Part 33

7.3K 423 1
                                    

Kini clarissa dan kian sudah sampai di kantor arkan. Clarissa langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus pemilik perusahaan. Setelah itu mereka pun berjalan masuk ke dalam kantor arkan.

"Wahhh kantor ayah besar banget bun, semoga suatu saat kian bisa punya kantor sebesar ini hasil jerih payah kian sendiri".Ucap kian dengan mata yang berbinar menatap sekeliling kantor ayahnya.

"Kian pingin jadi pengusaha hm?".Tanya buna clarissa pada kian.

Kian mengangguk antusias,"Iya buna...kian pingin jadi pengusaha sukses seperti ayah dan buna".

"Aamiin ya Allah, buna doakan semoga cita cita putri buna ini terkabul. Yang penting kian harus terus berusaha dan berdoa agar cita cita kian terkabul".Ucap buna clarissa sambil mengusap surai putrinya.

"Siap kapten buna".Ujar kian sambil mengangkat tangannya seraya hormat kepada buna nya.

Clarissa terkekeh gemas melihat tingkah putrinya, lalu clarissa pun mengacak acak rambut kian.

"Gemes banget sih putri kesayangan buna ini".Ujar clarissa sambil tersenyum.

"Buna ihh rambut kian berantakan".Rengek kian.

"Maaf sayang, abisnya kamu gemesin".Ucap clarissa.

Interaksi antara ibu dan anak itu tak luput dari tatapan para karyawan. Mereka bertanya tanya siapa yang bersama istri dari CEO mereka. Karena kian memang belum dikenalkan secara resmi dihadapan publik sebagai putri satu satunya arkan zavero dan clarissa sekaligus cucu perempuan satu satunya keluarga zavero.

Clarissa dan Kian langsung menaiki lift menuju lantai 30 tempat dimana ruang CEO berada.

Sampai diruang CEO, mereka langsung disambut oleh Fabian yang adalah sekretaris arkan sekaligus orang kepercayaan suaminya.

"Selamat siang nyonya clarissa, ada yang bisa saya bantu?".Ucap Fabian.

"Bian apakah suami saya ada didalam?".Tanya clarissa.

"Tuan ada di dalam nyonya sedang menandatangani beberapa berkas dan sedang ada karyawan yang sedang meminta tandatangan tuan untuk beberapa berkasnya".Ujar Fabian.

Clarissa mengangguk mengerti.

"Oh iya bian, kenalkan ini putriku Kiandra Alicia Zavero, kamu pasti sudah mendengar tentang putriku dari mas arkan bukan?".Ujar Clarissa pada fabian.

Fabian mengangguk.

Fabian memang sudah mengetahui mengenai kian karena arkan sudah menceritakannya.

"Kian ini fabian sekretaris ayah kamu sekaligus orang kepercayaannya".Ujar clarissa pada kian.

"Hallo om, kenalin aku kian anaknya ayah arkan dan buna clarissa".Ucap kian sambil menatap fabian.

"Hallo nona, salam kenal saya Fabian Rafaelo, nona bisa memanggil saya kak bian saja, saya belum setua itu dipanggil om hehe...saya baru 30 tahun".Ucap bian.

"Kamu memang bukannya udah tua bi, buktinya sampe sekarang kamu belum nikah".Ejek clarissa pada fabian sambil tersenyum.

"Astagfirullah...untung istri bos, kalau enggak udah gue buang ke rawa rawa, sabar bian sabar...."Ucap bian dalam hati.

"Buna ayo kita masuk".Ajak kian.

"Yaudah kami masuk dulu ya bi".Ucap clarissa.

"Iya nyonya..nona silahkan".Ucap fabian.

"Terima kasih nona kian sudah menyelamatkan saya dari ocehan nyonya clarissa".Batin fabian.

Clarissa dan kian kemudian masuk ke dalam ruangan arkan.

KIANDRA  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang