Part 23

11.5K 583 6
                                    

Rama melepaskan pelukannya pada kian dan menatap kian dengan lekat lalu mengusap rambut kian.

"Ini seperti mimpi sayang...kakak bisa bertemu kamu...kakak bisa memeluk kamu untuk pertama kalinya".Ucap rama dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Kian yang melihat kakak nya menangis pun langsung berkaca kaca serta tangan mungilnya bergerak menghapus air mata kakak nya yang mengalir.

"Kakak..."

"Kakak jangan nangis"

"Kian ada disini sama kakak"

Rama yang kembali tak kuasa menahan tangisnya pun langsung mengecup lembut kening kian lalu memeluknya menyampaikan rasa kerinduan yang amat mendalam pada adik tersayangnya.

"Kamu tau sayang...."

"Ini adalah hari terindah untuk kakak"

"18 tahun lalu...hidup kakak hancur"

"Setelah mengetahui cahaya hidup kakak.....adik yang kakak tunggu tunggu..pergi"

"Setiap hari dan setiap waktu kakak gak bisa lupain hari itu.....kakak selalu teringat kamu...saat kakak pertama kali melihat wajah cantik kamu saat kamu dibawa suster ke ruang bayi..."

"Rasanya kakak gak percaya...tak lama setelah itu kamu dinyatakan tiada..."

"Sakit sekali kian.."

"Sakit...."

Hati kian terasa sesak mendengar penuturan kakaknya. Kian melepaskan pelukan rama dan menghapus air mata kakaknya itu.

"Kak....kian udah ada disini...sama kakak"

"Kian bahagia punya kalian semua...karena kini hidup kian gak kesepian lagi"

"Kian...kian gak mau kakak sedih lagi"

"Kian ingin kakak tersenyum bahagia"

Rama mengangguk sambil tersenyum.

"Tentu...kakak bahagia"

"Bahagia karena ada kian disini sama kakak"

"Jangan tinggalin kakak lagi hm?"

Kian mengangguk lalu kembali memeluk kakaknya.

"Kian sayang kakak". Ucap kian.

"Kakak jauh lebih sayang kamu".Ucap Rama.

"Kak?"

"Hmm kenapa rara sayang?"

"Rara?"

"Panggilan kesayangan kakak buat kamu, Boleh?"

"Boleh kakak, mulai sekarang kakak bisa panggil aku rara"

"Hanya kakak yang boleh panggil kamu dengan nama itu paham?"

Kian mengangguk,"Em paham"

Kian melepaskan pelukannya lalu menatap 2 orang paruh baya di sebelah kakaknya rama.

"Kakak?".Tanya kian pada kakaknya.

Seolah mengerti apa yang di maksud adiknya rama pun langsung menarik adiknya kehadapan oma opa nya.

"Rara sayang...ini oma opa nya rara".Ucap Rama.

"Oma Opa?".Sahut kian

"Iya sayang sana peluk mereka".Ucap Rama.

Kian pun langsung memeluk oma opa nya.

"Oma...Opa..."Lirih kian.

"Cucuku..hiks hiks".Tangis Oma

KIANDRA  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang