Malam sunyi dengan deburan hujan lebat di sebuah rumah kecil beratap genteng tua, dalam kamar kecil nan sempit berhimpit dinding lapuk di makan usia.
"Aainun,,,"
Suara lirih terdengar samar-samar yang hampir hilang."Iya bu"
jawab gadis kecil yang tengah duduk di samping tubuh wanita paruh baya yang tengah terbujur lemah di atas ranjang lapuk berdebu.
"Sayaang,,ibu sangat mencintaimu nak. Tapi ibu tidak akan selalu bersamamu. Kamu anak baik, tapi mungkin takdirmu tak seindah bintang di langit. Ibu harap kamu kuat sampai Allah,,"
Uhuk, huk
ucapannya terpotong diringi dengah batuk yang terdengar berat.Kini tangan yang semula menggenggam erat tangan gadis kecil itu perlahan terlepas diiringi nafas tak teratur dan melemah.
"Bu,,aku tak tau cinta seperti apa yang ibu maksud. Jika Allah mencintai kita, kenapa Allah memperlakukan kita seperti ini. Jika ibu mencintai ku, lalu kenpa ibu juga meninggalkan ku. Apa Cinta itu hanya sebatas kata tanpa rasa? Ibu bilang Allah Baik, Lalu bagaimna bisa Allah memperlakukan kita seburuk ini? Sebegitu besarkah cinta ibu pada Allah, hingga tega meninggalkan ku dan terburu-buru menemui-Nya?"
Ungkap gadis kecil itu dalam hati, seolah berusaha mendewasakan diri.Terdengar tegar meski hati tercacar berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AINUN s.1 [ END ]
Teen Fiction"Kita tidak gagal saling mencintai. Kita hanya gagal untuk saling memiliki" batin In Seketika tangis Yusuf pecah dalam kesendirian setelah In lenyap dalam bayang matanya. "In, mungkin setelah ini aku akan membenci dunia yang tidak ada kamu di dalamn...