cantik,”

Jearra memegang dadanya kaget saat mendengar suara yang menyapa telinganya.

Ia menoleh ke samping dan mendapati Jayden tengah tersenyum lebar sambil menyender di tembok dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana.

“Ngapain lo disini?” tanya Jearra sinis.

“Gue punya tiket nonton dua,” kata Jayden.

Jearra manggut-manggut, “Oh bagus dong bisa nonton dua kali,”

Jayden berdecak lalu menyentil kening Jearra pelan, “Ini gue mau ngajak lo nonton maksudnya,”

“Oh,”

“Oh doang? Mau gak?”

“Kalaupun gue jawab gak mau, lo pasti bakal maksa gue,”

Jayden tersenyum lebar, “Nah gitu dong ayo berangkat,” katanya sambil menarik tangan Jearra.

Jearra menahan tangan Jayden. Menatap cowok itu dengan tatapan datar. Jayden mengernyit heran, Jearra kenapa?

“Kenapa si lo?” tanya Jayden.

“Gue tunggu di depan halte. Males ke parkiran,” kata Jearra.

Jearra sempat melihat Anna pergi ke parkiran bersama dengan Alisa dan Yura. Makanya ia lebih memilih untuk menunggu Jayden di halte depan sekolahnya.

Selain untuk menghindari Anna, Jearra juga masih belum berbaikan dengan Anna.

“Oh ya udah,” kata Jayden.

Mereka berdua berjalan berbeda arah. Jayden menuju parkiran sementara Jearra menuju halte.

“Chaca belum pulang?” tanya Jearra saat melihat Chaca tengah duduk di halte.

Chaca tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.

“Nunggu bis lewat Ra,” jawab Chaca.

“Loh gak di jemput?” tanya Jearra heran. Ini pertama kalinya ia mendengar Chaca pulang sekolah naik bis, karena setahunya Chaca selalu dijemput oleh sopirnya.

“Sopir gue sakit,” jelas Chaca.

“Lo jangan pulang naik bis deh Cha. Gue khawatir, apalagi sekarang lagi marak banget kasus pelecehan seksual,” kata Jearra dengan nada khawatir nya.

Chaca juga sebenarnya berpikir demikian. Tiap kali ia menonton televisi, membuka sosial media pasti selalu saja terjadi kasus pelecehan seksual setiap harinya.

Chaca sebagai kaum hawa tentu saja takut. Ia bahkan berpikir kalau tidak ada tempat yang aman bagi seorang perempuan. Kasus pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja kan?

“Lo pulang sama—” perkataan Jearra terhenti saat ada dua motor yang berhenti di depannya.

“Nah sama Evano,” kata Jearra, “Atau lo mau balik sama Jayden?”

Jayden melotot ke arah Chaca. Bermaksud memberi tahu sahabatnya kalau ia ingin pulang bersama Jearra.

Chaca yang mengerti itu kemudian langsung tersenyum.

“Gue pulang naik bis aja Ra. Beneran deh gak apa-apa,” kata Chaca.

Jearra menggeleng keras, ia tak akan membiarkan Chaca pulang sendiri.

“Enggak ya. Lo pulang sama Jayden aja sana,” kata Jearra.

Lagi-lagi Jayden melotot. Bukannya tadi Jearra sudah mengiyakan ajakan nonton nya? Lalu kenapa Jearra malah menyuruh Jayden untuk mengantar Chaca pulang?

The Way I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang