"__
Aku masih belum memahami arti mencintai
Karena hanya untuk sekedar memiliki
Waktu seakan tidak pernah memberi
Meski telah memintanya tanpa henti
Namun harapan bodoh ini kian menyakiti ku berulang kaliAku mengingat terakhir kali kita bertemu
Setelah kepergianku itu, kita tidak pernah lagi beradu rindu
Meski aku berlutut meminta
Kamu tetap diam tanpa kata
Perasaanku semakin sulit ku baca
Saat kamu menolak untuk mengaku cinta.Sejak itu, apa kau tau bagaimana kabarku?
Duniaku sendu karena kita tak kunjung bertemu
Aku tidak mati, tapi tidak juga hidup
Karena aku tidak terfikir bisa merelakan mu.Apa kau tau?
Satu persatu aku mulai menghitung kenangan kita di masa lalu
Tak sedetikpun hatiku menjeda ingatan itu
Ini semakin menyiksaku
Aku yakin kamu tau itu
Karena semakin aku berusaha
Aku akan semakin tak bisa melupa
Maaf, Jika itu juga menyiksamuSejujurnya kamu tidak salah atas sikapmu yang mendiamkanku
Kamu juga tidak salah saat kamu tidak mengaku rasa padaku
Namun ini adalah tentang perasaanku padamu
Tentang aku yang tidak memahami
Bahwa langit memang tidak akan bisa memeluk Bumi.Tertanda
Kapten Yu
__"
Beberapa bulan telah berlalu. Keadaan rumah tangga Yusuf memang masih berlanjut, namun tanpa melakukan apapun selayaknya pasangan pengantin pada umumnya. Perasaan Yusuf hanya untuk gadis cantik pujaan hatinya, dan Yusuf tidak memiliki perasaan pada dokter Adelia. Meski pernikahan mereka telah berlangsung lebih dari 2 bulan.
Sikap Yusuf yang dingin dan bahkan berlaku pada semua keluarganya semenjak hari pernikahan itu selesai masih sama hingga saat ini. Adelia tetap mencoba untuk memahami itu sebagai istri dari hasil perjodohan.
Yusuf sendiri mencoba menyibukkan diri dengan tetap mengajar dan melakukan seminar di masjid seperti biasanya. Meski dia sendiri merasa kosong, mulai bosan dan lelah dengan keadaannya yang terus seperti ini. Karena semenjak malam itu, sepulangnya dari rumah In setelah mencoba untuk tetap memperjuangkannya namun lagi-lagi di tolak. Yusuf semakin tidak bisa melanjutkan hidupnya.
Sedikit mengingat,
[Setelah menghentikan motornya di tepian jalan, Yusuf berlari hingga ujung jalan yang dekat dengan jembatan. Ia menangis sejadi-jadinya, berteriak sekeras-kerasnya untuk melupakan segala sesuatu yang menyiksa di dalam dadanya.Pernikahan yang di lakukan karena terpaksa, lamarannya yang di tolak hingga perasaannya yang tidak mendapat jawaban dari In membuatnya semakin menggila. Yusuf sudah tidak mampu lagi meredamnya dalam diam, hingga ia melampiaskannya dengan cara seperti itu.
Perasaannya yang di paksakan dalam segala hal kian menyiksanya berulang kali. Tidak bisa di bayangkan betapa melelahkannya hari yang ia telah lalui. Hingga isak tangisnya bisa saja mengguncang langit dan bumi saat yang mendengarnya. Namun, tidak mungkin baginya untuk mati karena patah hati. Tapi di satu sisi dia juga tidak bisa melanjutkan hari jika tetap seperti ini.
Dengan sangat tiba-tiba, Tomi datang dan memeluk Yusuf yang semakin hilang kendali. Melihat sahabatnya yang seperti itu, hati siapa yang tidak terenyuh. Tomi memang sengaja mengikuti Yusuf sebelum Umi Dania meminta tolong padanya untuk membantu Yusuf. Dengan segala daya upaya Tomi kerahkan untuk menenangkan Yusuf saat itu, hingga setelah beberapa waktu berlalupun akhirnya ia berhasil. Lalu membawa Yusuf kembali pulang kerumahnya dalam keadaan lemah]
KAMU SEDANG MEMBACA
AINUN s.1 [ END ]
Teen Fiction"Kita tidak gagal saling mencintai. Kita hanya gagal untuk saling memiliki" batin In Seketika tangis Yusuf pecah dalam kesendirian setelah In lenyap dalam bayang matanya. "In, mungkin setelah ini aku akan membenci dunia yang tidak ada kamu di dalamn...